╍╍━━✶━━╍╍
*Kriing
Bel pulang berbunyi, menandakan semua pelajaran usai dan memperbolehkan semua murid yang berada di sekolah pulang untuk mengistirahatkan diri di dalam rumah, dan melanjutkan belajar di sekolah di esok hari.
Saat ini (Y/n) sedang memasukki buku pelajaran serta alat tulis yang berada di meja nya ke tas sekolahnya, sama halnya dengan Mikhayla melakukan yang sama. Setelah itu mereka memakai tasnya dan berjalan ke luar kelas beriringan.
"Ne, (Y/n), aku ingin mengunjungi rumahmu, apa boleh?" tanya Mikhayla.
"Eh? Sekarang?" (Y/n) menoleh ke arah Mikhayla.
"Tentu saja. Dan tenang saja, aku sudah diizinkan orang tua ku lewat ponsel." jawab Mikhayla yang sedang manatap (Y/n).
"Boleh saja, sih. Apa Nara-chan ingin ikut juga?" tanya (Y/n).
"Tanya saja kalau kau ingin mengajaknya-"
"AKU IKUT!"
"HEEE!!"
Ya, Nara tiba-tiba saja memunculkan dirinya di depan mereka sekaligus memotong perkataan Mikhayla dengan teriak. Itu membuat (Y/n) dan Mikhayla berteriak terkejut. Untung saja lorong sekolah sudah lumayan sepi karena mereka berdua keluar kelas terakhir karena suruhan guru.
"Kenapa kau selalu muncul tiba-tiba dan berteriak, Nara!" protes dan omel Mikhayla sembari memukul pundak Nara.
"Aw! Tidak usah memukul ku juga kali!"
"Salah kau sendiri, bodoh!"
Ya, terkadang mereka juga sering berdebat karena hal sepele, mirip si kembar Miya. Mereka seperti itu dari sejak mereka sudah akrab saat masih duduk di bangku SD tahun keempat.
(Y/n) mengenal Mikhayla dari tahun ketiga SD, dan (Y/n) serta Mikhayla mengenal Nara dari tahun keempat SD. Karena Mikhayla dan Nara memiliki sedikit persamaan sifat, mereka akrab lebih cepat. Sama halnya dengan (Y/n), tetapi tidak seperti mereka yang dikit-dikit berdebat.
(Y/n) menatap mereka yang berdebat dengan senyum lebar. Ia maju menuju kedua nya. Dan menampar kedua punggung temannya itu.
"ITTE-"
"Sudah berdebat nya, ayo!" ucap (Y/n) memotong kedua temannya yang ingin berteriak. Ia langsung menarik kerah belakang kedua nya yang meringis kesakitan di punggungnya.
Itu hanya tamparan biasa, tapi tetap saja sangat sakit bagi mereka. Karena (Y/n) itu adalah mantan Ace yang di kenal pukulan kerasnya dulu. Walaupun itu dulu, pukulannya tetap lah keras.
"Hei (Y/n), tamparan mu sakit sekali, tahu."
"Benar." ucap kedua temannya pelan yang masih meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
【 𝐒𝐓𝐀𝐑 𝐄𝐘𝐄𝐒 】
FanfictionBanyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang memiliki mata unik akan mendapatkan keberuntungan di dalam hidupnya. Banyak orang yang beranggapan bahwa seorang bermata unik akan disukai dan di kagumi oleh banyak nya orang, tak terkecuali teman d...