04. Lalampa

78 6 0
                                    

Aku lelah terantuk
Aku bosan mengutuk
Dihadapanku hanya kotak bertemu kotak
Kuingin semua usai meledak
Bersamamu adalah penjelajahan
Seluruh muka bumi atau sekedar kelurahan
Lompati atlas lewati batas
Karena setelah atas selalu ada atas
Memegang tanganmu di timur
memelukmu erat di barat
nikmati celotehmu di selatan
meneguk habis manis bibirmu di utara
Hanya kau yang ku ingin
Di empat penjuru angin
Dan karena bumi bulat bundar
Batas dan ujung hanyalah rumor samar
Mari lanjutkan perjalanan
Dan luka ini tak akan terasa seperti pengorbanan

********

Semesta beberapa saat sebelumnya...

"Mata lo gak bisa ditahan sedikit? Harus banget ngeliatin senior nafsu begitu? " Ujar gadis cantik dengan rambut dihighlight cokelat muda itu

"Ya kak... Mata saya emang setelannya begini lebar... Gak bermaksud nafsu atau gimana... Ya emang gede aja... " Ujar Cleo dengan gemetar... Demi melihat wajah wajah marah lima gadis tanggung dengan konfigurasi sama modis dengan si gadis penegur...

"Ah banyak bacot... Caper lo... " Ujar si gadis pertama seraya menampar wajah cantik Cleo... Yang tak sengaja berteriak kesakitan..

"Kalian gak belajar ya...? " Ujar sebuah suara menggelegar yang membuat gerombolan itu menghentikan kegiatan perundungan itu....

"Kak... Kak Marco.... " Kelompok itu kompak tergagap...

"Aku gak peduli kalian mau ngapain... Tapi kalo berantem itu adil... Dia sendiri.. Kalian berlima.... Apa mungkin bisa seimbang? " Lanjut Marco seraya menarik tangan Cleo....

"Kak... Kak Marco.... Gapapa... Itu salah gue.. Mata... Mata gue terlalu gede..." Lirih si gadis. .. Marco terdiam berusaha menahan tawanya...

"Kalian merundung junior karena gak sengaja memandangi orang...? Entah alasan bodoh apa lagi yang akan kalian lakukan abis ini... Rambutnya terlalu kriting... Bernafasnya terlalu ngabisin oksigen?" Berondong Marco dengan pandangan penuh kemarahan....

"Tapi kak Marco... " Ujar si ketua regu mencoba memberi alasan...

"Kalo gak cantik paling nggak usaha... Jangan terlalu tolol" Kesal Marco seraya menarik tangan Cleo meninggalkan gerombolan yang kini terdiam bingung itu... Tak disadarinya wajah makin memerah gadis yang tangannya sedang digandeng itu....

***********

"Naik angkot? " Bingung perempuan setengah baya yang masih tampak cantik itu saat mereka menghabiskan sarapan mereka di meja makan di pagi yang mendung itu

Marco hanya mengangguk sekilas... Tidak di fokuskannya pandangannya pada Papa dan Mama yang tampak berpandangan mencoba sepakat untuk memberikan jawaban yang tidak memicu perang....

"It's not like aku mau bungee jumping atau... Terjun payung.... Aku cuma mau naik angkot" Ujar Marco malas malasan....

"Ada pengamen yang suka nyilet nyilet tangan.... Ada penjahat hipnotis..... Ada tawuran dan pengendara ugal ugalan... " Ujar sang ayah menimpali...

Marco sejenak menarik napasnya " Papa paksa aku ikut jujitsu... Karate... Kick boxing.... Aku membawa untuk kalian piala piala di depan ruang tamu itu buat dipamerkan kepada kepala inspektorat... Dirjen.... Stafsus... Asmen.... Dan Papa sekarang takut pada pengamen yang nyilet nyilet tangan?  Becanda aja.... " Tambahnya dingin....

"Kamu anakku Marco... Kamu gak tahu betapa berbahayanya di luar karena kamu anakku... " Lanjut sang ayah menggelegar...

"Papa yang lebih tua.... Dengan sederet titel dan banyak sekali koneksi harusnya tahu... Jangan bergerak sembarangan karena... Itu mungkin akan melukai orang orang tercinta papa di rumah... Ya kecuali.... " Marco memandangi Sang ayah dengan mata menyala nyala...

SETELAH SEGALANYAWhere stories live. Discover now