13

2K 164 10
                                    


Jisunggggg pleaseeee pulang mandiri yaaa 😭😭

////////////////////////////////////////////////////

Kamar bernuansa gelap juga dingin namun elegan itu terasa semakin tidak mengenakan,, hal itu karna sang pemilik sedang dalam kondisi yang sangat tidak bersahabat.

Setelah meninggalkan meja makan Jaemin langsung kembali ke kamarnya.

Bukan karna benci atau tidak suka pada suasana makan tadi.

Jaemin hanya merasa marah dan kesal karna adek kesayangannya itu telah melanggar ucapannya.

Jaemin sebenarnya sudah mengetahui bahwa sesampainya ia di rumah sakit adek nya itu malah berganti pakaian untuk berenang bukan istirahat.

Hal itu karna memang di setiap sudut ruangan sudah terpasang cctv yang tersambung ke hp mereka semua(kecuali Jisung).

Jaemin lalu berjalan menuju sofa yang berada didalam kamar lalu membuka laptop miliknya untuk mengetahui perkembangan bisnis yang dia jalankan.

Saat tengah serius pada laptopnya Jaemin mendengar suara monitor kamarnya berbunyi.

Cringggg cringg cringg

"Kakakkk ini Jisunggg,, emmmm apa Jwi boleh masukk.....

Jika tidak boleh jwiii ak-"

Sebelum Jisung mengakhiri kalimat nya pintu kamar Jaemin sudah terbuka dengan sang pemilik yang menatap Jisung datar.

"Masukkk"ucap Jaemin singkat.

Jisung pun masuk dengan ragu diikuti Jaemin dibelakangnya lalu mengunci kembali pintu.

Mereka lalu sama sama terdiam cukup lama setelah Jaemin kembali duduk di sofa sedangkan Jisung hanya berdiri diam di depan Jaemin sambil menggenggam ujung bajunya.

"Apa kau hanya akan terus diam disitu"

"Ma ma maaf kak kakakk Jisung minta maaf hiksss tolong ja jangan marahhh"

"Jisung janjii nggak akan na nakal lagi"

Jaemin sebenarnya sangat ingin membawa adeknya itu ke ruangan yang sering ia dan saudara gunakan saat hawa nafsu haus akan darah menyelimuti dirinya sama seperti saat ini.

Tapi ia urungkan karna mengingat bahwa adek nya itu baru saja kembali kepada mereka. Ia tidak mau karna tindakannya ituu malah membuat Jisung trauma lalu takut pada mereka semua.

"Kemari"

Jaemin meletakan laptopnya lalu mengisyaratkan Jisung untuk duduk di pangkuan nya dengan menepuk pahanya.

"Kauu tahu Babyy, Kakak sebenarnya sangat marah sekarang"

"Kau tau apa kesalahan mu"ucap Jaemin sambil sedikit menarik dagu Jisung agar menatapnya.

"Ma maaf Kakk"

"Lihat Baby tangan mu pasti sakitkan Cup"Jaemin mengambil tangan Jisung dan dikecupnya tepat di bekas infus yang sebelumnya terpasang disana.

"Darahmu jadi terbuang sia sia karnaa ituu"

"Kakakk sangat benci ituu" ucap Jaemin sambil mengusap pipi Jisung.

Aura gelap Jaemin benar benar membuat Jisung meremang sekarang,, dengan keberanian tinggi ia pun memeluk serta mengecup leher Jaemin.

"Jisungg mohonn Kakak jangann marahh,, Jisung siap kok dihukum asal Kakakk tidak marah lagii hiks hiks"

Jaemin yang mendengarnya tersenyum puas lalu beranjak dari sofa membawa Jisung ke ranjang nya.

Di baringkan nya Jisung di atas ranjang lalu Jaemin mengungkung Jisung yang hanya menatap nya takut.

Jaemin yang melihat ekspresi takut Jisung jadi semakin gemas pada adek kesayangannya itu lalu ia mendekatkan tubuhnya mengecup bibir merah Jisung.

Merasa tidak ada penolakan dari Jisung,, Jaemin pun beralih pada leher putih Jisung dan tidak lupa membawa tangan Jisung untuk memeluk leher nya.

Jisung takut untuk menolak Jaemin yang sekarang hingga ia hanya bisa pasrah dengan apapun yang diperbuat Kakak nya itu.

Jaemin pun mengecup dan sebagai yang terakhir ia sedikit menggigit leher Jisung hingga bewarna merah.

"Akkhhh Kakakk sakitthh hikss hikss"tangis Jisung sambil mengeratkan pelukannya pada Jaemin.

"Itulah hukuman mu Babyy......

......ini bahkan belom seberapa"

"Tidakk Kakk Jisung mohonn hikss hikss kepala Jisung pusingg hikss hiksss"

Jaemin pun memejamkan matanya untuk sedikit mengontrol emosi pada adek nya yang demamnya kembali naik karna terlalu lama menangis.

Di kecupnya kening Jisung yang hangat lalu dibawa ke gendongan koalanya menuju kamar Haechan.

Jaemin itu memang sama sama dokter tapi ia tidak terlalu suka membawa peralatan nya ke rumah tapi karna ada Jisung sekarang mungkin ia akan berubah pikiran.

Jaemin pun melangkahkan kaki nya menuju kamar Haechan yang ada di sebelahnya.

Saat akan memencet tombol monitor kamar Haechan

Ting

Bunyi lift yang kemudian terbuka itu ternyata adalah Haechan.

"Apa demamnya naik lagi?"tanya Haechan.

"Sepertinya iyaa apa kau masih punya infus lagi?"

"Masih tapi aku takut Baby akan marah padaku"

"Berikan saja katakan bahwa aku yang memasangnya"

"Baiklah berikan Baby padaku"

Jaemin pun memindahkan Jisung ke gendongan Haechan dan dapat mereka lihat wajah pucat Jisung.

"Aku akan membawa nya kedalam"

"Hmmmm kalau ada apa-apa cepat panggil aku"ucap Jaemin lalu mengecup kening dan bibir Jisung singkat.

Seee youuu...........

Emmmm mungkin cerita ini memang tergolong BL yaa tapi tenang aja

Aku nggak akan sampek ke adegan dewasa yang lain kokkk

Iniiiiii tolonggg lucuuu bangettt pengen mammm pipinyaa Jisung 😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iniiiiii tolonggg lucuuu bangettt pengen mammm pipinyaa Jisung 😭😭😭

ParkJisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang