"(name).. bangun.. kita sudah sampai.." .
kaiser menepuk pelan pipi (name).
Sejujurnya kaiser ingin menggendong (name) saja karna kasihan. Namun mengingat ini adalah pertama kalinya ke Jerman bagi (name).Kaiser ingin melihatnya, seperti apa reaksi (name) ketika berada di tanah air nya yang baru untuk pertama kalinya.
"Dimana?"
"Tentu saja, di Jerman kan? Ayo, ada teman papa yang menjemput."
"Siapa?"
"Nanti juga kau tau."
Kaiser menggandeng tangan (name) keluar pesawat. Pemandangan pertama yang (name) lihat adlaah sebuah tanah lapang yang luas dimana berberapa pesawat terparkir di sana.
"Jerman ya.." gumam (name).
Setelah mereka mengambil koper dan meletakan koper di troli seperti biasa, (name) duduk diatasnya. (Name) melepaskan jaket Karna kepanasan.
"Daddy punya rumah?"
"Tentu saja punya." Jawab kaiser singkat, setelah itu terlihat kaiser menelfon seseorang dan berbicara menggunakan bahasa Jerman.
"Daddy ngomong cepat banget, aku ga paham dia ngomong apa." Pikir (name).
Sambil menelepon, Kaiser berjalan sambil mendorong troli. (Name) duduk tenang diatasnya dan melihat seseorang berambut merah mendekat ke arahnya dengan wajah tersenyum, tangannya melambai.
(Name) memperhatikan ketika pria itu berbicara santai pada kaiser dalam bahasa Jerman. Lagi-lagi (name) dibuat bingung Karna perbedaan bahasa.
"Halo? Kamu (name) ya?" Pria itu menyapa (name) menggunakan bahasa Jerman. Namun ia mencoba melambatkan nada bicaranya supaya (name) bisa memahaminya.
"Benar."
"Perkenalkan aku Alexis Ness, Aku rekan kerja daddy mu." Ujar Ness memperkenalkan diri.
(Name) mengangguk paham. "Salam kenal paman Ness."
Melihat (name) yang merespon nya dengan baik membuat Ness tanpa sadar mempercepat nada bicaranya.
"Ternyata kau beneran bisa memahami bahasa Jerman ya? Kau hebat sekali (name) bisa mempelajari nya secara otodidak di umur yang sangat muda."
"Hah?"
"Hentikan perkenalannya Ness, ayo ke parkiran kau membawa mobil ku kan? putriku sudah capek."
"Iya,
"Akhirnya kau bisa menjemput putri mu juga, Kaiser." Gumam Ness.
Sementara itu (name) melirik Ness diam-diam, ia membatin. "entah kenapa dia terlihat agak aneh."
---
"Ini rumah papa? Besar sekali!"
"Iya mulai sekarang ini jadi rumah mu juga (name)."
Rumah, tempat berlindung dari panas dan hujan, juga tempat untuk beristirahat. (Name) tidak menyangka akan mendapatkan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Bersama kaiser, (name) ingin membuka lembaran kehidupan yang baru.
"Ayo masuk, kamar mu sudah papa siapkan."
"Aku punya kamar sendiri?"
"Iya, ada macam-macam boneka dan buku-buku yang mungkin kau suka."
"Boleh kulihat?! Dimana kamarku?"
"Di lantai atas, ada namamu di pintu. ...-(name) jangan lari-lari kalau naik tangga!"
Kehidupan Kaiser sebagai Daddy's Girl baru saja dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐭𝐫𝐨𝐯𝐚𝐢𝐥𝐥𝐞𝐬 ; 𝐊. 𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚𝐞𝐥
RandomHujan turun deras sore itu, menyelimuti kota dengan suara gemerisik yang menenangkan. Di halte yang sepi, seorang anak perempuan, (name), berdiri di halte dengan sedikit gemetar. Rambutnya basah, meski payung kecil di tangannya mencoba melindunginya...