11. Siomay (Ikan Sapu Sapu ) (part2)

67 6 0
                                    

Jika semua sudah terbuka
Apakah kita akan meronta
Duka luka duka luka
Semua begitu tercampur dan membuat gila
Aku mencintai surgaku
seperti aku menggilai nerakaku
Dan itu lebih menyenangkan
Karena semua bermuara kepadamu
Manis mungkin mirip dengan tragis
Dan kuterima semuanya tanpa ku tapis

Indah atau gundah
Masih atau pernah
Aku dekapimu karena kau lengkapiku
Dan memuja masih menjadi kegemaranku
Memuja lekuk dan aromamu
Memuja celoteh dan keluhan mu
Ini labirin sejak kemarin
Dan tak peduli piala atau petaka
Yang penting kita kita dan kita

*********
2012

"Stefan hanya peduli bisnisnya... Sepanjang semua profit dan kamu masih bernapas... Dia akan bilang everything is fine.... " Ujar sang ibu bercerocos sementara sang lelaki tampan mengikuti langkahnya berjalan di riuhnya pasar jatinegara.... Ditingkahi teriakan para pedagang-pedagang yang menawarkan dagangannya siang itu.....

"Dia datang dan pergi ke kontrakanku... Melihat kucing kucing datang dan berlalu... Kucing kucing berbeda motif yang semuanya kupanggil Panada... " Ujar Marco santai seraya merangkul pundak ibunya

"Dan dia gak berhasil meyakinkanmu memakai paling tidak rumah kecil kita di Rancamaya.... Dia datang dan pergi... Kamu selalu menolak... Dan itu gak fine.... " Ujar sang ibu gelisah langkah mereka memasuki jalan besar ... Sebuah Alphard berwarna onyx berhenti tepat di hadapan mereka

"Mama gak bisa bilang rumah satu hektar di Rancamaya itu rumah kecil kita ma... Dan itu bukti... Kita sedang tidak fine... Dunia ini sedang tidak baik baik saja" Ujar Marco kemudian sementara sang ibu menaiki mobil mewah itu

"Naiklah.... " lanjut sang Ibu sedikit memerintah...

Marco mengangkat bahunya "biar aku naik angkot" Ujarnya sambil tersenyum

"Kau bilang kita sedang gak baik baik aja? " Timpal sang bunda...

Marco pelan pelan mengangguk "naiklah.... Kita bisa mulai memperbaiki ini semua.... " Lanjut sang ibu dengan nada berharap

"Tapi ma... " Lirih Marco

Sang bunda mengedikkan dagunya menunjuk kursi kulit mahal di sebelahnya "naik... " Ujar perempuan setengah baya yang masih tampak jelita ....Marco mencebik kemudian menaiki kendaraan mewah tersebut

***********
"Sudah lima belas Klien beralih ke the Journey  pak... Katanya mereka sebagai jasa Ekspedisi  teruji untuk membawa kiriman ke pelosok Sumatera tanpa diganggu kawanan Begal" Ujar seseorang dengan nada panik pagi itu.... Stefan yang masih terduduk dengan teh nya di halaman belakang rumahnya di kawasan Pejaten itu mendengarkannya dengan seksama melalui telepon

"Terang saja pak Rudi... Merekalah begalnya... Mereka menciptakan ruang tidak aman untuk ekspedisi lain agar semua klien beralih kepada mereka.....kau tahu ...the Journey adalah anak perusahaan milik Jonah Sapulete...anggota grup lainnya jasa keamanan, leasing, pinjaman online...debt collector...harusnya kau tahu dimana semuanya berawal..." Ujarnya tenang

"Dan karenanya... Apa yang akan kita lakukan pak Stefan? " Keluh rudi kemudian...

Stefan terkekeh sebentar "Persenjatai mereka" Ujarnya seraya meneguk kembali teh hangatnya...

"Bapak mau mereka bentrok? " Bingung Rudi kemudian...

"Aku bisa buat para penegak hukum disana menutup mata.... Ini lebih efektif dibanding meminta pengawalan" Lanjut Stefan kemudian

"Pengawalan lebih murah Bapak" Timpal Rudi berusaha berlogika

"Well... Pengawalan buat kita terlihat lemah... Menggigit balik akan menyamakan posisi kita" Tolak Stefan memandangi penyiram rumput otomatis yang baru saja menyala dan menyirami rumput rumput rapi di halaman belakang itu...

SETELAH SEGALANYAWhere stories live. Discover now