📌16

123 7 0
                                    

4 bulan kemudian

Suara riuh di sekolah, para siswa yang didampingi keluarganya di hari wisuda.

"Kami ucapkan selamat kepada para siswa-siswi yang lulus, semoga kalian semua lebih sukses ke depannya dan tidak melupakan para guru-guru di sini. Tetap semangat mengejar cita-cita yang tinggi dan jadilah kebanggan bagi keluarga terutama diri sendiri!"

Danuar menyerahkan sebuket bunga pada Alesya. "Selamat Alesya, kamu lulus dengan nilai yang baik."

Dengan senang hati gadis itu menerimanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan senang hati gadis itu menerimanya. "Terimakasih."

"Kamu ingin apa?" tiba-tiba Danuar bertanya.

Alesya mengerutkan dahinya tak mengerti. "Ingin apa?"

"Karena kamu telah berusaha keras untuk lulus dengan nilai baik, aku ingin memberi sesuatu. Katakan, apa yang kamu inginkan?"

Alesya tersenyum senang, ia menggeleng dan langsung memeluk Danuar.

Danuar terkekeh, ia mengusap kepala Alesya. "Jika orang-orang aneh melihat kita berpelukan, bagaimana?"

Alesya kembali menggeleng. "Tidak peduli. Mereka tidak tahu kamu suamiku."

Dewangga datang seraya menggandeng Yura, ia berdehem kencang. "Untung punya pasangan juga." ucapnya menoleh pada Yura yang tersenyum.

Alesya melepas pelukannya, menghampiri kakak dan orang tuanya.

"Selamat ya putri ayah." ucap Sarendra mengusap kepala Alesya.

"Happy graduation Sya." Yura memberinya buket dan boneka yang tak begitu besar.

"Makasih kak Yura!"

Yura tersenyum, ia mengangguk. Dewangga mengecup singkat punggung tangan Yura, lalu mengusap perut sang istri.

Danuar berdiri di samping Alesya dan membisikkan sesuatu. "Kakak ipar sedang hamil."

Alesya menoleh lalu mengangguk. "Aku tahu. Lalu?"

"Kapan kita menyusul?" ucapnya lagi berbisik.

Alesya tertawa kecil. "Sepulang ini."

Yura memang tengah mengandung anak pertamanya bersama Dewangga. Kandungannya baru menginjak tiga bulan.

🕸️🕸️🕸️🕸️🕸️

Setelah satu pekan dari acara kelulusannya, Alesya hanya diam di rumah. Seperti saat ini, ia tak memiliki kegiatan lain selain menunggu suaminya pulang bekerja.

Alesya menghela nafasnya lalu merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu tanpa menyalakan televisi. "Danuar lama sekali ...."

Ia melirik jam yang terpasang di dinding apartemennya, menunjukkan pukul 11 malam tapi Danuar belum juga pulang. Pria itu juga tak mengabarinya sekalipun dari sore.

Secret Love [ ✓✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang