Chapter 8.

1.2K 134 6
                                    

Setelah seminggu langit membasahi daratan bumi akhirnya pagi itu matahari mulai menampakkan dirinya. Oniel saat itu yang masih tertidur sambil memeluk Indah terbangun karena cahaya matahari yang memasuki kamar milik Indah dan mengenai wajahnya. Oniel melepas dekapannya tersebut lalu berusaha membangunkan dirinya. Gadis itu merubah posisinya menjadi posisi duduk dan bersandar. Mereka berdua hanya terbalut lingerie. Semalam mereka berdua asik bermain hingga al hasil badan Oniel menjadi terasa pegal.

Oniel melihat ke arah Indah yang masih tertidur pulas. Gadis itu merapikan rambut yang menutupi wajah cantik kekasihnya tersebut. Tak lupa dia juga mencium kening milik Indah. Oniel mengambil kimononya untuk menutupi badannya lalu segera menuju ke kamar mandi untuk mandi. Hari itu, Oniel diberikan izin untuk libur oleh Shani, sehingga dia memanfaatkan hal tersebut untuk menginap di tempat tinggal Indah karena dirinya sudah lama tidak menginap di sana.

Setelah mandi, Oniel menuju dapur milik Indah untuk menyiapkan sarapan. Selain handal dalam menghibur Indah, dirinya juga sangat jago dalam memasak ketimbang Indah. Malam kemarin, sebelum menuju tempat tinggal milik Indah, mereka berdua menuju supermarket untuk berbelanja bahan makanan. Oniel sibuk mencari bahan makanan untuk dimasak sementara Indah sibuk mencari cemilan.


Flashback.

"Cemilannya udah?", tanya Oniel.

"Udah kayaknya"

"Bentar, kurang deh ini"

"Kurang apa?", tanya Indah dengan ekspresi bingung.

"Kan tadi cemilan, sekarang kurang cepuluh"

Indah terdiam sejenak untuk mencerna ucapan Oniel, dirinya baru sadar kalo maksud dari cemilan kemudian cepuluh adalah sembilan sepuluh. Indah memukul lengan milik Oniel sambil tertawa. Oniel membeli daging steak. Sudah lama mereka tidak melakukan steak date jadinya Oniel sudah merencanakan hal itu. Menurutnya Indah pasti menyukainya.

End Flashback.


Oniel mulai memanggang daging tersebut yang sudah ia kasih bumbu di keseluruhan daging tersebut. Tak lupa gadis itu juga membuat saus racikannya sendiri karena Indah sangat menyukai saus racikan milik Oniel. Tanpa perlu waktu lama, masakannya sudah jadi dan Oniel segera melakukan plating. Dari belakang, Oniel merasakan ada yang memeluk dirinya.

"Pagi", ucap Indah.

Mendengar ucapan selamat pagi dari Indah, Oniel memutar pelan badannya tanpa perlu melepas pelukan Indah. Walau belum mandi dan masih berbalut kimono, gadis itu masih terlihat sangat cantik dan manis dimatanya. Oniel mengecup singkat bibir milik Indah.

"Pagi juga sayang, gimana tidurnya semalem?", tanya Oniel.

"Nyenyak, udah lama aku tidur ga senyenyak itu", jawab Indah sambil tersenyum. Indah menggoyangkan badannya sambil mengajak Oniel. Oniel hanya bisa menahan gemas melihat Indah.

"Steaknya udah aku masak. Kamu mandi dulu gih", ucap Oniel.

"Gamau", balas Indah sambil memanyunkan bibirnya. Oniel yang sudah tidak bisa menahan rasa gemasnya mencubit kedua pipi kekasihnya. "Temenin aku mandi dong."

"Aku udah mandi duluan sayang..."

"Ih, kenapa kamu mandi duluan. Ga bangungin aku pula"

Oniel tersenyum lalu menangkup kedua pipi milik Indah yang tembam. Gadis itu memainkan kedua pipi tersebut. Memang tidak bisa menahan rasa gemasnya jika sedang berhadapan dengan Indah. Kemudian Oniel mendekap Indah dengan erat.

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang