╍╍━━✶━━╍╍
Hyogo
16.03Bel pulang baru saja berbunyi, dan para murid bergegas mengemasi peralatan sekolah masing-masing dan pulang mengistirahatkan diri di rumah. Dan ada juga yang masih berada di sekolah untuk melaksanakan klub.
Kini (Y/n) dan Mikhayla sedang berkemas sembari berbincang.
"Jadi kau benar-benar menerima tawaran itu? Apa kau yakin, (Y/n)?" ujar Mikhayla. (Y/n) menoleh menatap Mikhayla sejenak, dan kembali mengemasi peralatan sekolahnya.
"Benar, Mikha. Sudah berapa kali ku bilang? Yahh, tentang aku yakin apa tidak, tentu saja aku sudah cukup yakin walaupun sebenarnya aku juga masih sedikit ragu tentang ini, sih. Aku juga sudah mengisi kertas formulir pendaftaran manager klub voli putra, mau bagaimana lagi?" sahut (Y/n) tenang.
"Hee, aku tahu alasan kau ingin masuk ke klub voli. Kau ingin melawan trauma itu kan?" ujar Mikhayla melirik (Y/n) dari sudut matanya.
(Y/n) menoleh menatap Mikhayla, dan tersenyum sembari mengangguk.
"Hahaha, benar kan. Tapi kalau begitu kenapa kau tidak masuk ke klub voli putri saja agar kita bisa bersama!?" omel Mikhayla. (Y/n) tersentak dan tersenyum kikuk seraya menggaruk pipinya yang tidak gatal dengan jari telunjuk.
"Ehh bagaimana ya? Sulit menjelaskannya."
Mikhayla menghela napas. Dan tiba-tiba saja Mikhayla mencubit kedua pipi (Y/n), sedangkan yang di cubit berjengit.
"Tapi tidak apa, aku tahu alasannya, jadi tidak usah menjelaskannya lagi padaku." ucap Mikhayla, dan melepaskan cubitan nya dari kedua pipi (Y/n), dan yang dicubit mengusap kedua pipinya yang sedikit memerah.
"Huft, terserah mu saja Mikha. Ah iya, apa kau ekskul hari ini?" ujar (Y/n) seraya menggendong tasnya.
"Yap, hari ini aku ekskul." sahut Mikhayla juga menggendong tasnya, setelah itu mereka mulai berjalan keluar kelas.
"Begitu, semangat Mikha!" seru (Y/n), sementara Mikhayla tertawa.
"(L/n)-san."
Keduanya terhenti dan menoleh menatap seseorang yang berada di depan kelas.
"Ah, Kita-san." (Y/n) teringat tentang pembicaraannya dengan Kita saat istirahat pertama, Kita akan menjemput (Y/n) saat bel pulang berbunyi.
"Aku menunggumu."
"Baik." (Y/n) menoleh menatap Mikhayla yang sedang melongo.
"Aku duluan, Mikha. Sampai nanti lagi!" ucap (Y/n) sembari melambai ke arah Mikhayla. Sementara yang di lambai mengangguk membalas lambaian nya.
"Dahh!" setelah itu, (Y/n) dan Kita mulai berjalan meninggalkan tempat itu. Sementara Mikhayla menatap kepergian keduanya.
"Wahh, jarang-jarang (Y/n) bersama lelaki! Aku tahu Kita-senpai hanya sekedar menunjukkan jalannya ke gym, tetapi tetap saja begitu manis!" gumam Mikhayla dengan kilauan di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【 𝐒𝐓𝐀𝐑 𝐄𝐘𝐄𝐒 】
FanfictionBanyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang memiliki mata unik akan mendapatkan keberuntungan di dalam hidupnya. Banyak orang yang beranggapan bahwa seorang bermata unik akan disukai dan di kagumi oleh banyak nya orang, tak terkecuali teman d...