7

2.5K 139 18
                                    

Selepas kepergian Mark, Jeno, dan Jaemin, Jisung merengek ingin bertemu dengan Abang nya, Haechan.

Jisung berfikir tidak mungkin Abang nya itu baik-baik saja sekarang. Karna jika memang dia sedang baik-baik saja kenapa dia tidak ada disini,,diruang rawat Jisung.

Jisung sedang berada di gendongan Chenle sekarang,, setelah makan dan minum obat dia meminta untuk sedikit jalan-jalan.

"Abang Chenle jwi mohon, jwi ingin bertemu Bang Echan sebentar saja atau lewat video call juga tidak apa-apa" pinta Jisung

"Tidak Babyy,, dia sedang ada pekerjaan sekarangg" jawab Chenle

"Tidakk Abang bohongg,, pasti kalian yang melarang nya kan"ucap Jisung sedikit meninggikan suaranya.

"Cukup Jisung,,dan siapa yang mengajarimu meninggikan suara pada yang lebih tua" bentak Renjun yang saat ini duduk di sofa.

Mata Jisung berkaca-kaca saat Renjun tidak sengaja membentaknya barusan.

Karna Jisung tidak pernah dibentak sebelumnya.

"Hiks hiks Abang turun" ucap Jisung pelan.

Renjun pun menghela nafas saat mendengar kesayangannya itu menangis sekarang.

"Kemarikan" pinta Renjun

Chenle pun berjalan mendekati Renjun dan akan memindahkan Jisung kepangkuan Kakaknya itu. Tapi bukan nya berpindah Jisung malah mengeratkan pelukannya pada leher Chenle dan menyembunyikan wajah nya diceruk leher Chenle.

"Eunghhh hiks hiks" lenguh Jisung sambil menggoyangkan kepalanya.

Dengan paksa Renjun pun membawa Jisung kepangkuan nya diiringi tangisan.

"Tidakkkk Abanggg hikkss Jwi tidakk mauuu hikss"ucap Jisung sambil terus mencoba meraih Chenle.

Renjun langsung mendekap Jisung agar dia tenang dan berhenti menangis.

"Maaf Babyy,, Kakak tidak sengaja membentakmu tadii,, berhenti menangis yaa lukamu akan sakit lagi" sambil mengeratkan pelukannnya dan mengusap punggung Jisung pelan.

"Hiks hikss hikss Kakakk jahattt,, lepassinn adekk,, adekk mau sama Bang Chenle saja hiks hiks hiks"

"Dengar Baby,, bukankah kau sudah berjanji tidak bandel tadii,, apa harus Kakak memanggil Jaemin kemari sekarang" ucap Renjun sambil menangkup wajah Jisung yang sedang menangis.

Hidung merah, mata sembab, serta bibir mungil Jisung yang juga memerah karna digigit olehnya.

Renjun yang menatap Jisung tertegun lalu tangan nya terangkat mengusap bibir mungil itu.

"Jangan digigit Baby nanti akan berdarah"

Cup

Renjun pun mencium bibir Jisung dengan sedikit melumatnya,, dia pun sekarang paham kenapa Jaemin sangat menyukai darah manis Jisung. Karna hanya mencium bibirnya saja sudah semanis ini apa lagi dengan darahnya.
Dalam hati Renjun berketat akan mencicipi darah Jisung juga suatu saat nanti.

"Ekhem apa kau sudah selesai?"suara Chenle yang tiba-tiba membuat Renjun melepaskan pagutannya pada Jisung.

"Cihhh mengganggu"

Chenle pun hanya tersenyum tipis mendengar saudaranya itu menggerutu.

"Babyy sekarang tidur ya,, Kakak janji besok akan membawa Haechan kesini"

"Kakakk janjikan"ucap Jisung menatap Renjun penuh harap.

"Janji" ucap Renjun menahan gemas.

"Maafin jwi ya Kak,, Jwi nakal tadi"

ParkJisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang