just friend 3

734 51 8
                                    


happy reading 🐣

°°°°°

     seperti biasa raka selalu mengikuti kelas dengan tenang,namun kali ini perhatiannya terbagi antara buku dengan tim basket yang sedang latihan.panas terik seperti ini tentu membuat siapa saja malas beraktivitas di luar ruangan tapi tidak untuk segerombolan pemuda yang tengah mengoper bola disana,mereka nampak bersemangat.
di tribun penonton banyak diisi oleh anak-anak yang kelasnya mendapat jam kosong,andai saja kelas raka ikutan kosong tentulah dia mau menyempatkan diri untuk melihat bagas latihan dari dekat.

"lo mau kemana?"tanya raka saat hana diam-diam melangkah keluar kelas.memang guru tidak ada tapi tugas yang diberikan cukup membuat mereka
tertahan didalam ruangan itu.

"izin bentar mau kasih bagas minum"jawab hana dengan wajah berseri-seri namun dia tidak segera melangkah, melainkan menaik turunkan alis seakan menunggu raka melakukan sesuatu.

"gue mau nitip kunci motor bagas,gue nanti mau kerja kelompok lagi jadi gak bisa kasih langsung"
raka bergerak meraba kantong celananya,bukan dititipkan sebenarnya karena bagas memang selalu meminta raka untuk memegang barang-barang miliknya.

"sini biar gue kasih sekalian,biar gue punya alasan mau ketemu dia"hana berucap riang lalu kembali memperbaiki penampilan,dia juga menambahkan sedikit lipstik agar bibirnya tampak segar.hana harus selalu tampil menarik supaya bagas tidak pindah ke lain hati pikirnya.

"yaudah cepat lo pergi nanti guru kita keburu masuk"bagaimana ya, hubungan baik itu tidak boleh berakhir begitu saja namun pertemanannya dengan bagas tentu juga tidak boleh putus meskipun mereka sudah melangkah sejauh ini.agak melenceng sedikit.

raka ikut tersenyum menyaksikan hana yang berlari terburu menghampiri bagas yang sedang istirahat,pemuda itu sudah melepas Jersey nya membuat tubuh kokoh dialiri keringat terpampang jelas.decakan kagum membanjiri telinga namun bagas tidak peduli dia terus melirik kearah kelas yang jendelanya senantiasa terbukanya,raka disana masih fokus pada buku catatan dengan tangan menulis sesuatu.pria yang rajin.

"hai gas...capek gak latihan?aku bawain kamu minuman"baru saja bagas hendak menghampiri raka namun hana sudah berada didepannya,entah sejak kapan namun bagas tidak menyadari kehadiran wanita itu.

"hai sayang, kamu gak ada kelas?"diraihnya tangan Hana untuk duduk dikursi panjang namun matanya setia melirik raka disana.

"aku izin bentar buat ketemu kamu"hana mengeluarkan bungkusan tisu lalu segera menyeka keringat di dahi sang kekasih,awalnya bagas sempat kaget dan refleks menjauh namun segera dia tersenyum hingga hana kembali melanjutkan.
bagas tersenyum tipis,dia tau hana sesekali akan melirik otot perutnya namun dia tidak akan menawarkan diri agar hana menyentuh,hanya raka yang pernah merasakan bagaimana keras dan tegang perutnya.

"kamu balik ke kelas sekarang ya...aku gak mau kamu dihukum karena izin terlalu lama"lembut bagas sembari mengacau surai panjang hana.

"oh iya aku hampir lupa,ini kunci motor kamu dititipin raka katanya kamu kelupaan ngambil?"
bagas menerima kunci dari hana dengan raut bingung,bukannya kunci itu memang selalu disimpan oleh raka batinnya.

"oke makasih ya,kalau gitu aku juga mau lanjut latihan"

°°°°

     "lo liatin apa sih gas?gak sekali dua kali lo kecolongan bola"rafa berlari menghampiri bagas ke pinggir lapangan, matahari sedang panas-panasnya namun bagas membuat mereka harus bekerja ekstra merebut bola dari tim lawan.
pandangan rafa tertuju pada beberapa siswa dan siswi yang duduk bercanda didepan kelas.itu kelas raka dan disana raka juga asik berbincang dengan seseorang yang dikenal sebagai ketua kelasnya.raka akan tertawa lalu memukul kepala temannya hingga tak menyadari bagas yang terganggu.

"samperin dia dulu biar lo bisa fokus latihan,kita dikasih istirahat setengah jam"tepukan diberikan rafa dipundak tegap pemuda yang jauh lebih tinggi darinya,jika itu urusan raka maka siapapun juga tidak bisa membuat bagas kembali tenang kecuali raka sendiri yang berhadapan dengannya.

"sorry gue gak maksud bikin tim kita kacau,nanti gue kesini lagi"balasnya lalu bergegas ke tempat raka.

bagas melirik sekitar saat sampai dikelas raka,dia kembali melongok melihat kedalam kelas dari balik jendela dan tersenyum kecil kala tidak mendapati hana disana.dia hanya menginginkan raka untuk saat ini dan kehadiran hana nantinya akan membuatnya susah berdekatan dengan raka.

"pokoknya gue gak mau kebagian buat cover lebih baik gue yang nulis atau cari materinya aja"seru raka terus mencoba merayu si ketua kelas.dia tidak mau ribet mencari ide guna mempercantik hasil kerja nanti biarlah jarinya keriting menulis.mereka masih disekolah menengah jadi tidak heran jika karya tulis ilmiah diminta untuk tulis tangan bukannya diketik.

"gak ada,lo harus gantian sama yang lain"balas pemuda didepannya.raka tidak terima namun saat ingin protes tangannya ditarik hingga tubuh ikut berputar.bagas berdiri dengan raut datar menatap pada teman sekelompok belajarnya,satu persatu wajah itu dipindai hingga seringaian terlukis begitu saja.
'masih tampan dirinya 'batinnya tenang.dia tau raka
menyukai sesuatu yang indah dan tidak akan jatuh hati pada si ketua kelas yang menurutnya biasa saja.itukan dari sudut pandangnya namun bagaimana pendapat raka mengenai si ketua kelas kan belum tau.bagas terlalu percaya diri.

"latihannya udah selesai?"tanya raka senang.dia berbalik menghadap bagas sepenuhnya dan mengabaikan teman-teman yang tadi berbincang dengannya,raka sudah hampir mati rasanya sehari tidak melihat bagas.

"belum,lagi istirahat"jawab bagas sekenanya.dia meraih lengan raka untuk duduk didalam kelas.tidak banyak murid disana dan bagas sebenernya juga tidak peduli jika memang ada yang terang-terangan menyaksikan mereka,memang kenapa?bukankah wajar jika teman pergi menemui teman lainnya,itu yang selalu dikatakan raka.

"gue haus...pengen susu lo"ucapnya sembari bersandar pada kursi milik raka.

"apaan sih gila!mulut lo ya"raka memukul kepala bagas lalu bergerak mengambil sesuatu dalam laci meja,dia sedikit menutupi area dada yang ditatap bagas.bagas sialan makinya dalam hati.

"mau minum sisa gue gak?atau perlu gue ke kantin bentar?"tanya raka.botol minuman dirampas hingga bagas meneguknya hingga habis tak bersisa,minuman yang berada dalam mulut digumam sebentar sebelum menyembur mengenai seragam raka.
"ckkk....lo?!... baju gue basah gas!"makinya kasar mengundang tawa keras dari bagas.

"sini gue bantuin"sapu tangan direbut,tubuh raka di bawanya mendekat hingga saat sapu tangan menyentuh tumpahan air didadanya,raka sedikit menggelinjang geli.bagas terus menekan titik kecil yang mulai keras membuat raka segera menepis tangannya.

"gue bisa sendiri,lo balik aja sekarang"gagapnya menggenggam pergelangan bagas.bagas tidak bergerak sedikitpun dia terus memijat dada datar raka dengan seringai lebar,raka sangat sensitif dibagian dada dan bagas sudah begitu hapal.

bibir itu digigit dengan mata yang sesekali terpejam mulai menikmati, tangannya berpindah membelai tengkuk bagas sementara paha sekalnya mendapat remasan kuat.nafas bagas sudah menderu panas,dia selalu menyukai bagaimana raka menikmati sentuhannya.

"sial..ada pacar lo gas"lirih raka lalu mendorong
tubuh besar itu.bagas lalu menoleh kearah jendela dengan hana yang masih berjalan dikejauhan,sial selalu saja datang di waktu yang tidak tepat.

awhh...raka yang beranjak turun dari meja seketika limbung,lututnya terasa lemas dan tidak mampu menahan berat tubuhnya sendiri.bagas tertawa geli lalu segera berjongkok membantu raka berdiri hingga suara hana bergema didalam kelas.
"kamu nunggu lama ya?maaf ya aku gak tau kamu
mau kesini"seru hana senang lalu menatap raka dengan pandangan bertanya.

"gak apa-apa,aku juga mau cari bocah pendek ini"
bagas meraih bahu itu agar segera berdiri,raka mengangguk membalas senyum hana setelahnya kaki itu melangkah meninggalkan pasangan fenomenal.dia harus membeli minuman dingin untuk menenangkan pikirannya yang sempat berpikir akan melakukan sesuatu yang iya-iya dengan bagas, terkutuklah bagas dan semua pikiran cabulnya!!!

bagas&raka         (Oneshoot/Drabble)-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang