Namanya Ma Liana

5 1 0
                                    

Ma Liana ( 5 tahun )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ma Liana ( 5 tahun )
.
.
.

Sekarang Lien dan Adan sudah tiba di sebuah panti asuhan yang nampak asri. Halaman depan yang luas dan banyak ditumbuhi pohon dan beraneka ragam bunga, ada juga ayunan dan bangku putih serta beberapa lampu taman menambah kesan indah. Bangunannya terlihat sederhana namun bersih dan terawat, di dominasi warna putih, kuning dan hijau. Terkesan soft.

"Adan__" panggil Lien membuat Adan menghentikan pengamatannya, berbalik badan ke sumber suara.

__ bisa tolong aku bawakan ponselku di dalam." Nampak Lien kerepotan, tangannya penuh dengan barang bawaan.

"Ah baiklah." Segera ia berjalan menuju mobil mengambil ponsel Lien. Kemudian berlari kecil mengikuti Lien memasuki halaman panti.

Begitu masuk, Adan merasa tempat ini sepi tak ada anak berlalu lalang. Tidak lama ada seorang wanita cantik berjalan ke arah mereka.

"Lien... Akhirnya kau sampai juga. Dari tadi Lili menanyakan kedatanganmu." Sapa wanita cantik itu lembut dan ceria. Sejenak Adan terpukau dengan wanita itu. Cantik, anggun, mempesona dan santun.

"Ahh... Jalan yang biasa aku lalui sedang diperbaiki, jadi aku mengambil jalan lebih jauh." Jelas Lien. Adan pun melangkah maju ke samping Lien.

"Siapa wanita yang kau ajak ini Lien.? Tanya wanita itu sambil men-scan Adan dari atas sampai bawah. Membuat Adan tersenyum kikuk.

"Aku belum memperkenalkan padamu ya__

__ Anna kenalkan dia sepupuku Li-wei... Dan Li-wei ini Anna istriku." Ucap Lien.

Dengan sopan Anna mengulurkan tangannya sebagai simbol perkenalan. Namun, Li-wei hanya diam saja. Entah mereka sadar atau tidak Li-wei terkejut saat Lien emperkenalkan wanita di hadapannya itu sebagai istri. Ia memang tak asing dengan namanya, Lien sering menyebut nama itu di masalalu.

'kapan mereka menikah? Mengapa aku tidak pernah mendengar kabarnya..." Batin Li-wei sendu. Hatinya mencelos mendengar kabar itu.

"Li-wei !." Panggil Lien membuyar keterdiaman Li-wei.

"Istriku mengulurkan tangan padamu."

"Ah iya." Ucap Li-wei terbata. Segera ia menjabat tangan Adan sekilas. Kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Melihat perilaku Li-wei, Adan merasa ada yang aneh. Namun, ia tak ingin berpikir jauh. Mereka baru saja bertemu.

"Baiklah.. dimana Lili berada?." Tanya Lien.

"Ah. Dia sedang di taman bersama anak-anak lainnya." Jawab Li-wei kemudian memandu jalan ke tempat Lili berada.

" Jawab Li-wei kemudian memandu jalan ke tempat Lili berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Best Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang