IS | 12 - Unexpected

914 205 86
                                    

Ternyata Hezkiel nggak cuma omong kosong waktu dia okein ucapan gue yang nyuruh dia nggak perlu upload soal gue di Close Friend lagi alias secara publik juga nggak apa-apa, gue nggak keberatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata Hezkiel nggak cuma omong kosong waktu dia okein ucapan gue yang nyuruh dia nggak perlu upload soal gue di Close Friend lagi alias secara publik juga nggak apa-apa, gue nggak keberatan.

Hezkiel sering banget upload foto-foto kita.

Iya, kita.

Gue sama dia.

Nggak cuma foto gue aja.

Gue nggak tahu kalau ternyata Hezkiel tipe yang suka show off dan suka mengabarkan ke dunia kalau dia lagi begini atau lagi begitu.

Mungkin, udah dari dulu Hezkiel begitu, cuma karena gue nggak merhatiin, gue nggak tahu. Beda sama sekarang. Hal sekecil apapun soal Hezkiel pasti mulai gue kasih atensi. Macam dia yang suka kopi tapi nggak bisa sering-sering minum karena bisa bikin dadanya degdegan terus asam lambungnya naik.

Atau soal dia yang dalam sehari dia selalu upload, minimal, satu foto dokumentasi kegiatan dia di hari itu.

Menurut Hezkiel, ingatan manusia itu ada batasnya. Manusia bisa sering lupa dan salah satu cara buat ngatasin itu ya dokumentasiin dalam berbagai bentuk. Entah tulisan, lagu, ataupun foto.

Ya, sebagai orang yang suka banget sama musik, ternyata Hezkiel suka bikin lagu. Nggak cuma itu, Hezkiel juga sering manggung di event-event yang nggak seberapa gede. Misal, event busking mingguan di taman kota, event di kampus buat ngewakilin fakultas, dan lain-lain.

Bahkan dia bilang kalau pas SMA dulu pernah gabung di band sekolahnya.
 
 

Balik lagi ke soal foto.
 
 
 
Efek dari unggahan pertama Hezkiel soal gue, maksudnya foto gue, sesuai sama ekspektasi.

Orang yang gue harapin bereaksi, ternyata bener-bener bereaksi.

Nggak lama dari unggahan itu, satu chat masuk ke hape gue. Dan itu adalah chat dari Wilona, yang isinya cuma dia manggil nama gue.
 
 

Ris, apa kabar?
 
 

Gitu.

Apakah langsung gue buka dan tanggepin?

Oh tentu tidak.

Nggak semudah itu.

Setelah dua bulan lamanya dia anggurin chat gue yang nanya ke dia apa salah gue sampe dia ngejauh, tentu gue bakalan kasih perlakuan yang sama.

Gue anggurin chat dia.
 
   

Apapun tujuan dan maksudnya, bener karena unggahan Hezkiel atau bukan, gue nggak peduli.

Yang jelas, apa yang dia lakuin ke gue, gue lakuin juga ke dia.
 
 

Fair enough, 'kan?
 
 

Lagian, ngapain pula nanya kabar??? Tiap hari aja ketemu mulu. Basa-basi yang basi banget.

 
 
 

invisible string; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang