Seperti biasanya setelah acara makan malam selesai mereka akan berkumpul di ruang tamu dengan bersantai ataupun bekerja sambil menemani si bungsu menonton kartun kesukaannya sebentar.
Seperti Mark, Jeno dan Renjun yang sedang mengamati pekerjaan mereka melalui laptop dan handphone yang mereka pegang.
Berbeda dengan Haechan dan Jaemin yang pekerjaannya tidak bisa di control dari jauh jadi mereka akan benar-benar free saat tidak jam kerja atau panggilan darurat.
Begitu juga Chenle yang belom bekerja walaupun ia sudah memiliki restoran tapi untuk saat ini semua berjalan lancar dan Chenle tidak perlu khawatir.
Dan untuk urusan dunia bawah segala urusan biasanya akan mereka kerjakan saat tengah malam.
"Babyyy buka mulutmu aaaaaaa"ucap Chenle yang sedang menyuapi buah pada Jisung yang sedang dipangku Jaemin.
Chenle duduk disamping Jaemin yang juga memangku Jisung sedangkan Haechan duduk di single sofa sedang bermain game di handphone nya.
"Abwangg Jwieee wudah kenyan"ucap Jisung dengan mulut penuh buah.
"Ditelan dulu Baby"ucap Mark sedikit mengalihkan perhatiannya pada Jisung.
Jisung yang ditegur hanya tersenyum lalu mengunyah buah yang disuapi Chenle hingga habis.
"Abang Chenle sudah ahh Jwie sudah kenyang,, lihatt nanti perut Jwie sudah besar karna kenyang,, Jwie nggak mau gendut"ucap Jisung.
"Lohh kenapa Baby? Nanti kan jadi lebih enak buat dipeluk"ucap Jaemin sambil mengeratkan pelukannya.
"Henggg Kakk Jaemin kok gitu sihh, Jwie nggak mau gendut yaa, nanti Jwie nggak bisa lari gimana?"protes Jisung sambil memukul pelan tangan Jaemin.
"Memang Baby mau lari dari siapa?"tanya Chenle.
Jisung pun mendekat pada Chenle dan berbisik.
"Dari Kak Renjun Abang, soalnya dia galak kalok Jwie jahil" bisik Jisung terkekeh.
Chenle yang mendengarnya pun ikut tersenyum karna mendengar perkataan Jisung sedangkan Renjun yang masih fokus pada pekerjaannya tiba-tiba memegang telinga nya yang terasa panas.
Karna memang benar jika dibandingkan yang lain Renjun lah yang marah nya paling cepat dan paling menyeramkan.
"Kenapa bisik-bisik?" tanya Jaemin yang menatap Jisung dan Chenle heran.
"Kakak kepo, ya kan Abang"ejek Jisung yang diiyakan Chenle.
"Awass kamuu yaaa"ucap Jaemin lalu menggelitik pinggang Jisung.
"Hahahha hahahha Kakakk Jang jangannnn Abanggg Jenoooooo tolongggg aaaa"
Jeno yang dipanggil namanya hanya tersenyum melihatnya tanpa niatan membantu.
Jisung yang masih berusaha melepaskan tangan Jaemin pun berbalik menghadap Kakak nya itu dan memeluk lehernya.
"Kakakk udahh yaa geli tauu,, Jwie capekk"ucap Jisung sambil memeluk Jaemin agar berhenti menggelitik nya.
Jaemin pun mengecup kening Jisung lalu mencubit pipi chubby Jisung gemass.
"Ohhyaa Kakak dua hari lagi sekolah akan ada perkemahan, apa Jwie boleh ikut kan ada Bang Chenle juga nanti"ucap Jisung pada Jaemin.
Mereka yang awalnya masih berfokus pada kegiatan masing-masing kecuali Chenle dan Jaemin, langsung mengalihkan perhatian pada Jisung.
"Apa itu benar Chenle"tanya Mark.
"Iya Bang seperti biasa acara tahunan, Kak Renjun juga pasti tau"jawab Chenle menatap Renjun.
"Iya Bang, semua udah di urus sama Yangyang" jawab Renjun.