03. Diagon Alley

156 18 0
                                    

Cuaca pagi ini cukup cerah dan tidak terlihat akan ada hujan yang mengguyur tempat mereka berpijak saat itu.

Rencana hari ini adalah pergi ke Diagon Alley untuk mendapatkan semua barang yang diperlukan untuk sekolah di Hogwarts selama tahun pertama.

Para Pevensie dan Prof McGonagall sudah sampai di Diagon Alley dengan menggunakan bubuk floo, kondisi tempat yang dapat disimpulkan sebagai pusat perbelanjaan para penyihir itu terlihat cukup ramai saat mereka sampai di sana.

"Pevensie, aku akan membawa kalian berkeliling untuk membeli kebutuhan untuk tahun pertama, jangan jauh-jauh dariku, tempat ini luas." ujar Prof McGonagall, wanita yang berstatus sebagai pengurus Pevensie itu mulai berjalan menuju sebuah toko.

Para Pevensie yang tak ingin tersesat segera mengikuti langkah kaki Professor McGonagall yang agak terlalu cepat.

Akhirnya mereka masuk ke dalam toko "Madam Malkin's Robes for All Occasions". Para Pevensie sibuk meneliti isi toko tersebut dengan penuh rasa ketertarikan.

"Oh? Professor McGonagall? Anda ingin memesan jubah?" seorang wanita keluar dari pintu tengah dan menghampiri Professor McGonagall.

"Ah, iya madam Malkin, untuk mereka berlima, sementara kau menjahit jubah mereka, kami akan pergi untuk mencari barang lain." Professor McGonagall merangkul Lucy dan Rainy yang berada di sebelahnya.

Madam Malkin mengangguk, "Tentu bisa, ayo sini nak, aku akan mengukur kalian terlebih dahulu." wanita pemilik toko itu menggerakkan tangannya untuk meminta para Pevensie mendekat.

Akhirnya, Lucy menjadi yang paling terakhir diukur oleh madam Malkin. Mereka mendekati Professor McGonagall.

"Aku serahkan jubah mereka padamu, kami pergi dulu ya." pamit Professor McGonagall lalu membawa para Pevensie keluar dari toko madam Malkin.

Mereka berenam kembali berjalan menyusuri Diagon Alley untuk mencari barang lain yang mereka perlukan.

————————

Mereka berenam pada akhirnya sudah membeli sebagian besar barang yang diperlukan, Professor McGonagall membawa mereka menuju Ollivanders, satu-satunya  toko yang menjual tongkat sihir pada saat ini.

Bell pintu toko tersebut berbunyi ketika Professor McGonagall mendorong pintunya dan membiarkan para Pevensie masuk terlebih dahulu lalu kembali menutup pintu toko tersebut.

Seorang lelaki tua dengan rambut yang memutih menghampiri mereka lalu berjabat tangan dengan Professor McGonagall, "Senang melihat Anda datang ke sini, Minerva. Ingin mencari tongkat baru?" tanya orang itu sambil tersenyum kepada Professor McGonagall.

"Ah, iya Mr. Ollivander, aku mencari Wand baru untuk mereka berlima, boleh mereka mencari sendiri Wand milik mereka?" tanya Professor McGonagall sambil tersenyum, sementara para Pevensie terlihat sedikit gugup.

"Oh tentu saja, kalian berlima cari lha tongkatnya, tongkat itu akan memilih kalian jika ingin, jadi berhati-hatilah ketika mencobanya." ujar Mr. Ollivander, kemudian dia kembali berbicara dengan Professor McGonagall.

Para Pevensie langsung menghampiri rak-rak yang berisi berbagai tongkat dengan kayu dan inti sihir yang berbeda. Mereka berjalan bersamaan menyusuri tempat tersebut untuk menemukan tongkat yang akan memilih mereka.

Tiba-tiba Susan dan Lucy memisahkan diri mereka menuju sebuah rak yang penuh dengan tongkat berbahan kayu Ash. Si sulung perempuan Pevensie itu mengambil salah satu kotak dengan keterangan 14" Skala Snallygaster, Solid.

Ketika Susan mengeluarkan tongkat tersebut dari kotaknya ada sesuatu yang berdesir dalam tubuhnya dan dia membawa tongkat itu untuk kepada Professor McGonagall dan Mr. Ollivander, meninggalkan Lucy yang masih sibuk melihat-lihat.

We Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang