merman4

530 32 3
                                    


happy reading 🐣

°°°°

      "cepat cari tempat bersembunyi sekarang!bawa jack dari sini!"seru bagas mendorong raka kearah jack yang sama kerasnya dengan raka yang tidak mau meninggalkan bagas bertarung sendiri melawan singa Nemea jantan yang kelaparan.bagas maju dengan senyum menatap pada singa yang mengamuk ingin segera mengoyak dagingnya.tatapan itu begitu kelaparan dan bagas suka sekali menghadapi sesuatu seperti ini, lawan yang dikendalikan nafsunya.

"gas!...lebih baik kita kabur saja!aku gak mau jadi sasaran singa lapar!"teriak raka sembari mengelus surai hitam Jack menenangkan.

"kau hanya perlu sembunyi sampai singa ini mati kehabisan darah"
bagas mengacungkan pedangnya tinggi lalu bergerak lihai menghindari serudukan juga cakaran kuku panjang singa.

pedang ditebaskan mengenai kaki depan nemea namun itu tidak menyurutkan niat sang raja rimba untuk menghabisi bagas.
bagas melompat menghindari cengkraman singa itu lalu balas mengayunkan pedangnya lagi namun sial karena singa juga tak kalah cepat menghindari.

raka yang sudah gatal mau menolong bagas akhirnya mendapatkan ide,tubuh berjongkoknya dibawa semakin maju memegangi batang pohon tempat bersembunyi.surai blonde mulai mengeluarkan cahaya samar sembari tubuh raka yang terangkat melayang sejengkal dari tanah.raka memfokuskan pandangan pada nemea yang masih adu skill dengan bagas yang juga mengamuk mengeluarkan segala macam ilmu beladiri.

srrrkkk....
akar pepohonan memanjang menjalari tanah menuju arah hewan dan manusia yang sedang bergelut, ujung akar mulai merambat cepat menyentuh kaki belakang si singa Nemea lalu saat raka mengatupkan telapak tangan,kaki sang singa juga ikut ditarik kuat oleh akar pohon.raka lanjut mengarahkan tangan menuntun akar-akar itu agar melingkari tubuh singa yang mengaum kuat mencoba melepaskan diri dari lilitan akar.bagas menoleh ke belakang hingga matanya terbelalak melihat raka yang melayang diatas tanah, pemuda itu tampak bercahaya dengan aura sensual ikut menyertai dirinya.raka memang semenarik itu untuk dilewatkan.

"oke kita selesaikan sekarang"ucap bagas setelah pulih dari lamunannya.diayunkan pedang sekuat tenaga hinga memotong leher singa dalam sekali tebasan, membuktikan betapa tajamnya besi yang selalu dibawa-bawa.

bagas memperhatikan singa yang kehabisan nafas lalu menyeka darah dipedangnya pada bulu lebat hewan buas itu kemudian berlari cepat menuju raka yang kembali berjongkok ditanah.

"kau baik-baik saja? sebenarnya apa semua ini dan siapa dirimu raka?"bagas membawa tubuh lemas raka duduk bersandar ke batang pohon lalu menjadikan bahunya sebagai sandaran.
raka menghela nafas lemas setelah mengeluarkan cukup banyak energi.

"dulunya... aku disebut sebagai keturunan tunggal dewi kesuburan yang punya beberapa kekuatan sihir kecil"jawab raka setelah menimbang lama akan menjawab pertanyaan bagas.tidak ada salahnya untuk memberitahu bagas sedikit rahasia tentang dirinya.
"kurasa juga tidak sedikit tapi untuk sekarang aku akan percaya"sahut bagas sembari mengurut kepala raka.

"kau tidak perlu membantu apa-apa jika ada hal tidak terduga seperti tadi,aku bisa mengatasinya sendiri sudah  sering kuingatkan"
bagas menyadari jika tenaga raka ikut terkuras setelah mengeluarkan sihirnya,mereka bisa melanjutkan perjalanan nanti lagian bagas sendiri belum yakin kemana akan melangkah setelah ini.

terkejut?tentu saja dia kaget mengetahui fakta jika raka seorang keturunan dewi,namun setelah melihat beberapa bukti dengan mata kepalanya sendiri maka mau tak mau dia harus percaya bukan.

"kita harus mencari mata air,kau bisa kehausan setelah tidak minum sepanjang hari"bagas menepuk pucuk kepala raka yang kembali membuka matanya.
"tidak perlu,aku tidak bisa minum air gunung"ucap raka cepat membuat bagas mengangguk sekilas.

°°°°

       bagas berjalan sembari memegangi jubah putih raka,dia tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan namun beribu pertanyaan tersimpan dikepalanya.bagas terbayang suasana kerajaan setelah dia tinggalkan, apakah akan baik-baik saja jika bagas berada lama diluar atau haruskah dia bergerak cepat tanpa mengulur waktu lagi.

"katakan padaku apa yang kau pikirkan"ucap raka setelah mereka duduk dibebatuan dekat air terjun yang baru dijumpai setelah berjalan satu jam.bagas bergerak mendekat setelah puas meminum air juga mencuci wajahnya.jack dibiarkan minum ditepi kolam air hingga mereka berdua duduk berhadapan merasakan embun air yang menyejukkan.

"hanya memikirkan masalah kerajaan juga misi tak masuk akal ini"jawab bagas meraih tangan raka untuk dielus.

tangannya dilingkarkan dipinggang raka hingga raka memilih bersandar dibahu bagas menikmati deru kasar suara air terjun,jack sudah kembali memakan rumput setelah puas mengisi keperluan air minumnya.

raka menjentikkan jari hingga sebagian kecil air mulai menari-nari diudara, bergerak bebas kemana jari raka mengarah.bagas mengagumi kemampuan sihir raka dan selalu dibuat takjub jadinya.dia hanya menguasai ilmu fisik namun raka sendiri bisa menguasai ilmu sihir.

"bagaimana dengan elemen lain?kau bisa tunjukkan sesuatu?"tanya bagas sembari menelisik wajah raka dengan ibu jarinya.

"hanya sedikit"jawab raka lalu mendesis lirih hingga terasa hembusan angin menerbangkan dedaunan disekeliling mereka,raka juga menambahkan dengan rintikan air yang diubah menjadi kriatal es dalam waktu sekejap.setetes air dimainkan mengelilingi wajah rupawan bagas yang mengembangkan senyum,matanya melirik raka yang nampak sangat bebas bermain sihir.

"kau tau raka,aku selalu tidak tahan setiap kali melihat bibir tebal ini,kali ini biarkan aku mencicipinya.."ucap bagas dengan suara berat.jarinya tetap mengelus permukaan bibir raka sembari menunggu jawaban yang akan diterima.

"ya tapi biarkan aku menutup mata lebih dulu"
bagas terkekeh serak lalu meraih dagu raka hingga wajah mereka berdekatan,bagas bisa merasakan desah nafas gugup raka.
pipi lembut ikut dielus lalu bagas segera mengadu belahan bibir mereka, sial...rasanya bahkan melewati manisnya madu dan bagas akan menetapkan benda kenyal ini sebagai cemilan favoritnya.

bagas sebetulnya juga belum pernah melakukan hal-hal seperti ini namun insting jantannya keluar begitu saja,bibir tebal raka disesap kuat hinga lidahnya ikut menyusuri rongga mulut raka.

tubuh itu semakin diraih memepet padanya dengan tangan raka dibawa memegang bahunya,bagas kembali memutar kepala menggigit bibir yang sudah membengkak.dia merasakan sesuatu dibawah sana ikut bangkit dan tanpa sadar tangan bagas meremas paha sekal raka sebagai pelampiasan.

ughhh...
lirihan raka berusaha mengimbangi permainan lidah bagas,setiap bagas mendorong lidahnya maka raka akan menyedot kuat lidah bagas.tangannya meremas rambut belakang bagas mengatakan betapa sialan hebatnya rasa ini.

bagas melepaskan bibir tebal itu saat raka mendorong dadanya kehabisan nafas namun bagas tidak berhenti begitu saja,leher jenjang raka menjadi tujuan berikutnya.seakan raka menghasilkan kelenjar aroma membuat bagas senantiasa menciumi lehernya disertai gigitan dan hisapan kuat yang meninggalkan bekas ruam merah.

ngghh...desah raka membuat baga semakin terbakar,diraihnya tubuh raka untuk duduk mengangkang di pahanya lalu kembali melahap bibir tebal yang sudah merona pekat.bagas menemukan pengobat lara,dia menemukan raka setelah penantian panjang di hidupnya.




bagas&raka         (Oneshoot/Drabble)-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang