Satu minggu pun berlalu, akhirnya Yim kembali ke bangkok setelah pelaksanaan pernikahan kakak laki-laki nya jake
"Sampai jumpa lagi Yim". Jake memeluk adiknya itu di bandara
"Sampai jumpa lagi di line". Tion mengusap lembut kepala yukii
"Humm". Yukii pun mengangguk, tampak ia begitu sedih harus berpisah kembali
Akhirnya mereka pun memulai penerbangan
.
.Bangkok, 20.00
"Yaahh, kita pulang"
Semuanya pun tepar karena kelelahan, namun tiba-tiba...
"Huekkk". Yim berlari menuju kamar mandi tamu
"Aow, Yim kenapa". Bibi pun terheran
"Apa mabuk udara kah?". Tion beropini
"Gak mungkin". Tutor pun mengejar Yim menuju kamar mandi
Yim masih muntah-muntah, ia hampir ambruk, untungnya tutor langsung menggendong nya dan membawanya ke kamar
"Kau oke kah?". Tutor mengusap kening Yim
"Pusing". Suara Yim melemah
"Bentar"
Tutor turun menuju lantai bawah dan ternyata sudah disambut nyonya Arthur yang menyodorkan segelas teh hangat tanpa gula
"Kasih ini ke Yim, pusing dan mual kan?". Nyonya Arthur pun mengikuti tutor menuju lantai atas tak ketinggalan pula dengan tion juga saudara sepupu nya
Sesampainya dikamar, Yim masih terbaring lemah, tutor pun mengoleskan kening dan pelipis Yim dengan minyak kayu putih
"Apa jangan-jangan p'yim hamil yah?". Tion bergumam
"Gak mungkin". Fort nya berkilah
"Aow, sedangkan first aja bisa hamil, apalagi p'yim". Tion mengurut dagunya
"Aow, ada benernya juga". Racha pun membenarkan perkataan tion
"Nah, kalau begini bawa kerumah sakit aja tor". Racha pun menyarankan tutor untuk membawa Yim cek ke dokter
"Yahh, siapa tau sakit biasa nah, tunggu dua hari dulu lah". Tutor menjawab enteng
"Aisss,santai kali kau tampak nya, muka udah pucat begitu kau biarin dua hari dulu, kondisi dia kayak parah ini keliatan nya, gmana kau sih". Bibinya pun mengomeli tutor
"Okay lah, besok aja cek nya". Tutor pun mengiyakan bibinya
Sementara di tempat lain
"Baik saya Terima, terimakasih"
Seseorang menerima uang bayaran dari orang yang meminta tolong padanya
"Kiriman akan terus berada disekitarnya sampai dia datang padamu" . Orang tersebut melanjutkan perkataan nya
"Baik guru, terimakasih banyak, saya mohon pamit"
Orang tersebut bersimpuh kepada seseorang yang ia panggil guru itu
.
.Siangnya
"Oiss, kenapa gk dari pagi aja"
Tion yang baru pulang sekolah sempat terkejut karena ia melihat tutor yang menggendong Yim menuju mobil untuk dibawa kerumah sakit
"Kakamu itu ada urusan penting nak, lagian pagi itu RS masih belum buka". Nyonya Arthur menanggapi
Mobil pun berjalan menuju RS
"Tutor, pusing". Yim berkata dengan suara yang lemah di pangkuan tutor
"Sabar, kita udah dijalan ini, bertahan lah". Tutor pun mengeratkan dekapan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate To Love (Tutoryim Fanfic)-END
FanfictionMengandung konten LGBTQ+ HOMOPHOBIC MENJAUH KO_-🪓 Kisah ini menceritakan tentang kisah cinta suatu gender yang sama , dijodohkan karena pernikahan oleh orang tua. Yang dimana kedua pasangan ini saling membenci tidak saling mencintai dan menganggap...