25

2K 137 25
                                    

"Bang Chenle,,, kok Abang ikut disini"tanya Jisung heran kenapa Chenle masuk kedalam bus yang sama dengannya.

"Memang kenapa? Nggak boleh Abang duduk sama kamu?"jawab Chenle acuh sambil meletakkan tas dan jaket miliknya.

"Hah?"ucap Jisung tambah heran.

Berbeda dengan Jisung yang terheran kenapa Chenle bisa satu bus dengannya,, Junbin dan Hyukjin hanya menghela nafas panjang kenapa sahabat baru mereka ini sangat polos.

Chenle ada orang yang berpengaruh di sekolah dan juga sepupunya tapi kenapa Jisung tidak mengerti.

"Sudahlah Jisung cepat kamu taruh dulu barang mu ini"ucap Hyukjin memecahkan lamunan Jisung.

"Berikan pada Abang"ucap Chenle meminta Jisung memberikan tas juga jaketnya.

"Jisung kami keluar dulu ada barang ku yang tertinggal di kelas"ucap Hyukjin lalu menarik tangan Junbin supaya ikut bersamanya.

"Naiklah Baby"ucap Chenle menarik lembut tangan Jisung.

"I iyaa Abang"jawab Jisung.

Jisung pun duduk di dekat jendela melihat kondisi di luar sambil mencari Max.

Apa Max akan ikut juga. batin Jisung.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya Jisung menangkap seorang yang ia tunggu. Max.

Chenle yang merasa di abaikan mendekati Jisung memeluk pinggangnya sambil bersandar pada bahu Jisung.

"Lagi lihatin apa sih hmmmm?"tanya Chenle.

"Itu teman sebangku Jwie Abang,, namanya Max"ucap Jisung sambil menunjuk Max yang berada di luar bus sedang duduk sendiri dengan hp dan headphone yang ia gunakan.

Chenle mengernyitkan dahinya mendengar penuturan Jisung seakan tidak asing dengan nama itu.

"Lalu?"tanya Chenle kemudian.

"Dia sama seperti Jwie dulu,, kesepian"jawab Jisung dengan nada sedih yang kentara.

"Boleh nggak Jwie berteman dengan Max?"tanya Jisung balik miring menghadap Chenle.

"Kami melarang mu untuk berteman dengan sembarangan orang itu demi keselamatan mu Baby,, tapi jika kau berjanji kau akan aman dan tidak ceroboh Abang akan mengijinkan namun tetap dalam pengawasan Abang,,mengerti"jawab Chenle final saat melihat binar kesedihan dimata Jisung.

Ia sudah berjanji tidak akan membuat Jisung sedih bahkan menangis. Dengan segala kemungkinan yang akan terjadi Chenle berjanji akan lebih extra menjaga Jisung.

"Terima kasih Abang,, Jwie sayang Abang Chenle"ucap Jisung lalu memeluk Chenle erat.

"Abang lebih menyayangi mu Baby"kata Chenle sambil menghirup bau wangi tubuh Jisung.

Setelah menunggu 30 menit akhirnya bus yang mereka kendarai akan berangkat para siswa sudah menaiki bus dan duduk di kursi mereka masing-masing.

Chenle melirik sedikit saat Max berjalan lewat disampingnya dan mata mereka bertemu karna Max yang menoleh kesamping.

DEG

TUNGGU

APA BENARR?

Saat Chenle hendak bangkit dari kursinya menghampiri seseorang yang duduk di belakangnya tiba-tiba suara seorang guru menginformasikan bahwa bus akan berangkat sekarang.

"Abang kenapa?"tanya Jisung menyadari raut wajah Chenle.

Namun Chenle hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.

.

.

.

"Jalankan rencana malam ini dan pastikan perempuan itu menjalankan perannya dengan baik"

"Baik Tuan saya permisi"ucap sang bawahan lalu keluar meninggalkan ruangan

"Terima kehancuran kalian malam ini dasar anak-anak bodoh".......

Seee youuuu...

Terima kasih sekali lagii udah baca yaaa🥰🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ParkJisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang