13. gemblong

72 7 0
                                    

dan aku terbangun dalam tanya 

awan bergulung semesta mendung

semua  terbuka , semua siapa

seperti telanjang dalam telekung

kau masih membuatku tenang

walau tak berakhir menang

tapi apakah akhir jika tidak bahagia

dan apakah bahagia jika itu bukan kamu

tetaplah datang dalam mimpi

karena nyata tak pernah seindah ini

mungkin karena kau malaikat

maka dunia ini selalu terasa tak tepat

*********
2012

Jonah mengelap meja resepsionis yang tampak lengang siang itu di hotel Maharani.... Daniel sudah memintanya untuk menetap bersamanya di semarang sejak beberapa tahun lalu... Tapi rasa urgen itu..... Rasa ingin tetap menjadi dirinya sendiri....

Dia tahu dia bisa saja benar benar menjadi pengelola bisnis katering.... Atau benar benar pemilik hotel..... Tapi menjadi pembunuh bayaranlah yang membedakannya dengan semua orang... Menjadi pembunuh bayaranlah yang membuat dia menjadi dirinya

Dan karenanya... Dia tidak ingin dan tidak akan menukarnya dengan apapun

Tiba tiba lonceng tanda seseorang memasuki lobby berdenting seiring dengan pintu otomatis yang terbuka....

Apalagi kali ini..... Pikir Jonah dalam hati

Jonah terdiam memandangi laki laki muda itu..... Ini sudah lama.... Ini sudah lama sekali

"Dan kenapa hotel tua kami mendapatkan kehormatan ini.... ? " Ujarnya dengan suara menggema di seluruh ruangan Lobby.... Hanya ditingkahi suara setengah hati musik instrumen jazz sendu yang diputar di speaker speaker di sudut ruangan

"Kau pasti sudah tahu.... Beritanya heboh di tivi... " Timpal laki laki yang lebih muda

"I'm not a tv guy.... Terakhir kali ada kehebohan di TV anakku hampir mati" Timpal Jonah tidak peduli

Laki laki yang lebih Muda sejenak terkekeh
"Anakmu hampir mati... Ibuku sudah mati actually..... " Lanjut laki laki muda itu

Jonah terdiam melongo tidak percaya

"Bukan kupikir aku gak tau kalo kau dalang semua ini tapi jika kau mau tau kenapa dia meninggal karena ledakan mobilnya... Ledakan yang seharusnya meledakkan kami berdua... " Kesal Marco memandangi Jonah...

"Tapi.... "

"Dan anehnya Stefan menerima ini pagi sebelum mama meninggal..... " Marco menyorongkan mainan replika mobil Jeep rubicon berwarna merah itu di meja resepsionis

"Ini tidak berarti apa apa Marco.... " Dingin Jonah memandangi laki laki yang lebih muda itu

"Dari Paman D. S? " Lanjut Marco

"Daniel Sapulete? " Kekeh Jonah

"Bagaimana menurutmu? " Dingin Marco lagi sambil menggebrak meja

Jonah terdiam sesaat.... "Entahlah... Itu terlalu jelas.... Tidak sophisticated.... Tidak seperti kami... " Lanjutnya memandanng Marco dalam dalam....

"Apapun itu... Ibuku mati... Dan ada yang harus membayarnya.  " Geram Marco seraya berjalan meninggalkan lobby itu....

"Kenapa harus emosi? Kau dari awal juga tidak pernah  perduli pada ibumu.... " Teriak Jonah pada pemuda di ambang pintu

SETELAH SEGALANYAWhere stories live. Discover now