18|| Bad Boy Be Soft Boy

3.9K 89 31
                                    


Kenzo, Kanaya dan om Tian kini sudah berada di perjalanan pulang ke apartemen om Tian. Saat tengah fokus mengemudikan mobil nya, laki-laki berusia 29 tahun itu tampak sesekali melirik kearah Kanaya yang ketiduran sambil memeluk tubuh mungil Kenzo yang juga sudah terlelap.

Hal itu berhasil membuat om Tian merasa bersalah, karena selama ini ia telah membenci Kanaya sama seperti ia membenci wanita bernama Juwita, yang telah membuat kakanya sakit-sakitan hingga meninggal dunia.

Ternyata benar kata Tristan tempo hari, perempuan berambut hitam panjang itu tak seburuk ibunya. Kanaya baik dan penuh kasih sayang, ia bahkan bisa meluluhkan hati Kenzo dengan cepat, padahal selama ini anak itu cukup sulit berinteraksi dengan orang baru.

"Belum bisa ditinggal Nay?" Tanya om Tian dengan suara berbisiknya sambil membuka pintu kamar Kenzo. Mereka sudah sampai di apartemen om Tian sejak 15 menit yang lalu, tapi Kenzo seakan masih tak mau terlepas dari Kanaya.

Kanaya menggeleng sambil melemparkan pandangannya pada om Tian yang kini sudah berdiri disebelahnya "belum om, masih dipegangin terus" Kenzo memang masih menggengam rapat tangan Kanaya, padahal anak itu sudah terlihat sangat terlelap dalam tidurnya.

"Maaf, jadi ngerepotin kamu. Kenzo kaya gini karena emang dia gak pernah ngerasain kasih sayang dari sosok ibu sejak lahir. Dan kebetulan kamu orang pertama yang bikin dia nyaman kayak gini, jadi dia nempel banget sama kamu" ujar om Tian sambil menatap wajah anaknya yang sudah tertidur pulas. Dari sorot mata itu tergambar jelas betapa besar rasa sayangnya terhadap Kenzo.

"Gapapa om, lagian Naya juga suka kok sama Kenzo, dia lucu, baik, pinter lagi" Kanaya berbicara sambil ikut menatap wajah tidur Kenzo yang tampak begitu tenang dan damai "Btw om Tian gak mau nikah lagi gitu? Kenzo kayanya emang butuh mama baru deh om".

Bukannya langsung menjawab om Tian malah tersenyum sambil merotasikan bola matanya kearah lain "dua tahun lalu saya hampir menikah lagi".

"Terus?" Kanaya lantas dengan cepat melemparkan pandangannya pada om Tian karena penasaran.

"Saya bukan bujangan yang hanya menikah karena jatuh cinta Nay. Saya juga harus mempertimbangkan kebahagiaan Kenzo, dan wanita yang mau saya nikahi ternyata nggak bisa menerima keberadaan Kenzo"

Om Tian lantas menoleh, kembali menatap wajah Kanaya yang kini sedang menatapnya juga karena tengah menyimak kelanjutan pembicaraannya "Sekarang saya gak akan lagi cari wanita yang hanya bisa jadi istri buat saya. Saya ingin bersama dia yang bisa jadi istri sekaligus ibu buat Kenzo" perkataan om Tian dengan tuturnya yang lembut berhasil membuat Kanaya mengembangkan senyumannya, ia juga setuju dengan keputusan om Tian kali ini.

"Nayaaa!!!"

"Anjing copot!!!" Kanaya yang tengah berjalan sendirian keluar dari area apartemen om Tian lantas terperanjat sampai jantungnya seperti terlepas "Ihhh bang Yesa suka banget ngagetin orang!" kesal Kanaya sambil memukul lengan Yesa yang kini sedang menertawakannya dengan puas.

Yesa lalu menilik tubuh kanaya dari atas ke bawah. Tidak hanya itu, ia sampai memutar tubuh Kanaya mengecek semuanya dari depan sampai belakang, seperti tak boleh ada satu inchipun yang terlewat.

"Ngapain bang?" Tanya Kanaya yang kebingungan dengan perlakuan Yesa, tetapi ia pasrah saja meskipun tubuhnya diputar-putar.

"Syukur deh kalo masih utuh, takutnya kamu dimutilasi" ujar Yesa sambil tertawa renyah setelahnya.

Suara tawa Yesa rasanya menular, Kanaya kini ikut tertawa meskipun jokes Yesa sebenarnya tak terlalu lucu baginya "Bang Yesa kejauhan mikirnya".

"Siapa tau yah kan? Yaudah hayuk abang bonceng" Yesa lalu berbalik dan berjalan mendahului Kanaya menuju motornya yang terparkir didepan gedung apartemen.

FAKE STEP BROTHER🔞[NCT 127 NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang