14||Bali Make Me Hate You

4.8K 87 9
                                    



Kanaya menutup rapat mulutnya dengan kedua tangannya. Rakka sepertinya sekarang tengah menunggu didepan pintu karena suaranya yang terdengar dekat.

"Bentar bang, masih keramas" tuhkan, Kansa itu paling jago kalo soal membuat kebohongan. Ia seperti kebalikan dari Kanaya yang tak pernah bisa berbohong.

"Yaudah kalo udah selesai buruan turun yah. Kita sarapan bareng-bareng" syukurlah Rakka hanya datang untuk menjemput Kansa sarapan. Rakka lantas kembali keluar setelah mengganti pakaiannya yang basah. Ia sebenarnya hendak mandi dan membilas tubuhnya, tapi karena Kansa masih tak kunjung keluar dari kamar mandi, maka Rakka tak jadi melakukannya.

Kanaya menghembuskan nafasnya kasar setelah mendengar suara pintu tertutup yang cukup keras. Lega sekali rasanya, ia sampai tak bisa bernafas tadi karena takut ketahuan.

Kansa tiba-tiba kembali menggehentakkan pinggulnya hingga membuat Kanaya terperanjat kaget "udah ihhh! Kak Kansa mau kita ketauan?!" Kesal Kanaya sambil langsung berdiri, hingga membuat kejantannan Kansa yang masih menegang terlepas dari vaginanya.

"Yahh Nay.. dikit lagi.." Kanaya langsung menggeleng tegas, menolak permintaan Kansa "kak Kansa ngocok aja, aku gamau ambil resiko" Kanaya lantas menggunakan kembali pakaiannya dan juga merapihkan ikatan rambutnya yang sekarang sudah berantakan.

Sedangkan Kansa masih duduk termenung sambil terus menetap Kanaya. Sebenarnya Kanaya juga tak setega itu, tapi bagaimana lagi, mereka hari ini sudah hampir terpergok oleh Rakka.

Melihat Kansa yang hanya diam dengan pandangannya yang kini terlihat kosong. Kanaya lantas melangkah maju untuk mengecup pipi kanan dan kiri Kansa secara bergantian.

Laki-laki itu kembali tersenyum sambil membalas tatapan lembut Kanaya, yang sekarang juga sedang mengembangkan senyumannya "jangan sedih, masih banyak waktu" ujar Kanaya sambil mengelus pelipis Kansa. Kanaya paham sekali kalau kakaknya tadi pasti merasa kecewa karena ia langsung menolak permainan ronde keduanya.

"Thx my bee"

"My bee?" Kanaya melebarkan matanya mempertanyakan nama panggilan baru yang Kansa berikan kepadanya. Tetapi Kansa tak menjawab, ia hanya tersenyum lebar tapi kali ini mata sipitnya bahkan tak menghilang seperti biasanya.

Tak mau menunggu lebih lama lagi, Kanaya harus segera keluar dari kamar Kansa. Ia benar-benar tak mau semua rahasia mereka terbongkar begitu saja, hanya karena menuruti nafsu belaka. Karena bagaimanapun juga, tak ada tempat yang aman untuk melakukannya selain dirumah.

+62 823 3467****

Naya ini saya Tian
Saya dapat kontak kamu dari Calvin
08.00

Iya om
Ada apa?
08.30

Jadi gini
Semalem Saya dan Kenzo
datang kerumah Tristan
Kenzo cari kamu buat ngasih liat
gambar yang dia gambar disekolah
Tapi karena kamu gak ada
Kenzo jadi nangis semaleman
Dan sekarang dia demam
Dia minta ketemu sama kamu terus
Kalo kamu berkenan
Bisa tolong telfon saya
Tolong bicara sama Kenzo sebentar
08.33

Kanaya sampai hampir tersedak ketika sedang menikmati sarapannya. Ia tak menyangka pria dingin yang tatapannya mematikan itu sekarang sedang meminta tolong padanya. Yah meskipun sebenarnya om Tian juga melakukan ini demi anaknya.

Ia tak menelfon om Tian, tapi lebih memilih untuk melakukan panggilan video setelah selesai dengan sepiring nasi gorengnya. Nasi goreng yang rasanya kalah jauh jika dibandingkan dengan masakan Calvin. Hmm Kanaya jadi rindu masakan Calvin.

FAKE STEP BROTHER🔞[NCT 127 NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang