Gue baru tahu.
Baru tahu kalau ternyata Hezkiel suka banget dimainin rambutnya. Apalagi kalau disugar dari depan ke belakang.
Kayak sekarang ini.
Sambil ngelepas penat abis UTS, kita berdua pilih buat jalan-jalan dulu. Maklum, dua minggu beneran sama-sama fokus buat ujian.
Nggak jauh-jauh, sih, soalnya Senin besok juga udah mulai masuk lagi kayak biasa. Udah sore juga, jadi gue sama dia mutusin buat ke tempat yang deket-deket aja. Yang penting, 'kan, sama siapanya bukan kemananya. Gitu.
Dan ya tempat yang kita berdua datengin itu masih deket area kampus. Cuma lima menit kalau naik motor. Jalan kaki butuh sepuluh sampai lima belas menitan.
Alun-alun yang sering jadi tempat buat banyak acara sama kegiatan itu sekarang ini rame banget. Rame karena ada event busking dari beberapa musisi indie. Nggak cuma bawain lagu-lagu ciptaan mereka sendiri. Lagu musisi lain yang udah populer juga dibawain. Mulai dari musisi dalam negeri sampai yang luar.
Dan ini semua gratis. Tis. Tis. Agak amaze sih pas tahu kalau gratis. Maksudnya... apa nggak rugi? Pas gue tanya begitu ke Hezkiel, dia bilang enggak. Selain buat unjuk bakat atau asah kemampuan, sekalian buat promosiin lagu sama band mereka juga.
Kata Hezkiel, dulu pas masih maba sampai awal semester dua-an, dia juga suka tampil di sini. Nggak cuma sendiri tapi sama temen-temennya, bahkan Zakki juga ikut.
Cuma ya sekarang udah jarang, bahkan nggak pernah lagi gara-gara hectic sama tugas kampus ditambah kegiatan organisasinya itu.
"Kangen nyanyi ya lo?" tanya gue ke Eki sambil terus mainin rambutnya dari belakang.
Kenapa dari belakang?
Karena posisi duduk gue sama dia emang depan belakang. Kita duduk di tempat yang kayak tangga gitu, jadi posisi gue lebih tinggi ketimbang dia. Makanya gue bebas mainin rambutnya dari tadi.
"Kadang," jawab Eki sambil tarik tangan gue, bikin badan gue otomatis ikut ketarik juga ke depan.
"Eki!"
Gue pukul lengan Hezkiel. Terus benerin posisi duduk kayak semula. Pun sama tangan gue yang balik lagi ke rambutnya.
Hezkiel dongakin kepalanya.
"Ke depan yuk?" ajak Hezkiel. "Nyumbang satu lagu."
"Jangan macem-macem lo!" kata gue sambil lingkarin tangan gue di lehernya. Posisi kepala gue sekarang nyender di pundak kanan Hezkiel. Sengaja buat nahan pergerakan dia biar nggak pergi kemana-mana. Ini anak suka nekat soalnya. Kedengeran kayak lagi guyon tahu-tahu serius.
Bisa gue rasain suara kekehan Hezkiel. Iya, ini orang malah ketawa. Terus noleh ke samping kanan, abis itu dia cium kilat pipi gue.
"Becanda," katanya setelah jauhin bibirnya dari pipi gue, terus nengok lagi ke depan. Nggak lupa tangan kirinya naik buat usap kepala gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
invisible string; lee heeseung
RomanceAsaris, kesal karena teman dekatnya, Wilona, berpacaran dengan laki-laki yang ia suka. Yang membuat Asaris makin kesal adalah selain karena Wilona tahu bahwa ia menyukai laki-laki tersebut, mendadak Wilona juga jadi menjauhi Asaris. Sekar, teman As...