15

13 1 0
                                    

Bandung.

Difa dan Angel duduk ditaman samping rumah Angel. Mengingat kebersamaan mereka tadi hanya sebentar dan terganggu oleh orang-orang rumah lainnya. Difa teringat sebuah cincin yang Angel pakai saat melihatnya barusan. Difa langsung menanyakannya.

"Gue baru pernah liat lo pake itu cincin? Itu yang lo posting di twitter?" tanya Difa basa basi.

"Oh?! Iyaa, cantik gak?" ujar Angel sembari menunjukkannya dengan sangat excited.

"Cantik banget, dari siapa?" tanya Difa.

"Dari omah, kado natal heehe." ujar Angel.

"Oalah. Lo mau apa dari gue?" tanya Difa sembari tersenyum lega.

"Uhh, gue mau do'a-do'a baiknya aja dari lo" ujar Angel tersenyum manis.

"Hahah, okei. Gue belum prepare apa-apa buat kadonya, jadi kemungkinan gue kasih setelah lo balik lagi kesini.." ujar Difa.

"It's okei, gak perlu repot-repot" ujar Angel.

Difa tersenyum manis menatap gadis cantik yang ada didepannya ini. Tangannya bergerak membelai rambut Angel dengan penuh kasih sayang.

"Kalo aja kepercayaan kita sama, gausah babibu juga gue bakal langsung lamar lo, Ngel.." Difa bergumam sembari terus membelai rambut Angel.

Difa belum pernah sama sekali merasakan perasaan seperti ini. Kenapa harus Angel? Jika bisa, kenapa harus beda kepercayaan?. Apa amalan yang harus dia perbuat untuk sepenuhnya bisa memiliki Angel tanpa meninggalkan salah satu tuhannya?. Resiko dan dosa seperti apa yang akan Difa tanggung jika sudah seperti ini?.

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00. Sudah saatnya bagi Angel unntuk pergi menemui neneknya di Bandung bersama keluarganya.

"Hmm, udah jam 4 Dif, bentar lagi gue mau berangkat ke Bandung" ujar Angel.

"Okei, sana siap-siap. Ganti baju ya, pake jaket, pake yang tebel-tebel. Jaga kesehatan disana, salam buat omah juga.." ujar Difa.

"Oke, Dif. Nanti gue sampein.." ujar Angel.

"Yaudah gih masuk, take care ya. Gue balik dulu.." ujar Difa bangkit dari duduknya.

Angel tersenyum dan memeluk Difa tiba-tiba. Ofcourse, dengan senang hati Difa menyambut dan membalas pelukannya.

"Makasih banyak ya Dif.." ujar Angel.

"Buat?" tanya Difa.

"Semuanya. Makasih udah ngisi hari-hari gue.." ujar Angel.

"Hmm, iyaa sama-sama Ngel.." Difa mempererat pelukannya.

"I love you, sweety.." ujar Difa dalam hati.

" ujar Difa dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Angel sekeluarga langsung berangkat ke Bandung setelah semua sudah dipersiapkan. Angel dan Sagara dibelakang sesekali ribut masalah musik. Hingga pada akhirnya papa memutuskan untuk mematikan musiknya dan menyuruh Angel dan Sagara untuk memakai headphonenya dan mendengarkan musik pilihannya masing-masing.

Adzan Subuh (2023)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang