"Truth or dare?"
"Dare!" ucap Kalista waktu kebagian pulpen yang diputer Unge ngarah ke dia.
"Hm, enaknya apa ya..." kata Unge sambil kelihatan agak mikir. "Ah, gue tahu! Coba chat mantan, terus bilang kangen."
"Idiiiiiih???" Kalista lemparin ekspresi jijik. Biar gitu, tetep dia lakuin. Nggak sampai sedetik, Kalista dapet balesan. Katanya, sorry Kal, gua udah move on.
Bikin Kalista langsung blok nomor mantannya itu sambil misuh-misuh. Unge ketawa puas banget. Gue juga, sih, tapi nggak sengakak Unge. Ngeri kalau abis ini gue yang dapet giliran.
"Udah buru puter lagi!" kata Kalista masih pasang muka bete.
Unge nurut, dia muter lagi pulpen yang ada di atas meja. "Giliran lo, Ris!"
'Kan, bener!
Nggak kayak Kalista, gue mikir bentar. Menimbang-nimbang buat pilih satu pilihan antara jujur atau terima tantangan.
Tadi di awal Unge milih truth, terus ditanya yang macem-macem. Mau nggak mau harus jawab. Ngeri juga kalau pertanyaannya terlalu privat.
Enaknya apa ya?
Apa dare aja kayak Kalista?
Kalau disuruh chat mantan ya gampang tinggal chat aja, terus nanti udahannya bilang kalau kena dare.
Hm, iya kali ya itu aja.
"Dare!" kata gue pada akhirnya.
"Oke. Tunjukkin jumlah foto yang ada di folder Camera lo," kata Unge.
Loh? Kok beda? Kirain bakal disuruh lakuin hal yang sama kayak Kalista. Tapi ya nggak apa-apa, sih. Cuma foto ini. Toh, nggak ada foto yang gimana-gimana di hape gue.
"Berani nggak, Ris?" tanya Kalista. Kalau nggak mau nggak apa-apa, sih. Bisa diganti yang lain."
"Mana bisa begitu???" protes Unge.
"Ya udah, ya udah. Siapa takut!" kata gue sambil buka aplikasi galeri, terus pilih folder album dan kasih unjuk ke Unge sama Kalista.
"Demi apa cuma 100?? Lo nggak pernah foto-foto ya, Ris? Apa hape lo baru?"
"Mana baru? Ini udah mau 2 tahun. Hadiah bokap waktu jadi maba, nih."
"Tapi masa jumlah foto di folder Camera lo cuma 100?" tanya Unge lagi.
Beda sama Unge yang dari tadi terus mastiin dengan nanya-nanya, Kalista coba lihat sekilas isi di folder itu.
"Izin lihat ya, Ris," begitu kata Kalista waktu minta izin dan gue anggukkin kepala sebagai persetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
invisible string; lee heeseung
RomansaAsaris, kesal karena teman dekatnya, Wilona, berpacaran dengan laki-laki yang ia suka. Yang membuat Asaris makin kesal adalah selain karena Wilona tahu bahwa ia menyukai laki-laki tersebut, mendadak Wilona juga jadi menjauhi Asaris. Sekar, teman As...