7

17 1 0
                                    

Can i have it?

Perempuan yang Difa ingin miliki sekarang sangat mudah menarik perhatian orang lain. Difa tidak boleh lengah sedikitpun. Jika lengah, Difa akan kehilangannya.

Banyak sekali wanita cantik yang satu agama dengan Difa. Tapi, Angel lebih menarik perhatiannya. Difa tahu mereka berdua beda kepercayaan, tapi bisakah mereka bersama?.

Difa takut Tuhan-Nya akan marah. Tapi, apakah ini bagian dari rencana Tuhan?
"Yaallah, jika memang ini adalah bagian dari rencanamu, maka izinkanlah aku untuk memiliknya. Dan aku berjanji tidak akan pernah lengah sedikitpun untuk meninggalkan-Mu dan kewajiban-kewajiban-Mu"

Difa, Bagas, Rafli, Juan, dan Gilang sangat fokus memperhatikan Angel yang sedang makan dengan sangat lahap. Angel yang ditatap seperti itu langsung salting, dan memalingkan wajahnya. Astaga! Angel sangat lucu bagi mereka.

"Sagara beruntung banget ya.." celetuk Difa.

"Kenapa?" tanya Angel dengan mulut penuh.

"Bisa liat tingkah lucu lo setiap saat" ujar Difa.

"Apaan si" ujar Angel dengan wajah datarnya. Tapi tidak bisa membodohi mereka bahwa Angel sedang salting. Wajahnya sudah semerah kepiting rebus.

"Yaampun, Angel~ Angel~" ujar Juan.

"Kalian gamau makan?" tanya Angel.

"Makan, tapi liat lo makan dulu. Lucu soalnya" ujar Bagas.

"Apa cewek lo gak marah kalo liat kelakuan lo begini?" tanya Angel.

"Yang ada mereka gemes sama lo Ngel" ujar Gilang.

"Gila gue lama-lama" ujar Angel memfokuskan dirinya untuk makan.

Merasa Angel sudah tidak menghiraukan mereka, merekapun akhirnya ikut makan dan segera menyelesaikannya. Meskipun Angel yang duluan makan, tapi tetap saja Angel yang paling lama habis.

"Kalian laper banget ya?" tanya Angel sembari memakan makanannya.

"Enggak, cuma pengen cepet-cepet aja. Biar bisa liatin lo" ujar Rafli.

"Aah.." Angel meletakkan garpu dan sendoknya. Angel berniat menyudahi makannya.

"Eh, kok?" Bagas bersuara.

"Udah?" tanya Juan. Angel mengangguk.

"Kita gak bakalan pergi kalo makanan lo belum abis" ujar Difa.

"Jahat banget sih kalian" ujar Angel cemberut.

"Lah, kenapa?"

"Jangan liatin mulu, ntar gue kenapa-napa siapa yang mau tanggung jawab?" ujar Angel.

"Gue" ujar Difa.

"Gue juga" ujar Juan.

"Gue juga mau" ujar Rafli.

"Ya tuhan! Mama.." Angel menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Angel lelah dengan kelakuan 5 temannya ini.

"Dah dah, kasian Angel. Abisin makanannya, abis itu kita masuk lagi kedalem. Yah?" ujar Difa.

"Okei.." Angel menghabiskan makanannya.

5 menit, Angel menyelesaikan makannya. Setelah itu, mereka semua masuk kedalam untuk latihan lagi.

Di lobby, mereka bertemu dengan papanya Angel dan kepala sekolah.

"Siang pak, siang om.." sapa mereka.

"Selamat siang, anak-anak. Perkenalkan ini Pak Djemi Zahnathan. Pemegang sahan utama di sekolah kita" ujar pak kepala sekolah.

Adzan Subuh (2023)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang