19|| Seamin Tak Seiman

3.1K 84 32
                                    



"Gue denger dan liat sendiri kak Aidan nangis di toilet pantai pas abis nolak Kia" mendengar perkataan Kanaya, nafas Aidan rasanya berhenti seketika. Ia kini hanya mampu membisu sambil terus menatap gadis berambut panjang, yang kini sedang melempar sorot mata seolah hendak mengintrogasi itu.

"Kenapa? Kenapa kak Aidan setega itu sama Kia kalo kak Aidan sebenernya juga terluka?" Kanaya seakan ingin terus mempertanyakan semua pertanyaan yang selama ini ia pendam sendiri "Kak Aidan juga suka kan sama Kia?".

Aidan lalu menunduk sejenak, ia tak bisa langsung mejawab semua pertanyaan Kanaya. Raut wajahnya berubah dalam sekejap menjadi ekspresi yang sulit diartikan "gue sebenernya gak mau cerita sama siapapun Nay, tapi gimana lagi? Gue udah ketahuan" ujarnya sambil kembali melemparkan tatapan sayunya kepada Kanaya.

"Gue yang sebenernya suka sama Kia duluan" pernyataan Aidan tentu saja berhasil membuat Kanaya membuka lebar kedua bola matanya karena terkejut. Dari tangisan Aidan hari itu, Kanaya memang langsung bisa menyadari kalau Aidan sebenarnya juga ada rasa terhadap Kia. Tapi ia benar-benar tak menyangka kalau ternyata Aidan lah yang menaruh rasa terlebih dahulu.

Kanaya hanya diam sambil menyimak. Ia membiarkan laki-laki 22 tahun itu meluapkan semua yang ingin diceritakannya.

"Gue juga udah mau confess ke Kia, gue gak peduli dia bakal nerima atau nolak" tak seperti Kanaya yang terus menatap wajah Aidan, laki-laki dihadapannya itu tampak melemparkan pandangannya kesana kemari. Sesekali ia mendunduk atau melemparkan pandangan kosongnya ke sudut lain diruangan ini.

"Terus kenapa jadi gini?" Tanya Kanaya karena Aidan kembali diam tak melanjutkan ceritanya.

"Orang tua gue sama Kia ngatur perjodohan buat kita berdua" Sekali lagi Kanaya terbelalak selebar-lebarnya, padahal ia memang ingin mendengarkan alasan mengapa Aidan menjauhi Kia, tapi setelah ia mendengarnya sendiri dari mulut Aidan. Kanaya seakan kembali dibuat tercengang "Hah?! Perjodohan? Masih ada emang yang kaya gitu?".

Bukannya menjawab Aidan malah tertawa sambil menunduk, dan perlahan raut wajahnya kembali berubah seperti sediakala, tak seserius beberapa menit yang lalu "buktinya ada. Biasa lah Nay, urusan bisnis. Gue bahkan pernah denger sendiri Kia cerita ke temen-temennya kalo lagi gak ada cowo yang dia suka. Tapi setelah orang tua kita ketemu buat bahas perjodohan, Kia jadi ngejar-ngejar gue".

Aidan tampak mulai nyaman dengan percakapannya bersama Kanaya, ia bahkan bisa menceritakan semua yang selama ini membebani pikirannya dengan begitu santai "Gue mungkin bisa ngutarain perasaan ke cewe yang bahkan gak ada rasa sama gue, tapi gue gak bisa ngejalin hubungan sama orang yang cintanya gak tulus".

"Perjodohan itu juga yang jadi alasan gue tinggal disini Nay. Kansa aja bahkan gak nanya alasan kenapa gue pergi dari rumah. Karena gue keseringan berantem sama mama kali yah?" lagi-lagi Aidan tertawa ringan seolah sedang menertawakan dirinya sendiri. Tapi tawa Aidan yang seperti ini malah membuat Kanaya merasa khawatir terhadapanya "Tapi lo baik-baik aja kak?".

Aidan tersenyum lebar sambil membalas tatapan khawatir Kanaya dengan sorot matanya yang teduh "Gue emang sengaja buat benci dan ngehindar biar bisa hapus semua perasaan gue buat Kia" senyuman gadis mungil berambut pendek itu selalu datang membayangi pikirannya, tapi bagaimana lagi? Keputusan yang Aidan ambil sudah tak dapat diganggu gugat.

"Semakin kita dekat, semakin gue tersiksa— yah meskipun gue juga akhirnya sadar, dengan gue tega kaya gitu sama dia gue juga tersiksa, tiap malem gue kebayang tangisannya Kia" yang terjadi memang seperti itu, bahkan air mata yang membasahi pipi Kia siang itu berhasil membuat seorang Aidan menangis dengan hebat untuk pertama kalinya.

Kanaya tak menjawab dengan sepatah katapun. Ia tetap diam sambil berusaha memahami setiap kalimat yang Aidan ucapkan dengan begitu serius.

"Tapi gue gak nemuin cara lain" sampai saat ini Aidan memang tak menemukan cara lain untuk menghapus perasaanya dan membuat gadis itu pergi dari hidupnya selain menujukan sisi kejam yang sebenarnya dibuat-buat.

FAKE STEP BROTHER🔞[NCT 127 NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang