arrange married 2

649 47 1
                                    


happy reading 🐣

°°°°

    ketokan kecil membuat raka tersentak dari lamunannya,dia bangkit setelah dibimbing oleh beberapa perias.setelah pintu dibuka maka terpampang tubuh tegap papanya yang sudah dimakan usia,wajah itu menyiratkan kesedihan mungkin karena terlalu emosional akan melepas putra semata mayang pada orang lain.

sempat terpikir apakah bagas mampu membahagiakan anaknya seperti dirinya namun dia tidak yakin jika harus melepas raka pada orang lain,apalagi dengan seorang wanita.bukan bermaksud rasis namun itu dikarenakan sifat manja raka yang terbiasa dijaga bukan menjaga, tidak tau saja dia bagaimana kelakuan raka diluar sana.

"raih tangan papa,kamu jangan gugup nanti"raka menerima sebuket bunga dari papanya lalu menatap heran kenapa papanya meminta mereka berpegangan?bukannya altar itu bisa dilewati siapa saja,bahkan anak-anak baru belajar berjalan tidak akan tunggang balik berada diatasnya.

"ckkk...nurut aja sama papa"suasana mellow papanya rusak karena tingkah raka,dengan senyum geli dia meraih lengan itu hingga keduanya melangkah memasuki gedung pernikahan.

"kenapa raka yang jalan pa?kenapa gak raka yang nunggu disana?mau taruh dimana wajah keren raka pa..."bisiknya tidak terima dianggap yang berperan sebagai wanita.dia sudah bolak-balik dari dunia malam dan hal seperti ini tentu menjatuhkan harga dirinya.

sinar Blitz terasa akan memecahkan kedu bola matanya namun tidak mau hasil jepretan dirinya jelek membuat raka memasang senyum manis, sesekali akan mengedip nakal membuat tamu yang hadir diselimuti gelak tawa.ada apa dengan mereka, apakah gayanya terlalu kuno?kalau begitu mungkin raka harus berlagak seperti model dengan memberikan wajah kakunya.

mereka berhenti didepan pemuda yang baru diketahui bernama bagas lalu papanya meraih tangannya untuk diberikan pada bagas,raka segera menarik diri namun tersenyum kecil saat menerima pelototan papanya.'bilang dong kalau harus pegangan tangan, perasaan gue salah mulu dari tadi 'batinnya kesal.kenapa dia yang menjabat tangan berbalut sarung ala bangsawan itu,mengapa bukan dia saja yang menjadi penadah tangan.dia tidak mau diungguli siapapun meski bagas yang bertubuh jauh lebih besar darinya.

raka merasa telinganya pengap dan pikirannya kosong saat pendeta menyuruhnya membaca janji setelah bagas selesai mengucapkan miliknya,dia tidak gagap namun dia hanya merasa sedikit tersentil jauh didalam hatinya namun raka tidak mau banyak berpikir karena setelahnya dia harus berdiri lama untuk menerima berbagai ucapan selamat entah dari siapa,yang dia tau anggota keluarganya hanya sedikit dan sebagian besar tamu itu pasti relasi bisnis kedua belah keluarga.

pemuda yang telah sah dinobatkan sebagai pasangannya tidak pernah meliriknya,itu setau raka.bagas hanya berdiri menerima salam mereka tanpa berucap sepatah katapun untuk mengusir kecanggungan diantara keduanya.kalau begini maka raka juga bisa bermain sebaik mungkin batinnya menyusun banyak rencana.

sesi selanjutnya pasangan pengantin itu dipotret dengan berbagai macam gaya yang diarahkan,mulai dari foto formal untuk dicetak lalu berlanjut pada foto dengan tubuh keduanya harus menempel.jika saja papanya tidak melihat dari meja sana mungkin mahkota dikepala sudah dihantamkan pada fotografer dengan pemikiran menjijikkannya.

"baiklah untuk foto terakhir tuan bagas tolong duduk dikursi pengantin sementara istrinya duduk dipangkuan dengan tangan mengalung di leher tuan bagas"fotografer itu berucap santai sembari menyiapkan angel kamera yang sesuai.

"kenapa Lo gak suruh gue telanjang aja dipangkuan dia?!"sudah tak tertahankan lagi,raka sudah lelah berdiri lama namun konsep foto yang diminta juga terlalu mengerikan untuknya.tangan itu akan bergerak meraih mahkota sebelum bagas memegang dengan cepat.
"jangan buat ulah,kita selesaikan cepat"
nada beratnya membuat raka mau tak mau harus menurut.dia mulai berjalan kesisi bagas yang sudah duduk tegap, benar-benar seperti raja yang duduk di singgasananya.

raka merangkak menaiki paha kokoh bagas lalu duduk dengan tenang,tubuh bagian atas berbalik sembilan puluh derajat untuk menghadap kamera lalu memasang raut datar nan angkuh.sebenarnya fotografer tidak meminta raka mengangkangi bagas namun jika sudah begini maka terlanjur foto saja bukan.
bagas membawa tangannya memegangi pinggang raka
dan sedikit meraih tubuh itu agar hasil foto semakin bagus,foto terakhir dilanjutkan dengan raka memegang mahkota dengan tangan kirinya sedang tangan kanan berpegangan pada dada bagas yang berbalut pakaian pernikahan mereka.

hasil foto sangat bagus membuat banyak decakan kagum,mereka berdua sudah seperti dewa visual membuat apapun yang dilakukan akan menjadikan sebuah pose sempurna.

°°°°

     setelah bertukar pakaian maka tiba saatnya bagi kedua pemuda itu pindah kerumah yang sudah disiapkan, untuk yang satu ini bagas sendiri yang turun tangan karena menurutnya hunian yang nyaman itu adalah hunian yang sesuai dengan selera pemiliknya.bagaimana penataan ruang juga segala sesuatu didalam rumah dibuat sangat detail.

dia berkendara sendiri membawa barangnya didalam mobil sedangkan pemuda yang baru saja menyandang status sebagai pasangan hidup memilih pergi kerumah orangtuanya dengan alasan mengemasi barang-barangnya, sebenarnya bagas cukup tertarik dengan wajah itu ditambah kepribadian unik raka yang selalu bertingkah apa ada dirinya membuat bagas sedikit menaruh perhatian.dia hanya terlalu malas berinteraksi lebih banyak karena betapa kejangnya otot kaki dibawa berdiri terlalu lama, untung saja pemuda raka itu tidak pingsan batinnya lagi.

sementara bagas mulai menyusun barang didalam kamar yang akan mereka tempati bersama,raka yang baru datang diantar oleh orangtuanya langsung menghambur keluar dari mobil.dihalaman rumah itu terparkir kendaraan mahal yang dijanjikan papanya, Buggati divo memang selalu sukses mencuri perhatiannya.

"makasih paa...bakalan raka rawat banget kali ini"
ucapnya girang melupakan rasa lelah yang sebelumnya meremukkan tulang.

"hmmm...kamu jaga dia seperti kamu jaga pernikahan kalian,papa gak mau denger kalian bertengkar apalagi sampai pisah"

"sekarang kamu langsung masuk ya,bunda sama papa mau balik sekarang, bunda udah capek banget"ucap wanita yang melahirkannya,raka mengangguk lalu kembali berfokus pada mobil barunya.sangat mengkilat juga memancarkan kesan mahal,jadi tidak sabar memamerkan diarena balap pikirnya.

setelah puas mengagumi si hitam eksotis,raka melangkah masuk menyeret kopernya entah mau kemana dia berjalan.rumah itu lumayan besar jika ditinggali berdua hingga mereka harus membiasakan diri lebih dulu.

"lo tinggal lurus terus ketemu tangga langsung naik,nanti ada kamar paling luas lo langsung masuk aja"bagas berjalan kearah sofa membawa secangkir kopi dan juga tabletnya,dia harus mulai bekerja lagi meskipun diperusahaan tertulis dia cuti selama satu Minggu penuh.

"kalau gue mau tidur sendiri gimana?ada kamar kosong gak?"raka tentu tidak menyukai gagasan tidur seranjang dengan bagas meskipun sebelumnya dia biasa saja tidur dengan teman-teman pria nya.status sialan itu memaksanya untuk menjaga privasi entah apa yang harus dia takuti dari bagas,hanya bagas pikirnya.dia lupa yang dia katakan hanya bagas bisa membalingnya dari lantai dua rumah ini bahkan dengan hitungan detik.

"ada tapi diujung lorong dekat gudang kosong,kalau lo mau lo bisa tempatin kamar itu"mendengar kata ujung lorong dan gudang langsung membuatnya ciut, bagaimanapun lorong dan gudang kosong sangat erat kaitannya dengan makhluk halus,begitu disetiap film yang raka tonton.

"gak gak jadi,gudang pasti banyak debu,gue alergi"balasnya cepat dan segera berlalu menuju kamar utama yang disebutkan Bagas.rumah besar seperti ini mustahil tidak ada kamar kosong yang lain karena bagas sendiri meminta dibuatkan tiga kamar tamu dan satu kamar utama namun dia hanya asal bicara dan menakut-nakuti raka yang nyatanya memang penakut hantu.dia mengangkat bahu acuh lalu kembali berkutat memperhatikan grafik perusahaan yang berjalan seimbang dan memberikan untung meningkat setiap bulannya.






bagas&raka         (Oneshoot/Drabble)-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang