10. The Philosopher Stone

89 9 0
                                    

Rainy dan Edmund berjalan tanpa tujuan mau kemana karena mereka tidak bisa masuk ke asrama lagi kali ini.

"Dikunciin lagi, dikunciin lagi, kita mau kemana biar tidak ditangkap Mr. Filch ataupun Mrs. Norris?" tanya Edmund, kakinya sejak tadi menendang kerikil-kerikil yang ada di jalannya. 

"Aku tidak tau mau kemana, tapi perpustakaan bisa— aaah." Rainy menatap sekitarnya lalu menghela nafas ketika dia melihat Harry, Ron, Hermione, dan juga Edmund.

"Kenapa kalian di luar? Ini sudah malam." tanya Rainy sambil mengikuti langkah para Gryffindor bersama Edmund.

"Kalian juga kenapa di luar? Asrama kalian agak jauh dari sini." timpal Ron, dia terus memegangi jubah yang mereka gunakan untuk menutupi badan mereka berlima.

"Kita harus cepat, nanti saja debatnya." ujar Harry lalu mempercepat langkah kakinya.

Mereka berlima kemudian tiba di ruangan dimana mereka menemukan anjing berkepala 3 beberapa minggu lalu.

Anjing itu terlihat sedang tertidur dengan lelap sekali, ada sebuah papan di depan anjing itu. Harry segera menanggalkan jubah yang dipakai bersama sejak tadi.

"Professor Snape sudah lebih dulu ke sini, liat dia memakai harpa itu untuk membuat fluffy tertidur." ujar Hermione sambil menunjuk sebuah harpa berukuran sedang yang berbunyi tanpa ada orang yang memainkannya.

Rainy dan Edmund mengernyit bingung, kenapa tiba-tiba mereka menyebut wali asrama Slytherin? Ada sesuatu yang belum di beritahu mereka, atau mungkin banyak.

"Edmund, tolong bantu geser ini." ujar Ron yang terlihat kesusahan untuk mengangkat papan tersebut.

Si Pevensie pun akhirnya turun tangan untuk membantu mereka, namun di tengah percobaan membuka papan, harpa tersebut berhenti dan membuat fluffy—si anjing kepala tiga terbangun dan mulai menatap garang Golden Trio dan Duo Muslytherin panik bukan main.

Segera Rainy bersiul untuk menciptakan nada yang sama seperti harpa tadi, fluffy kembali tertidur dan tepat saat itu juga papan yang sejak tadi ingin dibuka oleh mereka terbuka.

Ron, Harry, Hermione dan Edmund sudah melompat masuk kedalam lubang yang ditutupi papan tadi, tinggal Rainy saja yang masih di dekat fluffy.

"Rainy ayo cepat." ajak Hermione sambil menarik tangan Rainy yang tak terlalu jauh darinya.

Fluffy hampir saja menangkap Rainy kalau Edmund terlambat menutup lubang papan yang menjadi tempat mereka masuk.

"Kalian gak mau jelasin dulu ini kenapa? Aku tidak mengerti sama sekali apa yang terjadi." ujar Edmund sambil mengikuti Golden Trio yang berjalan di depannya.

"Yang dijaga oleh fluffy adalah philosopher stone, dan Professor Snape ingin mengambilnya. Kita harus menghentikannya." ucap Harry yang berjalan paling depan.

"What? Philosopher stone? Untuk apa Professor Snape mengambilnya?" tanya Rainy sambil berjalan di depan Golden Trio dan kembarannya dengan posisi mundur.

Rainy tidak tahu bahwa jalan yang dia belakangi sudah tidak ada lagi, dia jatuh, "I'm oke, ayo turun." ujarnya dari bawah.

Edmund langsung melompat diikuti oleh Harry, Ron, dan Hermione. Namun ketika Hermione turun tiba-tiba alas yang mereka pijaki menjerat kaki-kaki mereka dan menarik mereka.

"Bloody hell! What's going on?" tanya Ron panik, dia terus bergerak sampai merasa alas pijakan mereka membelitnya semakin kuat.

Hermione tetap tenang lalu tiba-tiba menghilang dari ikatan tempat dia berpijak, para murid laki-laki memanggil-manggil si Granger karena takut dia kenapa-kenapa.

We Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang