Secercah harapan.
Mendengar pernyataan Angel tadi siang membuat Difa sedikit berharap untuk bisa memiliki Angel. Belum lama Angel dan Difa saling mengenal, tapi Difa sudah menaruh perasaan terhadap Angel.
Banyak sekali perempuan yang sudah mendekati Difa. Bahkan, yang menurut orang-orang itu perempuan paling cantik, Difa tidak tertarik sama sekali. Angel datang dengan wajah lugunya. Tidak banyak tingkah yang membuat Difa merasa risih dengan Angel.
Biasanya, siapapun yang mau menmpel pada Difa itu selalu bersikap berlebihan. Tapi Angel tidak. Angel berhasil masuk kedalam lingkup keluagrganya. Bahkan, mama papanya Difa saja sudah menganggap Angel seperti anak sendiri. Itulah, hal menarik Angel.
Malam ini, selepas sholat isya, Difa mengajak Angel untuk barbeque-an di taman samping rumah. Dengan senang hati Angel menerima ajakan tersebut. Angel juga membawa beberapa daging halal untuk di bakar.
Angel suka dengan keluarga Difa. Mereka sangat humble dan humoris. Difa juga romantis, tapi kadang suka bikin emosi. Angel ingin menaruh sedikit harapan ke Difa, tapi Difa sangat cinta terhadap Tuhan-nya. Angel tidak mungkin mengambil dari-Nya.
"Angel!" panggil Difa.
"Eh, iya?" Angel tersadar dari lamunannya.
"Jangan ngelamun, bahaya. Duduk aja sana, biar gue yang bakar ini.." ujar Difa.
"Gapapa, gue aja.."
"Ngelamunin apa sih? Nyampe mau gosong gitu" ujar Difa.
"Gaada apa-apa." ujar Angel.
"Beneran? Ga lagi ada masalah kan?" tanya Difa.
"Gaada, Dif.."
"Hmm, yaudah deh.."
Angel kembali fokus dengan dagingnya. Sedangkan Difa fokus dengan Angel.
"Gue kira lo boongin gue" ujar Difa.
"Maksud lo?" tanya Angel.
"Tentang agama lo. Gue pernah liat bokap lo sama kak Sagara ke masjid buat sholat. Tapi ternyata setelah denger penjelasan lo, gue baru paham.." ujar Difa.
"Awalnya juga gue bingung, tapi setelah diceritain, gue baru paham sama konsep keluarga gue.." ujar Angel.
"Meski beda kepercayaan, masih aman-aman aja kan nyampe sekarang?" tanya Difa.
"Aman dong. Yang beda cuma Tuhan, masalah jalan hidup berdua sampai punya gue, mereka percaya sama kasih sayang mereka." ujar Angel.
"Mmm, baik-baik terus yaa.." ujar Difa sembari membelai rambut Angel.
"He'em, makasih.." Angel tersenyum manis.
"Gue boleh sayang sama lo?" tanya Difa.
"Hmm?" Angel membelalakkan matanya.
"Setiap bareng lo, setiap liat lo, bawaannya pengen sayang-sayang lo terus" ujar Difa.
"Boleh, sebagai apa?" tanya Angel.
"Mau nya?" tanya Difa.
"Terserah, lo mau anggep gue apa" ujar Angel.
"Dah punya cowok?" tanya Difa.
"Punya, papa sama kakak.."
"Bukan ituu.."
"Gaada.."
"Jadi cewek gue mau?" tanya Difa.
"Lo gak terinspirasi dari nyokap bokap gue kan?" tanya Angel.
"Nggak, gue serius. Murni dari diri gue sendiri" ujar Difa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adzan Subuh (2023)
Dla nastolatkówLantunan suara Adzan menggema di langit subuh.