𝐎𝐎 : Prolog

1.5K 100 4
                                    


Banyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang memiliki mata unik akan mendapatkan keberuntungan di dalam hidupnya. Banyak orang yang beranggapan bahwa seseorang bermata unik akan disukai oleh banyak nya orang, tak terkecuali teman di sekitarnya. Banyak orang yang beranggapan bahwa seseorang yang bermata unik bisa menjadi seorang yang terkenal.

Dan semua itu sudah terjadi oleh seorang gadis yang menginjak belasan tahun. Namun, yang ada di pikiran seorang perempuan tersebut berbalik dengan anggapan banyak nya orang, karena hanya dia serta teman dekat nya yang tahu sebenarnya di balik mata unik yang biasanya di sebut 'cantik' oleh banyak orang.

Kebohongan

Bagi dirinya sendiri, mata unik yang ia miliki saat ini terkadang membuat ia jatuh ke dalam kesialan. Karena apa yang menimpa hidupnya di masa lalu, membuat ia selalu mengingat nya setiap waktu.

Kesialan yang di mulai dari kekerasan dari orang tua kandung nya sendiri, di rawat oleh panti asuhan, di adopsi lalu disayangi, lalu kesialan terjadi lagi di sekolah. Karena itu, ia mulai menyadari dan menyalahkan kedua mata nya yang bagi dirinya selalu membawa kesialan dan hanya mengandalkan kecantikan, sehingga membuat dirinya terlihat sempurna di mata banyaknya orang.

Tetapi karena mata nya, ia bisa menyembunyikan trauma masa lalu nya yang masih membekas di balik keindahan mata nya, sehingga membuat banyak orang yang beranggapan bahwa dirinya adalah sosok yang ceria dan berkehidupan normal pada umumnya.

Sampai ia sadar, dirinya sedang berusaha membohongi orang sekitar tak terkecuali teman-teman nya untuk menyembunyikan rasa kegelisahan yang masih membekas di benaknya agar ia tidak merepotkan teman-teman nya untuk bercampur urusan dengan masa lalu dirinya.

Ia terkadang berfikir, apa dirinya bisa terbebas dari masa lalu nya? Dan hidup seperti manusia pada umumnya tanpa mengingat masa lalu nya yang selalu menghantui nya setiap waktu?

Ia memikirkan itu sampai bisa dirinya menjadi gelisah. Tetapi, saat menduduki bangku SMA, datanglah sekelompok klub yang mampu membuat matanya kembali bersinar seperti awal mula ia di adopsi, dan membuatnya hampir melupakan masa lalunya yang kejam.

Jika sekelompok klub yang sudah ia percayai tahu jika ia mempunyai masa lalu yang kelam, dan tahu apa sebenarnya di balik mata bintangnya yang indah, apakah mereka bisa membantu dirinya lepas dari masa lalu yang selalu menghantui dirinya?

Jika sekelompok klub yang sudah ia percayai tahu jika ia mempunyai masa lalu yang kelam, dan tahu apa sebenarnya di balik mata bintangnya yang indah, apakah mereka bisa membantu dirinya lepas dari masa lalu yang selalu menghantui dirinya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A/n: (Y/n) = (Your/name) = Nama kamu.
         (L/n) = (Long/name) = Nama panjang/marga

Seorang anak perempuan berusia 7 tahun sedang terduduk di lantai kamarnya sembari mencoret-coret kertas menggunakan pensil dengan tenang. Gambarannya memang terlihat tidak jelas. Tetapi, jika di lihat, anak kecil tersebut sedang menggambar dirinya dengan ibunya.

Merasa sudah selesai, anak kecil tersebut melihat kertas yang ia gambar, dan tersenyum. Ia berdiri, dan berjalan ke arah pintu sembari membawa kertas tersebut.

Ia membuka pintu kamarnya sedikit, dan tercium aroma alkohol yang baginya sudah biasa. Ia mengintip dari belakang pintu dan pandangannya menangkap ibunya yang sedang meminum alkohol.

Ia berkedip menatap ibunya, dan mengalihkan pandangannya ke kertas yang ia gambar. Terbaca jelas kalau anak kecil tersebut ingin sekali memperlihatkan gambaran tersebut ke ibunya. Tapi apa daya, ia tidak berani menghampiri ibunya yang sedang mabuk alkohol.

Jika saja ia ke ibunya, ia tahu apa selanjutnya yang akan terjadi. Ia akan menjadi sasaran mabuk ibunya.

Walaupun itu sudah sering, tentu saja ia masih takut dengan ibunya.

"(Y/n)!"

Anak kecil yang bernama (Y/n) itu tersentak saat mendengar namanya dipanggil oleh ibunya.

"I-iya?" sahut (Y/n) takut.

"Kesini." (Y/n) menelan ludahnya, dan berjalan mendekati ibunya secara perlahan. Sementara kertas yang ia gunakan menggambar tadi, ia menyembunyikannya di belakang punggung.

Saat sudah di hadapan ibunya, ia terdiam seraya menundukkan kepalanya. Di sisi lain, ia juga menahan mati-matian dirinya karena bau alkohol yang semakin menyengat memasukki indra penciuman nya.

"Kau memegang apa? Dan tatap aku." (Y/n) menelan ludahnya lagi, dan mendongak ke atas menatap sang Ibu. Perlahan ia tunjukkan kertas yang ia gambar beberapa menit yang lalu.

Sang Ibu mengambil gambar tersebut, dan melihatnya. Sementara (Y/n) menunggu apa yang akan di ucapkan ibunya. (Y/n) tidak peduli jika ibunya hanya mengucapkan satu kata atau dua kata, dia hanya berharap kalau gambarannya di nilai oleh ibunya sendiri.

*Sreekk

Harapannya pupus begitu saja saat ibunya merobek gambaran tersebut di hadapannya.

"Untuk apa kau menggambar ini, hah?"

(Y/n) menggelengkan kepalanya patah-patah tanda tidak tahu.

*Srek srek srek

Ibu semakin merobek gambaran tersebut hingga menjadi beberapa bagian dan membuangnya sembarangan. Di sisi lain, (Y/n) bergetar menahan tangis melihat kertas-kertas yang ia gambar dengan semangat sudah di robek berserakan di lantai.

"Tadi kau ujian, kan? Ibu ingin melihat hasil mu itu, cepat." (Y/n) tersentak dan khawatir karena ia mendapat nilai yang kurang memuaskan tadi.

"Mengapa diam saja?" ucap sang ibu.

"B-baik!" ucap (Y/n). Setelah itu ia bergegas menuju kamarnya, dan mengambil kertas ulangan tersebut.

Ia menatap kertas ulangan tersebut dengan tangan yang bergetar. Ia membayangkan sekesal apa Ibu nya saat ia menunjukkan kertas ulangannya. Ia berjalan ke arah ibunya sembari menelan saliva nya.

Saat ia sudah berada di hadapan Ibunya, ia menyodorkan kertas ulangan tersebut. Dengan cepat Ibu nya mengambilnya.

Tak lama kemudian sang Ibu melepaskan pegangannya dari kertas tersebut, dan menginjak kertas tersebut.

"Dasar bodoh! Otak mu sebenarnya dimana, HAH!?" omel sang Ibu. (Y/n) tersentak dan menunduk memejamkan matanya.

"Mengapa nilai mu benar-benar rendah!? 45? Apa itu!?"

(Y/n) hanya menahan tangis dengan menggigit bibir bawahnya. Dan tangannya yang mengepal memegang baju nya keras.

"M-maa-"

*Brak!

Belum sempat meminta maaf, sang Ibu mendorong anaknya hingga terjatuh sampai mengenai meja yang terdapat alkohol.

"ANAK BODOH!"

Perkataan itu terngiang-ngiang di kepala (Y/n). Dan saat itu, (Y/n) hanya bisa terdiam disiksa oleh Ibu kandungnya. Karena ia benar-benar tidak tahu dirinya harus bagaimana. mengingat dirinya masih terlalu kecil saat itu. Ia hanya bisa pasrah dengan keadaan.

Di umurnya yang baru saja menginjak 7 tahun, ia hanya membutuhkan kasih sayang sang Ibu walaupun hanya sedikit. Ia cukup iri dengan anak yang seusianya bermain, bergandeng, bercanda degan kedua orang tua mereka.

Di dalam pikirannya seakan berkata, kapan ia mendapatkan kehangatan itu?

Tetapi perlahan-lahan, saat ia mulai menginjak belasan tahun, kehidupannya mulai berubah..

【 𝐒𝐓𝐀𝐑 𝐄𝐘𝐄𝐒 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang