bagas&raka (Oneshoot/Drabble)-HIATUS

arrange married

happy reading 🐣

°°°°

       "paa...seratus kali lagi papa mau bilang hal yang gak masuk akal gini jawaban raka tetap aja gak mau...."
raka mengapit ponselnya diantara dagu dan lengannya sementara kedua tangan sibuk membuka bungkusan makanan cepat saji yang baru saja diantar kurir.satu kotak ayam goreng saus keju serta segelas cola ukuran besar berhasil mengambil alih fokusnya,papanya masih sibuk berbicara panjang namun raka hanya menimpali dengan jawaban iya atau tidak saja,mau apapun yang orangtua itu bilang maka jawabannya selalu berakhir dengan kata tidak.

"kemarin kamu bisakan nerima pertunangan itu, kenapa sekarang kamu berulah lagi? dengerin papa kali ini aja raka, meskipun kalian gak saling kenal pada awalnya tapi kalian bisa mulai menjalin kedekatan setelah menikah nanti"

pria paruh baya itu mengusap kepalanya pusing dengan kelakuan sang putra tunggal yang sedang menjalani program study diluar negeri.bocah manja yang selalu minta dituruti semua keinginannya sementara saat sang papa yang meminta,raka selalu membuat banyak alasan untuk menolak.memangnya apa yang pria tua itu mau hingga raka bersikeras memberi jawaban tidak?

"kamu kasih papa satu alasan kenapa kamu berubah pikiran?"menghadapi raka memang harus mempunyai kesabaran yang teramat banyak karena jika raka sendiri sudah kokoh dengan pendiriannya maka akan sangat susah untuk membujuknya.

"pertunangan itu terjadi karena bunda yang nangis minta raka nerima, sekarang papa minta raka nikah ya jelas aku gak mau paa....jangan bilang papa udah kemakan virus modern yang menghalalkan pasangan sesama begini?raka masih sangat waras jadi raka bakalan nolak apapun itu"
biar saja ada kata pertunangan yang terjalin pikirnya karena nanti saat lelah menanti dirinya yang tidak kunjung memberi kepastian pastilah pihak keluarga itu akan memutuskan hubungan mereka.itu yang raka nantikan setelah dua bulan pertunangannya.

wajah pria itu saja dia tidak tau,ada bundanya mengirimkan beberapa foto namun raka segera menghapus sebelum sempat melihatnya.dia geli jika harus terjebak bersama angan-angan semata oleh orang-orang gila yang mengatur semua ini.bisa jadi mereka mau memperluas relasi pekerjaan namun jangan sampai gila seperti ini,kan raka yang terkena sialnya!

"kalau papa minta mama kamu nangis lagi gimana? kamu pasti langsung terima kan?"sial,kali ini jika mau raka bisa saja mematikan sambungan teleponnya namun dia tidak mau ambil resiko papanya marah dan memblokir semua akses kartu kredit yang diberikan.

"kali ini ancaman papa gak kemakan sama aku,aku udah kebal sama air mata palsu bunda"ayam gorengnya tetap dimakan dengan lahap seperti tidak pernah terganggu dengan beribu kalimat ancaman yang dikeluarkan papanya.layar ponsel bergelimang dengan saus keju karena saat meletakkan ponsel diatas meja raka tidak sengaja menjatuhkan kedalam kotak ayamnya.

"hmmm....
hening sejenak membuat raka diseberang sana mulai menebak apa yang akan ditawarkan papanya.memang selalu begitu cara papanya membujuk,jika sudah tidak bisa berkata-kata lagi maka langkah terakhir adalah dengan memberikan sebuah penawaran padanya.mari lihat apa yang dipikirkan pak tua itu.

"bagaimana dengan.... Buggati.....divo?"sengaja kata itu diucapkan lama karena ingin tau apa reaksi putranya disana.

  raka terdiam bahkan setelahnya terdengar suara batuk keras , mungkin ayam-ayam yang dimakan ikut terkejut mendengar tawaran super fantastis itu.waw...sudah berapa lama dia selalu melihat merek kendaraan eksotis nan ekslusif, tidak bisa dibayangkan papanya mau menawar sejauh ini.

"paa...demi keselamatan bersama, juga demi terciptanya keluarga yang harmonis,raka sebagai putra papa tidak mau berbuat banyak dosa dengan melawan keinginan papa,jadi biarkan raka menerima pernikahan diluar akal itu"

suaranya terdengar lembut sarat akan kesenangan,biarlah dia menikah muda yang penting
hypercar eksotis menjadi miliknya.bayangkan betapa kerennya raka duduk dibelakang kemudi lalu melambai kecil pada banyak wanita yang menatap terpesona pada barangnya.uhhh...dia sudah tidak sabar.