happy reading 🐣
°°°°
bagas diam memperhatikan seseorang yang sibuk menari membawa segelas koktail ditangannya,bibir plum yang sudah pernah dicicipi selalu bergerak meneguk minuman dan terus menghentak tubuh mengikuti irama lagu.
dia,raka si ketua osis yang selalu mendapatkan cap sebagai murid teladan dan populer di mata para guru dan juga orang yang sama yang dimusuhi banyak teman-8di sekolah.awalnya bagas juga tidak mengira jika itu raka si anak dengan image baik namun saat beberapa kali raka menoleh mengisi gelas minumannya,maka kali ini bagas yakin sekali jika pemuda itu memang si ketua osis.
Bagas baru pertama kali mendatangi klub malam dilokasi ini karena dia dan teman-teman selalu berkumpul di klub yang sudah biasa mereka didatangi, hanya karena terjebak macet membuat bagas berbelok tak tau arah yang membuatnya singgah sebentar melihat-lihat namun malah menemukan pemandangan luar biasa disini.
"hai tampan... sendirian aja?mau ditemani?"
lamunannya buyar kala suara halus mendayu-dayu penuh nada sensual merasuki telinga,bagas menoleh melihat wanita penghibur yang duduk di lengan sofa disampingnya dengan pakaian yah..biasalah tipis serta terbuka disana-sini,jujur bagas terganggu jika ada wanita seperti ini yang menghampirinya.
"aku bersama pasanganku dan maaf aku penyuka sesama"sahut bagas sekenanya.wanita itu menaikan alis terkejut lalu segera melangkah pergi membuat bagas terkekeh sinis."sial....kemana dia"raka yang awalnya masih berdiri
tidak jauh dari kursinya sekarang hilang raib membuat bagas segera bangkit mencari,dia hanya penasaran apa yang lelaki teladan itu perbuat disini, bukankah tempatnya dirumah yang hangat?bergelung selimut tebal mendengarkan lagu penuh motivasi pikir bagas."shhh....ngghhhh...hisap lebih kuat jalang!"
suara geraman itu menarik perhatian bagas yang mulai melangkah perlahan kearah lorong sempit.
dibawah cahaya remang lampu, raka bersandar meraih rambut panjang seorang wanita yang berjongkok menghisap miliknya,tangan itu sesekali akan menjambak jika wanita dibawah sana berhenti sejenak karena merasa kebas,lalu raka mulai menggoyangkan pinggulnya kasar saat dia akan mendekati pelepasan.bagas tersenyum dibalik kamera ponsel yang menyala mereka adegan intim itu,dia bisa menjadikan ini sebagai permainan menarik untuk raka nanti.
raka menjatuhkan gelas minumannya saat kepala itu mendongak menikmati sisa-sisa pelepasan sementara itu wanita yang lemas didorong begitu saja.
"bayaranmu dan segera pergi dari sini"raka memberikan beberapa lembar uang membuat wanita yang masih terkulai lemas segera bangkit, beginilah kehidupan aslinya pemuda yang sering diolok-olok tidak pernah menikmati masa muda.raka sudah kepalang khatam dengan semua perangai remaja seusianya namun bonusnya dia hanya mampu menutupi dari orang lain.
"wah wahh.... kegiatan yang menyenangkan bukan?"
suara bagas menggema membuat raka langsung menoleh kaget,dibenarkan celananya dan mendelik kesal kenapa ada bagas disana, apakah bagas sempat melihat aksinya pikir raka dengan raut masam, sedikit pucat juga.bagas memutar rekaman video yang baru saja diambil membuat raka menegang kaku hendak menjangkau ponsel itu,raka tidak tau apa maksud bagas merekamnya namun satu hal yang jelas,karena bagas mungkin memiliki dendam padanya dan akan menggunakan video itu untuk menjatuhkan dirinya.
"lo gak tau kata privasi hah?!lo mau kasih sama guru kan?!"raka membentak bagas hingga tubuhnya didorong kuat.
"lo seharusnya bersikap baik sama gue sekarang karena gue bisa aja sebarin video mesum lo,lo mau ?!"
bagas menekan dahi raka dengan telunjuknya hingga raka terdiam,manik itu nampak sangat kalut juga ketakutan yang coba ditutupi."tolong jangan sebarin karena gue gak mau orangtua gue tau"sahut raka memegang lengan bagas.
"kita bisa buat kesepakatan yang saling menguntungkan"ucap bagas santai dengan senyum miring.raka bergerak gusar namun mengangguk cepat,dia tidak bisa membuat dirinya hancur karena kecerobohannya sendiri mau tak mau raka harus siap dengan sesuatu yang bagas mau, tentunya itu akan banyak merugikan dirinya.
"lo gak boleh ikut campur urusan gue sama teman-teman gue disekolah,mau razia atau apapun jenisnya, pengecualian jika itu anak osis yang lain"
bagas mengelus wajah raka yang mendelik kesal tak terima dengan persyaratan yang diminta."oke gue terima asal lo juga bisa jaga perjanjian kita"ucap raka lalu segera mendorong bagas lagi yang untungnya pemuda itu juga melepaskan.
kenapa hari ini raka bisa kecolongan dan itu bagas yang menangkap basahnya, jika tidak ingin namanya buruk dimata orang lain mungkin raka tidak akan pernah mau berurusan dengan bagas.
"siapa bilang lo bisa pergi gitu aja?"lalu bagas menarik raka memasuki toilet kosong.dia membuka celananya dengan cepat membuat raka mengernyit heran.
"lo lakuin kayak cewek tadi,ingat kita baru aja buat kesepakatan"bagas menarik pinggang raka hingga berjongkok didepannya.
"apa gue juga harus lakuin kayak gini?apa ini masuk ke kesepakatan kita?!"
raka memukul lantai dengan keras menyalurkan emosi,mau tak mau bibirnya bergerak mendekati kejantanan bagas yang mengeras lalu memasukkan kedalam mulutnya,dia tidak tau harus berbuat apa dan hanya mengikuti arahan bagas saja.ugghh... perutnya terasa mual hingga berkali-kali raka hendak muntah,bagas selalu mendorong kuat hingga raka tercekik hebat.mulutnya kebas namun tetap menghisap bagas yang menggeram kuat.
raka melirik kearah ponsel yang sedang merekam dirinya namun tidak bisa berbuat apa-apa karena bagas segera menyimpan ponselnya lagi setelah mengambil beberapa foto dan video."lo lumayan juga"serak bagas setelah melepaskan cairannya memenuhi mulut raka yang berlari cepat keluar dari toilet, pemuda itu muntah didepan wastafel lalu membasuh wajahnya.cermin lebar menampilkan gambaran buruk rupa raka hingga hantaman kuat kembali dilakukannya membuat kaca didepan retak.
raka melirik bagas yang ikut mencuci tangan disampingnya dan segera berlari menjauh,dia jengkel namun tidak cukup kuat untuk membanting bagas dan merebut ponsel terkutuk milik pemuda itu.
kerlipan lampu tidak lagi dinikmati raka yang berjalan cepat mencari pintu keluar,bahkan ada tubuhnya bersenggolan beberapa kali dengan pengunjung lain.dia harus pergi secepatnya karena raka tidak mau melihat bajingan bagas yang mengambil keuntungan dari kelemahannya.setelah mobilnya berlalu pergi maka giliran bagas yang duduk santai diatas kap mobil menyaksikan kecemasan raka yang berusaha menghindarinya,lihat saja besok karen bagas akan mempermainkan raka balik setelah apa yang dilakukan pemuda itu padanya.
asap rokok kembali dihembuskan lalu bagas memasuki mobil setelah teman-temannya menghubungi.sial...kenapa bagas begitu menantikan hari esok dan bertemu dengan raka lagi,dia senang melihat pemuda itu akhirnya bisa tunduk dibawah kuasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
bagas&raka (Oneshoot/Drabble)-HIATUS
Short StoryBagas dan raka sebagai main character. sifat serta kepribadian mereka tergantung sama genre tiap chapter. • • • • slow update because me just started writing.... please enjoy 💜