34|| Kenyataan Dan Hati Yang Patah 1

2.2K 64 76
                                    



"Naya..." panggil Kansa ketika Kanaya baru saja tiba dirumah.

Kansa lantas memeluk tubuh gadis yang kini kedua matanya tampak sangat sembab karena terlalu banyak menangis itu. Dan lagi-lagi, air mata Kanaya kembali tumpah didalam pelukan hangat Kansa.

Semakin laki-laki bertubuh kekar itu mengusap punggungnya dengan lembut, hati Kanaya semakin nyeri rasanya "aku udah jahat sama kak Arkana, kak".

"Kamu nggak jahat Nay— kita bertiga yang udah bikin kamu kayak gini. Maaf yah Nay" Kansa sangat merasa bersalah melihat Kanaya harus sehancur ini karena apa yang telah ia dan kedua kakaknya perbuat.

Kanaya menggeleng cepat sambil mengangkat kepalanya untuk menenatap mata Kansa yang tampak begitu sayu "ini bukan kesalahannya kak Kansa. Bukan kesalahannya bang Tristan sama kak Calvin juga. Ini murni kesalahan aku karena udah berani jatuh cinta sama cowo sempurna kaya kak Arkana".

Memang Kanaya telah menyadari bahwa sakit hati yang begitu besar ini, sepenuhnya adalah karena kesalahannya sendiri. Jika saja Kanaya tak pernah jatuh hati pada Arkana, maka ia tak akan merasa terluka seperti ini.

Kanaya tak akan menyalahkan ketiga kakak tiri palsunya. Karena bagaimanapun juga, saat mereka pertama kali melakukan hal itu, Kanaya masih sama sekali belum mengenal Arkana. Yah meskipun pada akhirnya mereka bertiga juga tetap melakukannya bahkan setelah mengetahui Kanaya sudah berpacaran dengan Arkana.

Tristan yang baru bangun dari tidur siangnya dan Calvin yang kebetulan juga baru pulang dari kantor, langsung ikut bergabung untuk memeluk tubuh Kanaya begitu mereka melihat adik kecilnya itu masih terus menangis dalam dekapan Kansa.

Sejak hari itu mereka berempat menjadi lebih dekat lagi. Tristan, Calvin dan Kansa terlihat semakin memperhatikan Kanaya karena rasa bersalah yang seolah terus menghantui ketiga laki-laki itu.

Calvin bahkan akhir-akhir ini jarang menghabiskan waktunya dengan Raisha, karena ia lebih sering pergi bersama Kanaya dan dua saudaranya yang lain.

Begitu juga Tristan dan Kansa, semua waktu mereka kini seolah hanya digunakan untuk menghapus kesedihan Kanaya. Meskipun hanya sekedar jalan-jalan berempat dan menemani Kanaya jajan.

——o0o——

Matahari bersinar dengan cukup terik, tak seperti beberapa hari kebelakang yang selalu turun hujan bahkan disiang hari.

Arkana yang baru saja turun dari mobil mewahnya lantas segera menghampiri Kansa yang sedang duduk sendirian di bawah pohon mangga di parkiran kampus.

Entah sudah berapa bulan Arkana tak datang kemari. Sejak memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan kakeknya, ia jadi harus meninggalkan kuliah dan juga mengubur dalam-dalam semua cita-citanya.

"Kenapa lo tiba-tiba ngajak gue ketemu berdua?" Tanya Arkana dengan nada bicaranya yang begitu dingin sambil duduk dibangku kosong sebelah Kansa. Ia bahkan seakan enggan menatap Kansa sama sekali.

Memang sejak hari dimana mereka berdua bertengkar karena memperebutkan Kanaya, Kansa dan Arkana jadi tak pernah saling berbicara satu sama lain. Dan tadi pagi Arkana dibuat terkejut karena Kansa mengirim pesan untuk mengajaknya bertemu berdua saja tanpa sahabat yang lainnya.

"Ini soal Naya, Na" Kansa berbicara sambil membuang muka pada kendaraan yang berjajar rapih dihadapannya, setelah beberapa saat yang lalu ia sejenak menoleh untuk menatap wajah Arkana yang masih saja memasang ekspresi datar "Lo beneran gak bisa terima dia lagi?".

"Dia sendiri yang minta pisah dari gue— lagian lo kan gak suka kalo gue pacaran sama Naya?".

Mendengar perkataan Arkana yang masih saja terdengar begitu dingin, Kansa lantas tertawa ringan. Ternyata seperti ini rasanya berbicara dengan orang yang cueknya minta ampun, pantas saja sahabat-sahabatnya selalu merasa kesal ketika sedang berbicara dengannya "Itu dulu— sekarang gue malah pengen dia balik sama lo aja".

FAKE STEP BROTHER🔞[NCT 127 NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang