21. Little accident at Train

84 9 0
                                    

Mattheo, Theo dan Enzo terlihat berjalan menyusuri gerbong kereta asrama mereka untuk menemukan kompartemen yang kosong, dimana mereka bertiga bisa bercerita tanpa takut ada yang membocorkannya.

"THAT'S MINE, GIVE BACK."

Enzo mengenal betul suara itu dengan baik, "How lucky me to hear her voice again." ujarnya sambil tersenyum.

Baik Mattheo maupun Theo menatap Enzo dengan tatapan nyinyir, like what happen to you men???

"Who's?" Theo menatap Enzo setelah menyalakan sebatang rokok, sedangkan si Berkshire menatap bingung temannya itu.

"Yang kau maksud siapa bodoh? Gitu aja lama." timpal Mattheo, dia gemas juga dengan temannya yang satu itu.

"Of course, that's my secret person." Theo yang geram menyepak kaki temannya itu. Mattheo dengan pintarnya keluar dari kompartemen mereka dan melihat ke kompartemen sebelah.

Disana ada Rainy dan Edmund yang saling memukul satu sama lain, entah karena apa dia sedang tak ingin tau apa yang sedang terjadi.

Setelah kembali dia langsung duduk dan menatap tajam Enzo, "Why you just say if that Rainy?" nada marah terselip diantara kata-katanya.

Hati Theo sudah bersumpah serapah untuk Enzo, "Damn, i like her first, or second? But i want her so bad." kurang lebih seperti itu.

Ketika wanita trolley berhenti didepan kompartemen ketiganya, mereka melihat Rainy yang kemudian si Pevensie melambaikan tangannya kepada mereka.

Dengan cepat Enzo keluar dan menghampiri Rainy, Mattheo dan Theo saling menatap satu sama lain kemudian ikut keluar untuk menghampiri Rainy.

"Frog Chocolate 10, please." ujar Rainy ketika berhadapan dengan wanita trolley itu.

"You sure sweetie?" Rainy mengangguk, kemudian wanita itu memberikan semua yang diminta si Pevensie.

Enzo berdiri disampingnya sambil memilih jajanan yang akan dia beli, "Can you give me suggestion?" tanya si Berkshire sambil menatap orang di sebelahnya.

"Aku tak tau mana lagi yang enak, seingatku cuma ini yang enak." Rainy mengangkat dan menggoyang-goyangkan kotak coklat kodoknya.

"Terlalu banyak, itu akan membuatmu sakit gigi." ujar Mattheo sambil mengurangi coklat yang ada di tangan Rainy.

Rainy mendengus kesal, "That's mine, give it back and back to your place, Riddle." si Pevensie dengan segera mengambil kembali coklatnya dan berbalik.

Ketiganya saling menatap satu sama lain, si wanita trolley memecahkan kesunyian dengan mendorong gerobaknya menjauh dari sana.

Suasananya tiba-tiba berubah menjadi dingin, mereka bertiga segera masuk ke kompartemen si kembar Pevensie. Rainy dan Edmund menatap heran ketiganya.

"Why all of you here? I think your compartemen next ours." ujar Rainy, si gadis Pevensie itu pindah duduk disebelahnya Edmund.

"Something happen, Dementor stop train to check something, maybe." ujar Theo, dia kemudian berdiri dan mengintip ke luar kemudian kembali duduk.

"Dementor?" Edmund baru pertamakali mendengar nama makhluk semacam itu di Hogwarts, walaupun sekarang mereka sudah di tahun ketiga.

"Penjaga Azkaban, mereka dingin dan tidak berperasaan, ketika melihat mereka kau merasa tidak akan bahagia selama sisa hidupmu." timpal Mattheo, Rainy hanya mengatakan wow saja kemudian kembali memakan coklat kodoknya.

"Coklat terus, sakit gigimu baru tau." protes Enzo pada Rainy, dia melihat beberapa kotak yang tadi baru dibelinya sudah kosong.

Edmund mendengus, "Bahkan selama liburan, dia memakan banyak coklat." ujarnya, suara ketepak menghampiri si lelaki Pevensie dan membuatnya meringis sakit.

We Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang