Extra Chapter

1.2K 84 2
                                    

🔞🔞🔞

Pintu lobby rumah sakit terbuka. Hari itu hujan cukup deras. Dimana Marsha tidak menyukai hujan, sehingga dia hanya bisa terdiam menatap air menjatuhi daratan. Gadis itu baru saja menyelesaikan shiftnya. Dari raut wajahnya, gadis itu terlihat kelelahan dan ingin sekali tidur.

"Ngantuk...", ucapnya sambil menahan nguap.

Tak lama, seseorang menaruh sebuah jaket di punggungnya hingga dirinya cukup terkejut. Marsha menengok ke arah belakang dan seketika raut wajahnya yang lelah menjadi segar. Dirinya tersenyum ke arah orang tersebut.

"Jaket kamu, bisa-bisanya ketinggalan", ucapnya.

"Maaf, aku terlalu lelah sampai lupa sama jaketku. Makasih ya, Zee", ucap Marsha sambil memakai jaket pemberian sang istri.

"Iya sayang. Akhir-akhir ini cuaca lagi ga bagus, kamu harus jaga kesehatan", Azizi mendekati Marsha untuk membantu memakaikan jaket yang akan dikenakan Marsha.

Marsha mengangguk pelan karena gadis itu terlalu fokus dengan Azizi yang sibuk membenarkan jaket miliknya. Rasanya gadis itu cukup beruntung bisa menikahi seorang dokter sekaligus istri yang peduli dengan dirinya.

Entah bermimpi apa.

"Kenapa sayang? Liatnya gitu banget ke aku", ucap Azizi yang merasa heran dengan tatapan Marsha.

"Emangnya aku gaboleh natap kamu begini? Lagi pula aku kan ist-"

Azizi dengan segera menaruh salah satu jari telunjuknya ke bibir milik Marsha. Sambil tersenyum gadis itu mendekatkan wajahnya yang terjarak beberapa senti.

"Ce-re-wet", ucapnya lalu segera memberikan kecupan singkat tepat di bibir merah milik Marsha.

Marsha terkejut lalu melihat sekitar. Beruntung tidak ada orang di sana. Jika ada, entah apa yang akan terjadi.

"Z-Zee!! Liat sekitar dulu kalo mau gitu"

Zee hanya terkekeh karena keusilannya.

"Aku ambil mobil dulu, kamu tunggu di sini ya. Ga lama kok, takutnya malah kamu kangen sama aku", ucap Zee dengan menunjukkan senyum usilnya.

"Ih apa sih, lebay deh. Dah sono", balas Marsha yang mendorong pelan Azizi.

Azizi tersenyum lalu segera mengambil mobilnya yang terpakir di halaman rumah sakit. Dia berlari pelan sambil menutup kepalanya dengan jaket tebal yang ia kenakan.

"Kalo parkiran basement ga penuh, ga perlu parkir di sini harusnya", keluhnya.

Di sisi lain, saat Marsha sedang menunggu, ada seseorang yang baru saja keluar dari lobby rumah sakit dan menatap Marsha. Gadis yang tadinya sibuk memainkan smartphonenya, ia taruh ke saku jaketnya dan berjalan menuju Marsha.

"Marsha?", ucapnya.

"Oh, suster Ashel. Udah selesai juga shiftnya?", tanya Marsha.

"Iya Sha, huft... Hari yang panjang..."

"Hehe iya, lagi rame-ramenya pasien sekarang. Memang cuaca lagi ga kondusif"

"Dimana dokter Azizi? Tadi aku sempet ketemu", tanya Ashel.

"Lagi di parkiran ambil mobil. Suster Ashel sendirian aja? Dokter Adel?"

Ashel tersenyum lalu menatap ke arah luar dimana hujan masih mengguyur daratan. "Dokter Adel lagi di luar kota, dia ada seminar."

"Oh gitu, pantes aku ga liat dia akhir-akhir ini. Berapa lama?"

"4-5 hari, acaranya memang cukup padet dan Adel juga jadi pembicara"

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang