merman2

598 31 2
                                    


happy reading 🐣

°°°°

     "apa maksudnya?ikut kemana? kita tidak saling kenal dan kau termasuk jajaran manusia yang tidak akan ku jadikan teman"
sahut raka tidak terima lalu mendorong bahu bagas kebelakang agar berjarak dengan tubuhnya.

"seharusnya orang-orang memanggilku king Bagaskara namun kau hanya perlu memanggilku bagas,bagaimana... kita sudah berkenalan bukan?"
bagas mengangkat tangan yang memegangi tumbuhan hingga sesekali akan dijangkau raka lalu telapak tangan yang lain dibawanya mengelus rambut lurus yang berayun-ayun saat raka melompat.mungkin jika ada yang melihat maka bagas akan kehilangan muka karena menyentuh seseorang tanpa izin namun biarkan dia menjadi dirinya sendiri sebagai pemuda biasa yang sering melakukan hal-hal normal.

"sudah kukatakan jika aku tidak tertarik mengenal seseorang menyebalkan apalagi dengan wajah sombong sepertimu!"tak tahan lagi membuat raka berteriak dan mendorong-dorong dada bagas seraya mencoba mengambil tanaman yang dipegang bagas, jika saja tumbuhan itu masih ada tersisa diatas batu mungkin raka tidak akan membuang waktunya berseteru dengan bagas.

"awhhh....
desisan lirih keluar dari belahan bibir raka saat bagas memegang pergelangan tangan kanannya,bagas mengernyit bingung lalu melepaskan lagi tangan raka perlahan.raka mendadak pusing hingga membuat tubuhnya limbung yang segera ditahan oleh bagas.pinggang ramping dipeluk erat lalu bagas membawa tubuh ringan itu dengan sangat enteng menuju pepohonan tempatnya bersandar tadi.

"aku tidak menyakitimu karena sedikit sentuhan bukan?jadi kenapa dengan tubuh lemah ini?"tanya bagas memangku raka yang bersandar kaku padanya.

"aku tidak apa-apa hanya sedikit kelelahan, biarkan aku meminjam bahu ini sebentar"
raka memeluk tubuh besar bagas sementara kepalanya disisipkan diarea leher bagas,aroma maskulin bagas membuatnya sedikit lebih mendingan.
Jack juga memperhatikan raka dengan wajah sayu seakan mengerti dengan kondisi raka sekarang,apakah kuda itu juga tertarik dengan pesona raka pikir bagas sekilas.

bagas mengelus punggung raka perlahan namun perhatiannya tertuju pada pergelangan tangan raka yang nampak membiru disertai beberapa bekas sayatan luka.disingkapnya lengan baju putih pemuda didalam pangkuan hingga terlihat jelas ruam biru yang menjalar sekitar lima atau tujuh senti meter.
"kenapa dengan tanganmu?kau terjatuh atau apa?"
bagas beralih menaikkan lengan baju raka hingga siku untuk meneliti luka itu lebih lanjut.

"kau selalu bertingkah sesuka hati hmm? beginikah sikap semua orang kerajaan yang selalu kau elu-elukan itu?"lirih raka tak berminat menanggapi pertanyaan bagas namun dia membiarkan saja pemuda bangsawan mengamati lukanya lebih jauh.

"hmmm kami memang dididik seperti ini jadi kuharap kau terbiasa"
ayolah apakah bagas berniat menyanderanya untuk dibawa masuk ke istana karena jika iya maka detik ini juga rakan akan melepaskan diri.

"tutup mulutmu dan peluk aku supaya tenagaku lekas pulih"tutup raka dan kembali menyelipkan wajah dibawah tengkuk bagas.dia hanya menumpang sebentar dan jika dia sudah kuat lagi berjalan maka raka akan pergi secepatnya.

"kupikir kau memang membutuhkan tanaman ini sebagai obat"bagas menemukan raka yang sudah tertidur jadi dia hanya berbicara sendiri sejak tadi?yang benar saja.

dengan perlahan diraihnya lagi tanaman hijau berdaun kecil-kecil untuk dipetiki,bagas mengumpulkan ditelapak tangannya lalu digiling kasar hingga mengeluarkan sedikit air.
dia tidak tau bagaimana cara mengobati yang benar namun Bagas hanya menuruti insting saja,air dari gilasan daun itu dioleskan pada luka sayatan dipergelangan tangan raka yang untunglah tidak terlalu dalam.

  ruam biru juga mendapat cairan tanaman sehingga setelah selesai mengobati raka maka bagas memilih meniup pelan luka itu agar raka yang meringis perih tidak lagi merasakan sakitnya.

°°°°

      "jadi bisa kau ceritakan sekarang darimana asalmu?aku yakin sekali jika kau bukan bepergian tanpa tujuan dengan pakaian bagus seperti ini"
begitulah isi pikiran bagas saat mendapati raka yang berpakaian hampir seperti para bangsawan kerajaan namun raka bilang dia tidak ada sangkut pautnya dengan kerajaan manapun membuat bagas semakin gencar bertanya.

"itu bukan urusanmu dan terimakasih sudah menolongku hari ini,aku akan pergi"raka beranjak hendak bangkit dari atas paha bagas yang sudah menjadi tempat ternyaman baginya duduk.

matahari sudah semakin turun dari tahta tertinggi dan dalam dua jam kedepan tugasnya akan digantikan oleh dewi malam,si cantik yang kesepian.

"kalau begitu kau tidak akan pergi dengan mudah"
seru bagas ikut berdiri dan menjangkau tangan raka lagi,dia sedikit berhati-hati dengan luka dipergelangan tangan yang satunya.
pemuda itu semakin indah diterpa cahaya lembayung sore,kulit yang putih bersih membuatnya tampak begitu menawan ditambah rambut yang bergerak tertiup angin,sungguh jika bagas mampu berkeliling dunia maka hanya pemuda raka yang menjadi definisi keindahan abadi menurutnya.

jubah mereka berkibar tertiup angin hingga kesan gagah sangat melekat pada diri bagas,kedua pemuda dengan warna pakaian saling bertolak belakang namun juga begitu indah ditubuh masing-masing.

"kau bisa pergi kemanapun kau mau dan aku akan kembali"ucap raka melepaskan genggaman bagas,ditatapnya wajah bagas yang sebenarnya termasuk tipe idaman bagi semua orang namun raka terlanjur sensi dengan seringai menghina bagas beberapa waktu yang lalu hingga wajah tampan tertutupi begitu saja.

"tidak,kau akan pergi kemanapun aku pergi karena aku sudah tertarik padamu setelah berpuluh tahun aku menghirup udara panas dunia,jadi nampaknya sangat sulit bagimu untuk meninggalkanku"

suara tegas bagas bersamaan dengan tatapan tajamnya membuat raka bungkam ingin menyerukan kalimat penolakan.

dia merasa tidak bertingkah genit lalu kenapa bagas bisa terpikat dalam waktu singkat batinnya bertanya.

"hanya sampai besok pagi karena aku juga sudah terlambat hari ini"bagas tidak mengerti dengan sesuatu yang diucapkan raka, terlambat kemana pikirnya,namun senyumnya muncul kala raka menghampiri jack yang memekik girang karena raka mau menghampirinya setelah jack menunggu sekian purnama.

"he is mine jack...dan kali ini aku tidak akan berbagi denganmu atau dengan siapapun"bisik bagas ditelinga Jack yang mendengus,mereka sudah saling mengerti karena jack diberikan pada bagas saat bagas belum genap 12 tahun.mereka tumbuh bersama dan merasakan perjalanan hidup dikerajaan juga bersama.

"biarkan aku membantumu naik"sikap gentle seorang raja muda tak perlu diragukan lagi, bagas yang baru pertama kali tertarik dengan seseorang tentunya tidak akan pernah melepaskan orang itu sampai kapanpun,dia baru kali ini merasakan perasaan menyenangkan yang biasa disebut pria lainnya sebagai jatuh cinta.

secepat itu?memang,karena cinta tak ada tanda ukur.lalu kenapa pada raka yang jelas-jelas baru ditemui,kenapa tidak pada anak raja lainnya yang pasti juga berparas tak kalah menawan?
mungkin itulah yang dinamakan takdir,dia bertemu raka secara tak terduga dan menurut pendapat bagas sendiri dari semua bangsawan yang dikenali hanya raka satu-satunya yang jelas mengatakan ketidaksukaannya pada bagas dengan terang-terangan pula.itu poin utama.

dimana bisa menemukan pemuda seperti raka disaat semuanya menyanjungi bagas setiap hari,dia butuh sesuatu yang segar sebagai pemuas dahaga dan bagas hanya perlu mengikat raka agar mau mengikuti dirinya.



bagas&raka         (Oneshoot/Drabble)-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang