14

1.9K 156 7
                                    


Tidak ada hal yang membahagiakan bagi Jisung untuk saat ini selain kata "Iya" atau "Boleh" dari para sepupunya. Setelah semalam demamnya kembali naik namun pagi ini dia sudah merasa sehat dan ingin masuk sekolah lagi.

Tapi karna sifat protektif dan keras kepala mereka, Jisung pun masih berusaha merengek agar di ijin kan ke sekolah.

"Abanggg Mark please Abang, Jwie udah baik-baik aja lihatt Jwie udah bisa makan dan jalan sendiri kann"

"Tidak Babyy demammu saja baru turun,, Abang tidak akan ijinkan kau pergi kemanapun"jawab Mark.

Jisung yang merasa kesal lalu menghentikan sarapan lalu melipat tangannya di depan dada.

Chenle yang melihat adek nya itu sedang merajuk menghampiri Jisung.

"Baiklah Baby kau boleh masuk sekolah asal beri tahu Abang kalau kau merasa pusing lagii,, mengerti?"ucap Chenle sambil mengusap kepala Jisung.

Jisung yang mendengarnya langsung memeluk Chenle dan pergi menuju kamar nya untuk berganti pakaian.

"Apa yang kau lakukan Chenle"ucap Jeno dingin,, setelah Jisung pergi mereka para tetua itu menatap Chenle dingin atas perkataan nya.

"Mencegah air mata kesayanganku jatuh itu saja,, apalagi?" Jawab Chenle santai.

"Dengan membiarkan nya beraktivitas dalam kondisi sakit? Apa kau tidak berfikir tentang itu?"kali ini Mark yang berbicara.

"Aku akan mengawasi nya nanti jadi tenang saja"

"Tapiii...."

"Ayooo Abanggg kita berangkattt"

Perkataan Mark terpotong oleh kedatangan Jisung dengan senyum gummy nya lalu menghampiri Chenle sambil memegang tangannya.

"Abanggg Kakakk jangan marahin Bang Chenle nantii Jwie marah juga sama kalian" ancam Jisung sambil menampilkan ekspresi marah nya.

"Baik lahh kau boleh pergi tapi janji sama Kakak kalau Baby merasa pusing atau capek langsung beritahu Abang mu" ucap Renjun sambil menyamakan tinggi dengan Jisung.

Pranggg

Suara keras sendok yang dibanting mengalihkan perhatian mereka pada Jeno yang beranjak pergi tanpa sepatah kata pun.

"Abangg apa Bang Jeno marahh?"

"Tidak Baby dia hanya khawatir jadi tenang saja,, dia tidak mungkin bisa marah padamu,, ayo sekarang kita berangkat"jawab Chenle lalu menggandeng tangan Jisung menuju mobil nya yang sudah terparkir didepan mansion.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit hingga sebuah mobil Audi R8 itu memasuki parkiran sekolah.

Chenle dan Jisung turun lalu menuju ke kelas mereka masing-masing namun Chenle masih menyempatkan diri untuk mengantar Jisung dulu.

"Ingat Baby beritahu Abang kalau ada apa-apa"ucap Chenle

"Iya Abang Jwie janji"ucap Jisung meyakinkan Chenle.

Chenle pun mengecup ujung kepala Jisung lalu berbalik menuju kelas nya di lantai atas.

Jisung pun langsung masuk dan mendapati bangku di sampingnya kosong padahal jam pelajaran akan dimulai.

"Apa dia tidak masuk padahal kami belom berkenalan"monolog Jisung sambil menatap bangku disampingnya.

"Heii" sapa seseorang di depan Jisung.

Jisung yang merasa dipanggil menolehkan kepalanya.

"Namaku Hyukjin dan dia Junbin apa kita bisa berteman?"ucap pemuda yang bernama Hyukjin itu sambil mengulurkan tangannya pada Jisung.

ParkJisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang