12. Second year is begin

83 9 0
                                    

Harry dan Rainy memasuki Flourish and Blotts yang terlihat ramai dengan para ibu-ibu entah apa penyebabnya, mereka tidak tau.

Terlihat potret seorang pria dengan nama Gilderoy Lockhart sedang menjawab pertanyaan dari wartawan Daily Prophet.

Seseorang menepuk pundak Rainy dan Harry, mereka berdua dengan serentak menoleh ke belakang dan menghela nafas lega karena yang muncul adalah Molly.

"Oh ya Tuhan Harry, Rainy, kami pikir kalian berdua pergi terlalu jauh." ucapnya sambil mengusap rambut keduanya.

"Bibi, aku akan menghampiri Peter dan yang lain." timpal Rainy lalu mendekati saudara-saudaranya meninggalkan Molly yang berada di barisan depan bersama Harry.

Ketika baru saja menghampiri keempat saudaranya, Lucy langsung memeluk Rainy yang baru terlihat, "Kau kemana saja? Kami mencarimu sejak tadi." ucapnya sambil mendongakkan kepalanya menatap kembaran Edmund.

"Sedikit tersesat mungkin." jawab Rainy ragu, terlihat tangannya yang menggaruk bagian belakang telinganya. Ini adalah salah satu kebiasaan kembaran Edmund itu jika merasa gugup dan sedikit panik terjadi pada dirinya di depan umum.

Edmund berdecak, "Halah, alasanmu terlalu klasik." celetuknya.

Kembarannya langsung menatapnya dengan tatapan tajam bagaikan elang yang mendapatkan mangsa dan bersiap menangkapnya. Namun, perhatiannya teralihkan kepada seorang anak laki-laki yang sedang membaca buku.

Itu Mattheo, anak laki-laki yang berjumpa dengannya di depan knocktrun alley. Rainy langsung menghampirinya dan menyapanya.

"Hei, We meet again Matt. Ada bacaan yang kau suka?" tanya Rainy sambil melirik-lirik sampul buku yang sedang dibaca oleh si anak laki-laki.

Mattheo mengangguk lalu menatap anak perempuan yang tadi tidak sengaja menabraknya, "Kau sendiri di sini?"

"Tidak, ada kakak dan adikku, dan temanku yang lain juga disini." jawab Rainy, tak lupa senyum manis miliknya di perlihatkan kepada Mattheo.

"Leave him alone."

Rainy menoleh ke arah rombongannya, terlihat Ginny yang mencoba untuk membela Harry dari Draco, si Pevensie itu langsung menghampiri mereka, Mattheo mengikutinya dari belakang.

"Harry Potter... you've got yourself a girlfriend!" ujar Draco dengan senyum menjengkelkan yang terukir di bibirnya.

"Malfoy, stay away!" tekan Rainy ketika ia sampai dan berdiri di depan Draco.

Draco kembali berdecak ketika melihat gadis Slytherin ini didepannya, "You... " ucapannya terpotong ketika seseorang menahan Draco dengan tongkatnya.

Seorang pria seumuran dengan Arthur berdiri di depan para Pevensie, Weasley dan Harry. Wajahnya mirip dengan Draco, ini pasti ayahnya, begitu pikir Edmund dan Rainy.

"Draco, play nicely." pria itu menggeser Draco menjadi disampingnya, dia maju sampai berhadapan dengan Harry.

Setelah berhasil menjabat tangan Harry, dia memperkenalkan dirinya, "Lucius Malfoy... we meet at last. Forgive me...." dia menyingkirkan rambut Harry dengan tongkatnya dan melihat luka yang ada di kepala si Potter.

Rainy mendengus kesal, orang di depannya ini tidak sopan, "Sorry sir, tanganmu terlalu lancang." celetuk si Pevensie.

Lucius menjauhkan tongkatnya dan menatap Rainy dengan tatapan meremehkan, "Pevensie, Slytherin muggle? Kau tidak seharusnya di sana." ujarnya.

Sombong sekali orang berambut pirang ini, pikir Edmund. Peter dan Susan juga tidak suka melihat bagaimana Lucius mengatai adiknya. Sedangkan Rainy sudah menyumpah serapah orang di depannya.

We Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang