arrange married 4

630 39 1
                                    


happy reading 🐣

°°°°

     pemuda yang berada diruangan interogasi duduk dengan kaki berayun santai melirik anggota kepolisian yang sibuk mengurus berbagai hal.dia sendiri diminta menghubungi keluarganya namun sejak setengah jam yang lalu dia menelpon nomor papanya masih saja belum menerima jawaban.
"coba kamu hubungi pihak keluarga yang lain atau dengan terpaksa kamu harus tidur didalam sel malam ini anak nakal"polisi tua itu menepuk pundaknya lalu terkekeh geli,sudah banyak dia mendapati remaja nakal yang terjaring diarea balapan liar namun hanya pemuda inilah yang bersikap terlalu santai.

"gue coba nelpon sekali deh nanti kalau gak diangkat terpaksa nginap disini aja,besok baru telpon papa lagi"
panggilan itu terhubung lalu suara datar bagas menjawab dari sana,raka bahkan bisa dibuat sedikit gugup hanya karena takut membayangkan bagaimana
reaksi bagas jika tau dia sekarang dikantor polisi.

"ehhh bajingan...lo bisa maki-maki gue dirumah atau mukul gue lagi tapi sekarang gue butuh bantuan lo, jemput gue di kantor polisi"
kalimat terakhirnya suara raka terdengar berbisik sembari terus melirik para polisi yang tersenyum geli padanya, jarang-jarang ada pemuda manis yang bertingkah pikir mereka.
sebelum raka mendengar ocehan bagas yang mengutuk dirinya segera saja ponselnya dimatikan,dia yakin sekali bagas tidak akan melepaskannya kali ini.sial perutnya saja masih nyeri apa bagas mau membantingnya nanti.

tidak lama menunggu akhirnya pemuda dengan raut datar itu memasuki ruangan tempat raka berada,bagas hanya berpakaian santai berselimut jaket namun setelah mereka bertatapan raut itu semakin mengeras jadinya.raka menggaruk kepalanya lalu terkekeh pelan,dia jelas sangat salah disini tapi mau bagaimanapun nanti dia akan tetap membela diri.

"baik pak saya sendiri yang akan menjamin kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, terimakasih atas bantuannya kalau begitu kami pamit pulang"
bagas melirik raka namun tidak berkata apa-apa,dia hanya berjalan cepat hingga suara langkah kaki bergema dibelakangnya.
"gue bisa jelasin..
bagas berbalik,rautnya setenang air namun menyimpan kecemasan bagi raka yang terdiam disana.
"masuk mobil lo,gue ikutin dari belakang "tegasnya membuat raka mau tak mau bergegas masuk kedalam mobil.sial Buggati mahalnya tidak lagi membuat suasana hatinya membaik,raka sedikit khawatir menerka apa yang akan dilakukan bagas.

°°°°
tubuh yang lebih pendek semakin ditekan kuat dengan cengkeraman bagas yang tidak pernah surut dileher raka yang bergetar meraih tangan itu untuk melepaskannya.bagas mulai mengendurkan otot-otot tangan namun itu semua belum selesai,gantian rambut raka ditarik kuat saat kaki panjangnya melangkah kearah sofa dengan raka mengaduh kesakitan dibelakangnya.
"lo bajingan sialan!...gue aduin papa lo"ringisnya kuat,raka terseret dan sesekali akan tersandung kakinya sendiri.

"silahkan....lo mau bilang apapun gua gak akan takut!lo lihat dia lebih berpihak sama gue atau sama anaknya yang suka buat masalah?!"teriak bagas kehilangan kesabaran.

sshhh....ringisan itu kembali mengalun kuat saat tubuhnya dilempar begitulah saja hingga teronggok diatas sofa.

      "terus aja lo salahin gue,gue udah bilang gue gak sempat balapan polisi itu cuma salah tangkap aja, mungkin?"

"gue gak ada masalah lo mau ditangkap polisi,gue khawatir lo jatuh! takdir kita gak ada yang tau gak ada yang bisa jamin lo aman-aman aja kalau ikut balapan,udah berapa kali gue bilang Lo itu tanggung jawab gue sekarang,lo harus nurutin aturan gue bukan karena gue mau berkuasa sama diri lo raka,lo jangan mikir buruknya aja!"

untaian kalimat itu semakin menyudutkan raka yang duduk tegang disofa,dia menunduk tidak mau menatap bagas atau pertahanannya akan hancur.dia memang salah dan sekarang berakhir dibentak-bentak bagas, rasanya ingin menangis saja.

bagas&raka         (Oneshoot/Drabble)-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang