5

15 1 0
                                    

Lo cantik, lo aman.

Besoknya, anak-anak distadion ramai membicarakan siapa yang Difa post semalam. Difa juga terus bungka, tidak mau klarifikasi. Di base sekolah juga sudah ramai membicarakan tweet Difa semalam.

Difa, si anak emas yang pintar dan serba bisa, yang dikenal tidak pernah mau dekat dengan perempuan apapun alasannya, tiba-tiba saja memposting foto seorang gadis dari belakang. Siapa perempuan beruntung yang mendapatkan hatinya.

"Setahu gue, lo gak punya adek atu kakak atau sepupu cewek deh, kok lo tiba-tiba banget ngepost cewek?" tanya Bagas, teman sekelas Difa.

"Iya anjir, kasian tuh cewek jadi bahan gosip satu sekolah" ujar Gilang.

"Ngeri sih gue kalo jadi ceweknya" ujar Rafli.

"Emang dia siapa sih Dif?" tanya Juan.

"Ada, ntar lo pada juga tau sendiri. Dah ah jan padakep. Ini dm, whatsapp, line, telegram ngapa jadi rame banget sih" ujar Difa.

"Ya perkara tuh cewek lah, bodoh" ujar Gilang.

"Oke-oke, gue bakal cerita sama kalian. Gue gamau nyebut dia siapa dia darimana karena emang gue juga gatau. Kayaknya sih dia utusan Allah yang sengaja Dia ciptain buat gue. Sayangnya, gue gak bisa milikin dia. Dia cantik, baik, tapi.." Difa menghentikan ucapannya.

"Kenapa? Udah punya cowok?" tanya Bagas.

"Tunangan?" ujar Gilang.

"Suami?"

"Nyokap bokapnya gak suka sama lo?"

"Apa dia udah punya crush?" ujar Rafli.

Difa menggeleng. Ia jadi tidak bersemangat lagi.

"Terus apa?" tanya Juan.

"Beda agama" ujar Difa.

"Waduhh"

"Berat banget"

"Cocok, buat gue aja" ujar Juan.

"Gausah ngadi-ngadi lo ya!" ujar Difa.

"Becanda" ujar Juan.

"Dindingnya tinggi banget sih Dif, ga bisa" ujar Rafli.

"Gue tau itu, gausah diperjelas" ujar Difa.

"Sabar ya, jodoh gaada yang tahu Dif.." ujar Bagas.

"Diem-diem ya lo pada, mulutnya gausah bocor kemana-mana" ujar Difa.

"Iya, santai aja" ujar Bagas.

"Tapi, gue sama Cindai juga beda agama" ujar Gilang.

"ya terus gue harus ikut-ikutan lo? Gue gak bisa" ujar Difa.

"Bapaknya ustad, kakeknya kyai, lo yang bener aja Lang" ujar Rafli.

"Oh iya, lupa gue" ujar Gilang.

"Dah lah, yuk balik" ujar Difa.

"Ngumpul yuk" ujar Bagas.

"Dimana?" tanya Rafli.

"Rumah gue aja, sekalian ikut ngaji ntar di masjid. Yuk?"

"Boleh deh" ujar Rafli.

"Ikut!" ujar Juan.

"Hayuk" ujar Gilang.

Mereka berlima langsung masuk kedalam setelah sampai dirumah Difa.

"Nih dimakan, gue ambil 2 buat gue" ujar Difa memberikan beberapa bungkus sushi.

Adzan Subuh (2023)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang