XVI - Trouble

484 67 2
                                    

Semua dimulai dengan pesan-pesan misterius yang muncul di ponsel (Name). Kata-kata aneh dan ancaman mulai menggema di dunia maya meresahkan gadis cantik ini.

Tiga hari setelah kepergian ayahnya ke Argentina, (name) meminta dua asisten rumah tangganya, Bibi Ellie dan Bibi Minerva untuk menginap dirumahnya sampai ayahnya pulang.


"Jika kau berani memberitahu tentang ini pada seseorang, siap-siap saja untuk menanggung akibatnya."

Pulang sekolah, (Name) berencana untuk pergi ke kantor polisi melaporkan kejadian ini.

"Ugh.. aku mau pulang.."

Di luar rumah terutama sekolah, (Name) selalu merasakan ketidaknyamanan merambat di tengkuknya, seolah ada mata yang terus memperhatikannya.

Hatinya berdebar tak beraturan ketika ia mendengar langkah kaki lain yang selalu seiring dengan langkahnya. Dia mencoba untuk mengabaikannya, berusaha meyakinkan diri bahwa ini hanyalah imajinasinya.

Kalau saja Michael tidak memiliki jadwal pertandingan, (name) tidak akan ragu bercerita tentang masalahnya. (Name) tidak mau Michael gagal dalam pertandingannya gara-gara memikirkan dirinya.

"Sebenernya siapa si orang gila itu? Sejak kapan ada kamera dikelas ku? Apa dia mengawasiku sepanjang waktu? Aku kangen Daddy.."

Tenggelam dalam pikirannya sendiri, (name) tidak menyadari akan kehadiran seseorang disampingnya.

"(Name) sampai kapan kau mau berdiri disana?"

"Heli?! Kaget! Ini aku mau masuk, cuman.. kayaknya ada yang ketinggalan tapi aku ga inget." (Name) menjawab asal sambil tertawa garing.

"Baju olahraga bawa?"

"Bawa kok."

Dibelakang mereka berdua, Runa mengawasi diam-diam dari belakang.
Melihat keduanya ia sedikit cemburu posisinya sebagai orang ketiga terlupakan.

"Hey! Tunggu aku dong!"

Memang, murid perempuan dan laki-laki populer itu tidak henti-hentinya menjadi bahan gosip. Mulai dari di jodoh-jodohkan sesama murid good-looking sampai gosip negatif seperti (name) yang pernah dikira jadi peliharaan duda.

"Runa? Tumben berangkat cepet?"

"Iya, aku mau nurun pr fisika punya mu dong (name).." jawab runa dengan cengengesan. "Eh hel, kau udah denger OSIS bakal ada kegiatan sepulang sekolah nanti?"

"Kegiatan apa?"

"Coba buka handphone mu! Baru di share tadi pagi oleh guru BK."

Kedua temannya yang merupakan anggota OSIS, Heli merupakan ketua OSIS dan Runa menjabat sebagai sekretaris pertama.

"OSIS sibuk terus ya?"

(Name) tiba-tiba merasakan handphone bergetar di dalam saku roknya. Dia melihat tanda pesan masuk dan membuka nya.

Seperti biasa, kau tampak kacau pagi ini. Takut ya?

Terkirim sebuah foto dimana dirinya tengah berdiri, melamun di sudut ruangan sebelum disapa oleh Heli. Itu adalah dirinya berberapa menit yang lalu.

Wajahnya memucat, entah sudah keberapa pesan dari nomor tak dikenal ini terus terkirim. Tak terhitung pula berapa kali (name) memblokir nomor tak dikenal yang tanpa henti mengirimkannya pesan aneh.

Dengan tergesa-gesa (name) kembali memasukan ponselnya ke dalam saku dan pamit pada Heli dan Runa untuk pergi ke ruang guru untuk menyetor tugas matematika.

Dalam perjalanannya, tiba-tiba bahu (name) disenggol cukup keras yang sontak membuat (name) terdiam. Ia melihat dimana segerombolan kakak kelas melewatinya dan berbisik.

"Iyasi cantik, tapi percuma kalau murahan. Mau aja di pegang sembarang cowo, mana sama duda lagi."

.
.
.
.
TBC

Heyheyheyy!!
Kali ini Runa bakal up lagi karena mau libur dan waktu senggang lumayan banyakk hehe

Masi ada yang nungguin gakk?
Tinggalin jejak dulu dungss

Masi ada yang nungguin gakk?Tinggalin jejak dulu dungss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


𝐑𝐞𝐭𝐫𝐨𝐯𝐚𝐢𝐥𝐥𝐞𝐬 ; 𝐊. 𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚𝐞𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang