IS | 4 - Step One

1K 212 53
                                    

"Apaan itu, Nge?" tanya gue begitu duduk di bangku di sebelah Bunga.

Tanpa noleh, Bunga nyahut, "au."

"Hah?"

"AU loh AU. Alternative universe."

"Masih nggak ngerti," kata gue lagi.
 
 

Bunga nurunin hape. Terus hembusin napasnya, abis itu noleh ke gue.
 
 

"Kayak cerita gitu, loh. Tapi yang gue baca versi chat."

"Oh," kata gue sambil angguk-anggukkin kepala.

"Ngerti?"

"Enggak."
 
   

Gue nggak bodoh.

Cuma emang nggak tahu aja.

Apa ya, untuk urusan hal-hal tren sekarang bisa dibilang gue agak ketinggalan. Nggak kayak Bunga yang up to date banget.

Jangankan soal tren, soal gosip artis yang kawin-cerai setiap minggunya aja Bunga hapal kali saking up to datenya.
 
 

"3 H."

"Hah?"

"Hadah hadah hadah."

Gue berdecih.

"Lo tahu Novel?" tanya Bunga lagi.

"Tahu."

"Ya kayak gitu."

"Oh, jadi AU tuh termasuk cerita bohongan yang nggak ada manfaatnya gitu?"
 
 

Bunga langsung mukul lengan gue. Pedes banget pukulannya kayak omongan tetangga.
 
 

"Dih? siapa bilang???" tanya Bunga nggak terima. "Ada tahu!"

"Apaan?" tanya gue lagi.

"Ya banyak. Bisa nambah ilmu baru yang kita nggak dapetin di lembaga formal kayak gini!"

"Masa, sih?"
 
 

Bukannya novel atau fiksi-fiksi tuh cuma buat hiburan doang ya? Maksudnya ya selain hiburan, apalagi coba manfaatnya?

Bikin orang males ngapa-ngapain karena sibuk baca terus ngekhayal seolah jadi tokoh utama ceritanya?

Atau apa, nih?

Gue pengen gituin Bunga. Tapi pasti nanti kena pukul lagi.

 
 

"Iya, khususnya dalam percintaan Ris!" kata Bunga semangat.
 
   
 

Jujur, awalnya gue nggak tertarik sama pembahasan Bunga soal manfaat baca cerita fiksi macam Novel atau AU tadi. Tapi, karena Bunga barusan ngucap soal percintaan. Gue jadi penasaran.

Makanya, gue coba tarik bangku yang gue tempatin supaya lebih deket ke Bunga.
 
 

"Gimana, gimana, Nge?"

"Iya. Contohnya yang lagi gue baca. Tokohnya mau deketin crushnya gitu, 'kan, terus dia cari tahu cara deketinnya lewat zodiak."
 
 
 

Gue muterin bola mata.

Bunga, nih, IC-nya udah kena kayaknya. Udah mah suka cerita fiksi. Percaya zodiak pula.

Nggak ketolong udah ini mah.
 
 
 

"Orang aneh percaya zodiak" kata gue. "Paling bener tuh percaya weton!" kata gue becandain Bunga.

"Gue lebih percaya apa kata dukun, sih," sahut Bunga malah lebih asal bikin gue ketawa.

invisible string; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang