Lien sudah punya anak(?)

2 1 0
                                    

Hari ini, sepasang suami istri yang baru saja menikah seminggu yang lalu sedang bersantai di atas chuang. Sang istri sedang menggambar di iPad nya, sedangkan sang suami sedang berbaring dengan kepalanya yang berada dipangkuan sang istri, sambil bermain game.

"Lien." Panggil snag istri

Hmm... Lien masih fokus pada game nya. Tidak mengabaikan nya tapi juga tidak betul-betul menanggapi.

"Aku bosan jika tidak melakukan apa-apa." Rengek Adan.

"Ya, sebentar." Jawaban tidak niat Lien membuat Adan kesal. Adan menangkup wajah Lien agar menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Lien membuat Adan semakin kesal.

"Aku bosan jika tidak melakukan apa-apa." Ulangnya dengan wajah kesal. Namun, dimata Lien Adan tampak menggemaskan. Lien memperlihatkan smirk nya. Segera ia bangkit dan mendorong Adan hingga bersandar di kepala Chuang.

Adan menahan dada Lien saat suaminya itu ingin menciumnya. "Ada apa?katanya bosan karena tidak melakukan apa-apa." Ucap Lien sambil mempoutkan bibirnya.

"Iyaa, tapi tidak melakukan itu jugaa." Protes Adan.

"Baiklah, jadi apa yang Nyonya Lien inginkan?" Tanya Lien.

"Kita belum mengunjungi Papa Mama, sejak tiba di sini__

__ kita harus ke sana, aku tidak mau kita dicap jadi anak dan menantu yang tidak hormat pada orang tua." Jelas Adan.

"Baiklah. Kita siap-siap dulu kemudian pergi mengunjungi mereka."

***

"Anna, Lien. Kenapa kalian baru kemari?" Protes Mama setibanya di rumah keluarga Lien.

"Wajarlah Ma. Mereka kan pengantin baru, jadi butuh waktu berduaan dulu, iya kan, Ge?" Itu Chan Juan. Lien mengusap-usap kepala Chan Juan, meimei nya tersayang. "Arghh, Ge. Rambutku jadi berantakan." Protes Chan juan dengan ekspresi kesal sambil merapikan rambutnya. Dan Lien kembali mengusap kepala Chan Juan. Adan dan Mama Chan Juan hanya menggeleng melihat siblings love language kakak beradik itu.

"Sudah-sudah, ingat kalian sudah besar. Masih saja bertengkar." Tegur Lia agar mereka berhenti bermain-main. "Ayo masuk." Adan dan Mama masuk duluan. Meninggal dua bayi gerang bertengkar.

Karena hari ini adalah weekend. Jadi, anak-anak pasutri Mu and Lia berkumpul. Mereka sedang berada di halaman belakang, melihat tingkah lucu Mian yang sedang bermain bola dengan papa dan Lien.

"Ah. Minumannya habis." Ucap Kak Xia saat mengangkat teko kaca yang ringan. "Buar Anna yang isi ulang tekonya." Tawar Adan kepada Xia yang akan bangkit dari tempat duduknya. Tanpa sungkan Xia memberikan teko kosong kepada Adan.

Setelah mengisi tekonya dengan jus jeruk. Adan melihat Papa mertunya berjalan ke dapur.

"Papa, kenapa tidak ikut ke halaman belakang?" Tanya Adan

"Papa sedang banyak kerjaan, Papa ke sini hanya untuk membuat kopi." Jelasnya sambil mengambil cangkir dari laci.

"Ah. Biar Anna buatkan kopi untuk Papa." Tawar Adan. Kemudian menaruh tekonya ke atas meja pantry. Papa Lien pun mengangguk dan duduk di kursi pantry.

"Ini Pa kopinya." Adan meletakkan kopinya di atas meja pantry. Tempat Papa mertuanya berada.

"Terimakasih."

"Sama-sama, pa. Adan ke halaman dulu ya." Pamit Adan namun dihentikan oleh Mu.

"Anna.." Adan membalikkan tubuhnya lagi ke belakang menghadap papa mertunyanya.

We Best Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang