bagas&raka (Oneshoot/Drabble)-HIATUS

ospek

Happy reading 🐣

°°°°°

      lapangan luas di sebuah universitas dipenuhi para mahasiswa dan mahasiswi baru yang sedang menjalani masa orientasi diri atau yang biasa dikenal dengan sebutan ospek.waktu masih menunjukkan pukul sembilan lewat seperempat menit namun panas mentari sudah membuat kulit kepala mengering.mungkin bagi kebanyakan mahasiswa kegiatan pengenalan ini akan terasa sangat menyenangkan karena bisa bermain-main mata  sedikit dengan para gadis cantik namun itu tidak terjadi pada raka yang sedari tadi sibuk menggerutu.

raka kembali menghela nafas panjang sembari tangannya sibuk menempelkan selotip pada rangkaian permen untuk dijadikan kalung,itu perintah dari para senior yang mendampingi kegiatan ospek mereka.

"sudah saya bilang kalau kamu hanya boleh pakai satu warna permen saja,ini kenapa ada warna biru,kamu kan awalnya makai warna merah? ulang lagi!"
benda yang sudah hampir jadi dirampas oleh bagas hingga rangkaian permen itu kembali tercerai,raka menatap kesal pada bagas namun tidak berani berbalik memaki. selanjutnya pemuda yang menjadi ketua bem itu meninggalkan raka begitu saja seolah tak pernah melakukan apapun.

"ju...tahan gue ju! tangan gue udah gatal mau nampar wajah songong dia"
tentu saja raka tidak berani berucap lebih kuat dan hanya juan disampingnya yang bisa mendengar.

"gue gak yakin lo bisa nampar kak Bagas ka...udah ah,kita selesain cepat biar gak kena marah terus"
ucap juan sembari merangkai kalungnya dari permen fox bewarna ungu.pilihan bagus batin senior didepan sana.

  para senior wanita maupun pria berdiri melihat pekerjaan mereka, sebagian ada yang fokus membantu kelompok mereka bekerja dan sebagian lagi malah sibuk menggodai para maba termasuk bagas yang tak pernah membiarkan raka menempelkan selotip pada ujung permennya.penampilan para maba jauh dari kata baik karena pita merah sudah mengikat rambut para mahasiswi dan untuk yang cowok mereka harus mengikat poni seperti tomat busuk.menjijikan.

"waktu kalian habis! sekarang berbaris tiap anggota regu,kalian akan diberi kesempatan mengalungkan hasil pekerjaan kalian pada kakak senior yang kalian kagumi"
bagas berseru keras hingga semua maba langsung terburu-buru berbaris rapi,mata mereka bergerak mengamati senior yang akan diberi kalung permen sebagai ucapan terimakasih atau juga karena rasa tertarik.bagas nampak acuh dan terus menatap pada satu titik namun ternyata ketua bem itulah yang dijadikan gantungan kalung paling banyak hingga nyaris menutup wajahnya,sebagian juga ada yang dipegangnya.

"psst...ka lo mau kasih sama siapa?sama dia?"juan menyenggol lengan raka yang sibuk berlindung pada
orang didepan yang lebih tinggi, kulitnya sudah dipenuhi ruam kemerahan dan juga sedikit gatal.

"liat nanti deh,gue gak fokus lagi"jawab raka ketus dan terus berjongkok sembari menanti gilirannya,tangan itu sibuk menggaruk leher dengan kasar.dia tidak panuan ya, namun bisa dikata raka sedikit kesusahan jika berada dibawah panas terik dalam waktu lama.

tiba giliran raka yang akan memberi kalung miliknya,dia melirik pada si ketua bem yang terus menatap padanya,wajah datar itu sekarang menyeringai percaya diri saat raka melangkah kedepan namun tidak bertahan lama seringaian itu memudar saat raka menghampiri seorang senior wanita.dagunya terangkat dengan senyum pongah.

"kakak cantik banget "godanya dan mengedip nakal
hingga terdengar teriakan nyaring menertawakan aksinya.

setelah itu para maba diberi waktu istirahat sepuluh menit dan itu sangat menguntungkan karena mereka memang sangat haus setelah berlama-lama disengat matahari,lapangan sudah lengang namun para senior masih ada disana untuk mengawasi barang yang tertinggal.

"gue tinggal dulu nanti gue susul kesini lagi"bagas menepuk bahu temannya dan berlalu menuju gudang yang berada diruang belakang,dia harus memastikan peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan ospek selanjutnya apakah sudah tersedia disana.