Jika kita kembali mengulang
Apa kau memilih pulang
Atau kau aku terbang menuju bintang
Dan bersama menghilang?Jika waktu bisa kembali
Apa kau memilih untuk sendiri
Agar tak melukai dan dilukai
Atau kita kembali seperti kemarin
Saat hasrat hanya sebatas inginTapi mata kita terbuka
Luka seperti cinta
Itu semua nyata
Nyata seperti aku
Nyata seperti kamu
Dimana bersama
Lebih penting dari sekedar dosa
Jadi nyata atau maya
Mari bergenggaman menikmatinya
Dan seperti sumpahku sebelumnya
Aku akan mencintaimu di setiap jagad raya************
2002"Terimakasih sudah berbaik hati.... " Sebuah suara mengagetkan Jonah yang sejak tadi masih melihat perkembangan berita anaknya di televisi lobby hotel.... Matanya memandangi sosok perempuan itu... Perempuan yang ditemuinya beberapa kali di kantor polisi... Kantor Polisi dan lobby hotel ini ... Beberapa belas tahun yang lalu
"Kau benar benar menamainya marco.. " Ujar Jonah dingin.... Matanya menunjuk kursi kulit di lobby... Si perempuan mengangguk singkat seraya berjalan menuju kursi itu..
"Sungguh elegan... " Basa basi sang perempuan....
Sang laki laki keluar dari meja frontdesknya seraya tersenyum pahit
"Aku pembunuh bayaran... Bukan preman. ....bahkan sebelum membunuh aku harus bersikap sopan...dan kau mau minum apa? " Ujarnya kemudian
Perempuan itu menarik napas sejenak "negroni sbagliatto.... Dengan Proseco...." Ujarnya... Laki laki itu mengangkat satu alisnya "pilihan yang bagus.... " Ujarnya seraya berdiri dan berjalan menuju bar
"Apa kau akan meracuniku pak Jonah? " Lirih Lusi memandangi punggung pria itu yang seketika berhenti
"Tenang saja Nyonya Lusiana Hadianto... Aku selalu menggunakan pistol... Racun hanya untuk pengecut" Dinginnya seraya melanjutkan perjalanannya ke Bar
**********
2012"Niel... Bagaimana apa yang sakit? " Ujar sebuah suara Khawatir... Daniel perlahan memandangi sekelilingnya... Sejenak tersenyum.... Dia pikir ini surga
Perlahan si tampan mencoba duduk di ranjangnya... Perempuan berwajah khawatir itu membantunya kemudian.... Sejenak mata mereka berpandangan
"Gue di? " Lirih Daniel yang masih sedikit pusing
"Klinik dekat LBH... Gue sudah menelepon bu Venus agar ada yang menjemput kesini... " Ujar sang perempuan menjelaskan sesaat ruang rawat klinik itu terasa sunyi...
"Korporasi biru langit.... " Ujar Daniel sesaat memecah kesunyian
Cleo terdiam sejenak mendengarnya....
"Stefan Mahardika sekarang presiden direktur grup itu.... Tampaknya orang tua Marco benar benar berinvestasi baik padanya...." Ujarnya dingin memandangi Cleo
"Lo akan balas dendam? " Timpal sang perempuan
Daniel mengangkat bahunya "dia hancurin gue...gue hanya ingin semua impas" Kesalnya lebih lanjut
"Dia mukulin lo karena mengancam Marco" Lirih sang perempuan gelisah
"Tidak pernah ada pengancaman... Tidak pernah ada test... Semua itu sama dengan kenyataan bahwa jari jari ini gak pernah menyentuh lo Cle.... Semua itu kebohongan!!! " Kesal Daniel kemudian...
"Lalu kenapa mereka menyakiti lo niel? Kenapa mereka buat kebohongan menyeluruh mengenai kasus lo ... Alasan pengancaman dan pencabulan lebih masuk akal dibanding sekedar iri karena lo populer di sekolah.... Lagi pula lo gak seganteng itu... " Ujar Cleo tak sengaja mencela
YOU ARE READING
SETELAH SEGALANYA
General FictionDaniel kembali ke Jakarta setelah beberapa tahun mengasingkan diri ke Semarang.... mencoba kembali menjalani kehidupan setelah trauma yang dialaminya... trauma yang sempat membuat kehebohan Nasional.... trauma yang tak sengaja membongkar kebobrokan...