Hari ini adalah yang paling ditunggu para Pevensie karena mereka akan resmi menyandang status murid Hogwarts.
Mereka duduk di tangga sebelum Great Hall, mereka menunggu para siswa yang pergi dengan Hogwarts Express. Mereka bermain untuk menghilangkan bosan.
Professor McGonagall tadinya mengawasi sisi tangga yang lain, namun dia segera berpindah tempat menuju tangga yang sama dengan para Pevensie.
Para Pevensie yang melihat hal itu langsung berdiri dan berdiri berdekatan dengan pembatas tangga, dari belakang mereka ramai langkah kaki dan juga bisikan yang tidak lain membahas para Pevensie.
Mereka lebih dulu tiba?
Siapa mereka ini?
Apa ada jalur lain selain naik kereta?
Setidaknya itu yang sempat terdengar di telinga para Pevensie. Para murid baru yang sudah sampai pun mulai berbaris berdampingan dengan Peter dan keempat saudaranya.
"Jadi benar? Harry Potter akan bersekolah di Hogwarts?" seorang anak laki-laki berambut pirang klimis yang terakhir kali dilihat oleh Edmund dan Rainy di Diagon Alley, dia mendatangi seorang anak yang seumurannya, dia anak yang dibawa Hagrid waktu itu, Harry.
"Lihat itu, si pirang yang kemarin menabrakmu." bisik Edmund kepada kembarannya yang berdiri di depannya, tangannya menunjuk si pirang yang dimaksud.
"Aku tau, ku harap kita tidak punya masalah dengannya lagi." balas Rainy sambil melirik orang yang menjadi topik pembicaraan mereka berdua melalui ekor matanya.
Susan, Peter dan Lucy tidak terlalu tertarik dengan Draco maupun Harry jadi mereka memilih untuk ngobrol bertiga meninggalkan si kembar yang menonton pertikaian antara kedua anak Adam di depan tangga.
"Oh look, there's a muggle that challenged me yesterday in Diagon Alley." ujar Draco sambil menatap Edmund yang berdiri di belakang Rainy.
Perhatian seluruh murid baru beralih ke sisi lain tangga yang menjadi tempat para Pevensie berdiri, terutama kepada Edmund.
Edmund kebingungan sendiri, dia merasa semua orang sedang menghakiminya karena sebuah kesalahan kecil.
Suara deheman yang sudah dikenal para Pevensie terdengar, Professor McGonagall. Dia meminta Draco untuk kembali ke tempatnya.
"Selamat datang di Hogwarts," kata Profesor McGonagall. "Perjamuan awal semester akan segera dimulai, tetapi sebelum anda duduk di Aula Besar, anda akan disortir ke asrama anda. Penyortiran adalah upacara yang sangat penting karena, saat anda berada di sini, rumah Anda akan menjadi seperti keluarga Anda di Hogwarts."
Professor McGonagall dan para murid baru akhirnya masuk ke Great Hall setelah sedikit pembukaan dari Professor yang mengajar Transfigurasi tersebut.
Semua siswa baru menatap langit-langit Great Hall dengan kagum, terlihat sangat nyata. Para Pevensie bahkan baru tahu jika langit-langit Aula besar akan seperti ini ketika ada perjamuan.
Mereka semua berhenti di undakan sebelum meja para Professor yang mengajar di Hogwarts. Mereka kembali mendengarkan beberapa nasehat dari Professor Dumbledore.
"Ketika saya memanggil nama Anda, Anda maju ke depan. Saya akan menempatkan topi sortasi di kepala Anda, dan Anda akan disortir ke dalam asrama Anda. Hermione Granger." panggil Professor McGonagall, dia mulai memanggil nama para siswa baru.
Seorang gadis yang sejak tadi bersama Harry maju dan duduk di kursi, Professor McGonagall kemudian meletakan sebuah topi tua yang disebut topi sortasi di atas kepala gadis itu.
"Ah, right then... " Topi itu terlihat berpikir keras, "hmm... right. Okay. Gryffindor!" finalnya, gadis itu turun dari kursi sambil tersenyum kemudian dia duduk di meja asramanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Lost
FanfictionPertama kali ketika Lucy masuk ke dalam lemari, dia melihat sekelilingnya di penuhi oleh salju, namun kenapa tempatnya berubah menjadi hutan belantara yang tak mereka kenali sama sekali saat dia mengajak seluruh kakaknya untuk ikut? Ketika mereka me...