17. Bukti

431 31 12
                                    

Beby kelelahan seharian menghadapi Bian dan Anby yang rewel dan lebih nakal dari biasanya. Untung Vicky, bapak dan emak datang sebagai bala bantuan. Mereka membawa Bian dan Anby bermain di salah satu mall. Semua itu terjadi lantaran mereka berdua kurang perhatian dari Sean selaku papanya. Dan sekarang Kevin juga jarang bermain dengan Anby. Alhasil keduanya sering bertengkar hebat. Dan puncaknya Anby memecahkan gelas ke lantai dengan cara dilempar.

Beby dan Yani berjongkok memunguti pecahan gelas kaca di lantai.

"Udah bu, biar saya aja yang bersihin."

"Nggak pa-pa Yan, saya bantu biar cepet selesai."

Yani menunduk dan kembali memunguti dengan hati-hati. Terkadang Yani heran, kok ada majikan yang sebaik dan sesederhana Beby. Bahkan majikannya memakai daster alih-alih baju branded sama sepertinya. Padahal uangnya banyak. Ia juga terkadang lupa kalau Beby adalah majikannya saking seringnya mereka masak dan berbelanja bersama di pasar.

Namun akhir-akhir ini wajah Beby terlihat lelah. Mungkin karena kecapekan mengurus kedua anaknya yang rewel dan sering bertengkar. Padahal biasanya Kevin dan Sean sering membantu. Tapi entah kenapa sudah seminggu Sean dan Kevin jarang di rumah dan bermain bersama. Bahkan Beby yang biasanya ceria kini berubah dingin dan cuek terhadap suaminya. Lebih tepatnya menunggu Sean menjelaskan kenapa dia tega membohonginya. Atau jangan-jangan suaminya itu tidak berniat sedikitpun menjelaskan sesuatu.

Beby sudah berusaha memancing Sean agar bercerita. Namun sayangnya Sean tidak peka. Apalagi Beby tidak berani menanyakan perihal foto Sean dan Aura yang ia lihat dipostingan temannya. Karena keberadaan Sean dan Aura tampak buram. Meski ia yakin itu benar mereka, tapi bukti itu tidak cukup kuat sebelum ia mendapatkan bukti yang nyata.

Sebenarnya Beby hendak mencari tahu sendiri lebih mendalam. Akan tetapi Bian dan Anby semakin susah diatur. Mereka selalu saja bertengkar membuat kepala Beby pusing tujuh keliling. Ditambah lagi tubuhnya sangat mudah lelah beberapa hari ini. Mungkin hal itu terjadi lantaran ia sedang stress makanya mengganggu metabolisme tubuhnya.

Disaat Beby hendak mengistirahatkan tubuhnya sejenak, tiba-tiba sebuah nomor asing mengiriminya pesan.

Beby, ini aku Aura. Maaf ya akhir-akhir ini udah bikin Sean jarang di rumah. Dan aku janji bakal ganti uang yang selalu Sean tranfer selama ini.

Kalimat sederhana ini justru menjadi pemicu ledakan amarah yang dahsyat. Kesabarannya pun sudah habis untuk sang suami. Ternyata benar sang suami ada main dengan mantan istrinya. Beby pikir Sean tidak akan pernah selingkuh. Tapi ternyata semua pria sama saja.

Beby menggenggam ponselnya dengan kuat. Kepalanya terasa mendidih seketika. Rasanya tak sabar untuk melabrak Aura bahkan menjambak rambutnya sampai botak. Berani sekali wanita itu menggoda suaminya, pikirnya menggebu-gebu.

Sebuah notifikasi muncul di layar ponsel dari nomor yang sama. Sebuah foto serta video Aura kirimkan kepadanya. Semuanya tentang kebersamaan antara Sean, Kevin dan Aura yang seperti keluarga bahagia. Bahkan dengan jelas Kevin bercanda tawa dengan Aura. Dan yang membuatnya terkejut adalah ia melihat Sean dan Aura tampak sedang berciuman meski di sana ada Kevin.

Hati istri mana yang tak sakit melihat suami dan anaknya memilih berada di rumah wanita lain. Bahkan sampai melakukan hal seperti itu.

Beby menghapus kasar air mata yang sialnya meleleh di pipinya.

***
Sean dan Kevin masuk ke rumah sambil bercanda tawa tanpa menyadari keberadaan Beby yang duduk di sofa ruang tamu sambil menyeruput secangkir teh.

"Kayaknya kalian habis senang-senang." Suara Beby mengagetkan keduanya.

"Eh ada mami," sahut Kevin dengan ekspresi terkejut.

Aku Bukan Istrimu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang