Chapter 13.

1.1K 132 21
                                    

POV Marsha

Setelah kejadian tadi, aku tidak sanggup untuk membuka suaraku kembali. Mengingat Azizi saat ini sedang fokus menyetir, diriku hanya bisa melirik sedikit ke arahnya. Setiap melihat wajahnya, selalu teringat akan kecupan yang ia berikan. Jika semesta mengizinkan diriku mengulang waktu, maka aku ingin kembali dimana kedua bibir merah kami saling bertemu.

"Kamu kenapa ngelirik aku terus?", tanyanya kepadaku.

"G-gak, gapapa..."

"Bentar lagi kita sampe..."

"Iya..."

Tak perlu waktu lama, aku dan Azizi sudah sampai tepat di depan rumahku. Kita berdua saling terdiam, bahkan akupun merasa tidak ingin turun dari mobil ini. Aku merasa jika aku turun, maka aku akan merasa jauh dengan gadis di sebelahku ini.

"Zee..."

"Hm?"

"Kita... Kabur yuk?", ucapku.

"Hah? Maksud kamu apa Sha?", tanyanya dengan nada heran.

"Kabur bareng-bareng... Aku... gamau jauh dari kamu..."

Aku bisa melihat Azizi menahan tawa karena tingkahku ini. Rasanya memalukan tapi ini yang aku rasakan sekarang. Untuk apa aku berbohong.

"Sini"

Aku menengok ke arahnya melihat Azizi membentangkan tangannya. Senyum di wajahnya benar-benar mengundangku untuk datang ke dekapannya.

"Malu ah..."

"Ngapain malu sih sama pacar sendiri", ucapnya.

"P-p-pacar?!"

"Iya pacar"

"Kapan kamu nyatain itu?", tanyaku.

"Loh bukannya tadi kita udah resmi ya? Apa cuma aku aja yang ngerasa begitu?"

"Zeeeee!!!"

"Udah sini"

Azizi segera menarik kedua tanganku dan memelukku. Aku bisa merasakan dekapannya yang cukup erat. Merasakan sedikit goyangan dalam pelukannya dan terasa seperti pelukan manja, tak lupa dia mengelus pelan kepalaku. Aku hanya bisa diam sambil memejamkan kedua mataku dan merasakan kehangatannya. Kalau sudah begini, mau bagaimana lagi?

Walau hanya sebentar, namun terasa sangat menyenangkan.


POV End

"Udah?", tanya Azizi.

Marsha mengangguk lalu keduanya saling melepas pelukan mereka. Azizi dan Marsha saling menatap satu sama lain. Gadis itu mulai merapikan rambut panjang Marsha yang menutupi telinganya dan tak lupa merapikan poninya yang agak berantakan. Tak lupa Azizi memberikan kecupan singkat sebelum dirinya turun dari mobil. Hal itu membuat Marsha menjadi berbunga-bunga dan semakin tidak ingin melupakan malam itu.

Mereka berdua turun bersama dan terlihat Azizi langsung menggandeng tangan Marsha. Marsha yang merasa digandeng lalu menatap Azizi yang hanya tersenyum tanpa menatapnya.

"Kamu kenapa gandeng aku?", tanya Marsha.

"Gapapa, aku lagi mau gandeng tangan pacar aku aja", ucapnya.

Marsha terkekeh mendengarnya. Azizi benar-benar terlihat manja. Pertama kalinya Marsha melihat Azizi seperti ini. Kalau sudah jatuh cinta memang agak susah untuk ditangani.

"Yaudah, anterin aku sampe dalem ya", ucap Marsha.

"Iya sayang..."

Mereka berdua langsung melangkahkan kakinya ke depan pintu dan Marsha mulai mengetuk untuk memberitahu kalau dirinya sudah sampai rumah. Tak perlu waktu lama, Jinan membukakan pintunya dan menyambut mereka berdua.

BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang