8

2.4K 150 4
                                    


KEESOKAN HARINYA

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 sekarang,, tapi bocah manis diatas ranjang itu masih saja terlelap. Bahkan tidak terusik sama sekali dengan tingkah laku dari salah satu saudara nya yang sedari tadi memainkan pipi chubby sang adek.

"Berhenti mengganggunya Haechan"

"Lihatlah pipi chubby ini Jaemin,, aku sangat ingin menggigitnya sekarang"

"Coba saja....

.....dan kau akan ku hajar lagi setelah itu" ucap Jaemin yang sedang duduk di sofa pada Haechan yang duduk di sebelah ranjang Jisung.

"Ckkkkk"

"Eunghhhh BANGGG HAECHANNN"

Jisung yang baru saja terbangun dari tidurnya sangat senang melihat Haechan berada didepannya sekarang dan langsung memeluk nya erat.

Seperti yang sudah dijanjikan Renjun tadi malam yaitu membawa Haechan ke ruangan Jisung. Ia menepatinya walau harus ada sedikit protes dari Jeno dan Jaemin.

Mereka masih kesal dengan Haechan karna membiarkan Baby kesayangan mereka terluka tapi....karena mendengar cerita dari Renjun.

Yang berkata bahwa Jisung menangis mencari Haechan,, mereka jadi merasa tidak tega pada adek nya itu.

"Abangg apa Abang baik-baik saja"

"Hehehe Abang baik-baik saja Baby,, bagaimana dengan mu?" Jawab Haechan sambil mencium kening Jisung dengan sedikit menahan nyeri pada badannya karna pelukan erat Jisung tadi.

Karna jika boleh jujur badannya masih terasa remuk karna pukulan tidak main-main dari Jeno lalu di perparah oleh Jaemin.

"Jwi juga Abanggg,, Jwi baik-baik saja tapi masih sedikit nyeri disini"jawab Jisung menunjuk perut nya.

"Apa boleh Abang lihat?"

"Boleh" ucap Jisung lalu sedikit mengangkat bajunya menampilkan luka diperut putihnya.

Haechan lalu mengangkat tangannya menyentuh luka itu dan sedikit mengusap kulit putih Jisung pelan.

"Berhenti Haechan"ucap Mark yang datang tiba-tiba.

Haechan menarik tangannya lalu tersenyum pada Jisung yang menatapnya polos seakan tidak ada apa-apa.

"Hai Baby,, apa masih sakit?" Tanya Mark saat sudah berada disebelah ranjang Jisung tidak lupa mengecup kening Jisung.

"Masih Abang tapi sudah tidak apa-apa kokk,, Jwi juga sudah bisa jalan dan tidak perih lagi" jawab Jisung pada Mark sambil tersenyum.

"Good boyyy"

"Apa kau tidak ada jadwal pasien Haechan?"

"Aku sedang ambil cuti seminggu ke depan karna saudara gila mu itu" jawab Haechan sambil melirik Jaemin yang masih duduk di sofa berkutat pada laptopnya.

Mark terkekeh mendengar perkataan adik kandung bungsunya itu. Mark sebenarnya tau kalau Haechan masih tidak baik-baik saja saat ini,, karna memang betapa gilanya sepupunya itu membabi buta Haechan kemarin.

"Baiklah"

"Aku ada panggilan pasien sekarang,, jaga baby dan jangan sampai terluka lagi sedikitpun"ucap Jaemin lalu mendekat ke arah Jisung.

Haechan dan Mark hanya mengangguk singkat.

"Babyy,,, Kakak ada pekerjaan sekarang,,, ingat jangan bandel dan jangan menangis lagii okeee"ujar Jaemin mencium kening Jisung lalu pergi.

🐹🐹🐹


Disisi lain

Renjun, Jeno, dan Chenle sedang mencari tau siapa yang sudah mengirim si pria itu untuk menusuk Jisung dan juga membocorkan informasi tentang keberadaan Jisung waktu itu.

"Bagaimana apa orangnya sudah ketemu?" tanya Chenle.

"Belum" jawab Renjun sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Aku curiga kalau dia yang melakukannya" ucap Chenle.

"Aku yakin pasti ada mata-mata yang dikirim si tua bangka itu" ucap Jeno sambil menyeringai.

"Dia pasti yang memberi tau kepada si tua bangka itu kalau Baby sudah kembali"lanjutnya.

"Jadi sekarang kita harus bagaimana?" tanya Chenle .

"Cukup kita ikuti saja dulu alur yang dia buat"ucap renjun dingin sambil menyeringai.

Jeno dan Chenle yang mendengar itu pun langsung ikut menyeringai juga.

Ski ppp

Renjun, Jeno, dan Chenle kini berada di ruangan Jisung, sedangkan Jisung sendiri sedang asik menonton film kartun kesukaannya dihandphone yang diberikan Mark padanya, tanpa menyadari ada yang masuk kedalam kamar rawatnya.

Renjun, Jeno, dan Chenle menahan gemas ketika Jisung yang sangat serius menonton  film itu seolah-olah takut ada adegan yang terlewat.

"Jwi sedang apa?" tanya Renjun tiba-tiba.

Yang mana itu membuat Jisung terkejut dan hampir melempar handphone yang ada ditangganya .

"Ihhhhh Kak Renjunnn, Jwi kaget tau" ucap Jisung kesal dan menatap tajam Renjun, yang mana menurut Renjun  tu tidak ada seram- seramnya.

"Maaf Baby, Kakak sudah membuatmu terkejut hehehe"ucap Renjun memelas.

Jisung tidak menjawab perkataan Renjun dan malah mengalihkan pandangan nya dari Renjun lalu menatap Jeno dan Chenle yang ada di sebelah kanannya.

"Abang dari mana saja dari tadi Jwi cariimn kalian, tapi kata Bang Haechan kalian sedang bekerja ya?" tanya Jisung kepada Jeno dan Chenle dan mengabaikan permintaan maaf dari Renjun.

"Iya tadi kami dari luar Baby ada sedikit pekerjaan,, kenapa tadi nanyain kami hmm?" tanya balik Jeno sambil mengusap kepala Jisung.

"Isshhh Jwi kan kangen sama Abang, itu aja nggak peka"jawab Jisung sambil menggembungkan pipinya.

"Aaaa jadi Baby kangen kami hmmm"Ucap Chenle sambil
memelukk Jisung.

Jisung tidak menjawab tapi tetap membalas pelukan Chenle.

"Khmm"dehem Rennjun merasa diabaikan.

"Abang dengar nggak kayak ada yang bersuara tadi?" tanya Jisung.

"Nggak kok"jawab Jeno dan Chenle sambil menahan tawa melihat wajah Renjun yang memerah karna kesal

"JWIIII"teriak Renjun kesal.

"Hehehe bercanda Kak"ucap Jisung sambil mengangkat tangan nya membentuk huruf V.

"Sini kamu"ucap Renjun dan langsung memeluk Jisung dengan erat.

SEE YOU..........

Bab ini juga ft Suci029405💚💚

ParkJisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang