19. Es Pisang Ijo : Epilog

139 9 2
                                    

2014

Daniel mengaduk cairan Keemasan di kuali diatas kompor lamat lamat dirasakannya hembusan angin dari halaman belakang.... Setelah pertemuan kembali di 2012 dan karir yang gemilang di bidang hukum, dia memutuskan untuk pensiun dini dan membuat mimpi mimpi masa kecilnya menjadi nyata

Membuat Cafe kecil di rumah retro tempatnya lahir dan besar, Cafe Kecil bernama Capella yang menyajikan menu indonesia Timur....

Sesaat dia menambahkan sedikit garam ke sup Konro di atas panci....

"Enak baunya.... " Ucap sebuah suara hangat memecah kesunyian....

"Ini dapur Man.... Customer tunggu di depan.... " Ujar Daniel tanpa menengok....

"Kalo lo lihat ini.... Lo pasti gak akan nyuruh gue pergi" Ujar laki laki gelap itu sambil meletakkan map berkas ke meja pantry...

Daniel menengok "dan apa itu? "

"Pengadilan menerima bukti kita soal kesalahan sirkuit pada kelistrikan mobil Ibu Marco..importir mobil memintaku untuk menyelesaikannya di luar pengadilan.... Toyota mengajukan settlement yang lumayan besar.... " Jelas Iman sambil bertopang dagu...

Daniel mengangkat bahunya kemudian berjalan menuju kulkas

"Gitu Doang... Angkat bahu? ... Really...? " Kesal si Gelap.... Daniel tertawa terkekeh dan berjalan menghampiri meja Pantry dengan sebuah piring di tangannya

"Ini? " Senyum Iman

Daniel mengangguk "yeah... Es pisang ijo... Porsi terakhir hari ini... Sengaja disimpan buat si pahlawan.... "

Iman cemberut "and I deserve more than es pisang ijo kan? " Kesalnya

Daniel mengangguk "tentu aja... I mean... Gue dan Marco mau lo tek-tokan sama venus di perusahaan kami... Tapi kan lo udah punya mimpi sendiri...." Senyumnya kemudian

Iman sejenak menyuapkan es pisang ijo ke mulutnya  kemudian menjawab " Yeah... Gue baru aja Apply ke BEI... Goal selanjutnya.... Tegar Beriman and Ascociates.... Coba bayangin.... Beriman,Sapulete and Venus Law Firm.... Keren kan? " Tawar  pemuda gelap itu berbinar binar...

"Gue udah punya tempat ini... Dan lo liat Man.... Gak pernah sepi... " Cengir Daniel bangga... Iman melihat ke sekeliling... Riuh rendah ruangan tak seberapa besar namun nyaman dan hangat....

"Maksud gue rada gegabah nyatuin grup Sapulete dan Hadianto... Apalagi menunjuk Stefan sebagai Direktur Operasional... Tapi kalo lo bahagia... Gue bisa apa.... " Lanjut Iman lagi sementara menghabiskan penganan manis di hadapannya...

"Stefan pantas mendapatkannya" Ujar Daniel seraya meneguk teh hangat yang baru saja dituangkannya dari ketel uap di sudut dapur

"Dia mukulin lo... Dia berusaha habisin bokap.... Dia bikin lo gak bahagia....dan dia jadi CEO kalian? " Ujar Iman dengan dahi mengernyit

"Dia terjebak dalam pusaran gue dan Marco....dia gak pantes jadi boneka pak michael.... Dia berhak atas kebahagiaannya sendiri.... " Lanjut Daniel dengan pandangan menerawang... Satu persatu karyawan datang dan pergi membawa piring berisi hidangan kepada pelanggan...

"Dan lo pikir kalian gak menjebaknya menjadi CEO? " Lanjut Iman bertanya

"Dia kreatif... Dia senang menjadi kreatif... Dan selama menjadi tangan kanan Pak Michael dia belajar banyak.... Jadi aku dan Marco pikir... Biarkan dia bersenang senang... Dan kami mendapatkan profit..... " Jelas Daniel tertawa....dia kemudian melangkah menuju rak dan mengambil mangkok porselain berpenutup kemudian menuangkan cairan menggiurkan di dalam panci kedalam mangkok itu

SETELAH SEGALANYAWhere stories live. Discover now