Jisung merasa bosan sekarang,, setelah tadi bermain-main di taman mansion. Duduk sendiri disamping jendela kamarnya menatap kebawah. Jisung sangat heran pada salah satu kakak sepupunya,, Jaemin. Ya Jaemin dan Renjun memang meminta nya untuk memanggil mereka berdua Kakak bukan Abang.
"Apa darahku benar-benar manis"ucap Jisung sambil menatap plester luka kecil pada ujung jari nya.
"Kenapa Kak Jaemin berkata begitu" ucapnya lagi heran.
Di taman tadi,,
"Kakakk apa semua tanaman ini punya kita"tanya Jisung
"Tentu saja baby kalau bukan milik kita milik siapa lagi" jawab Jaemin sambil memandang Jisung
"Hehehehehee iyaa Kakk" Jisung terkekeh dengan pertanyaan nya sendiri. Ini adalah mansion para sepupunya tentu jelas bunga-bunga itu milik mereka.
Jisung terpaku pada bunga mawar merah yang tumbuh indah di taman itu.
Namun saat akan memetik mawar itu jarinya tidak sengaja terkena duri pada batang mawar.
"Auwww shhh"
"Ada apa baby" Jaemin yang mendengar suara adek nya langsung mendekat dan betapa terkejutnya ia saat melihat setitik darah Jisung.
Tubuhnya meremang dan merasakan getaran yang selama bertahun-tahun tidak ia rasakan lagi.
Dengan gerakan cepat Jaemin lalu menarik tangan Jisung lalu memasukan jari Jisung kedalam mulutnya. Sungguh rasa yang sangat Jaemin rindukan selama bertahun-tahun akhirnya bisa ia rasakan lagi. Jaemin menghisap darah Jisung dengan menutup matanya merasakan betapa manisnya darah adek tercintanya.
"Ahhh Kakak sakitt" ucap Jisung menyadarkan Jaemin.
Jaemin yang tersadar menatap Jisung tajam karna merasa terganggu.
"Maaf Kak Jaemin" ucap Jisung tertunduk sambil menarik tangannya.
"Apapun yang terjadi hanya aku yang boleh merasakan darah manis muu babyy
Sekarang masuklah dan minta maid untuk mengobati lukamu,, Kakak harus pergi sekarang" ucap Jaemin tiba-tiba sambil melangkah pergi dan tidak lupa mengecup sekilas bibir Jisung.
Jisung yang menatap heran kepergian Jaemin pum lalu memutuskan untuk masuk kedalam. Dan meminta plester luka pada salah satu maid yang kebetulan melewatinya.
Jisung sekali lagi menghela napas karna sungguh dia sangat bosan sekarang.
Dilarang keluar untuk bekerja
Dilarang keluar tanpa ijin
Dilarang keluar tanpa salah satu dari mereka atau bodyguardDan satu lagii
Dilarang keluar sekolah
Jisung sangat tidak setuju akan larangan terakhir,, susah payah dia berjuang untuk bisa masuk ke sekolah impian nya tapi tiba-tiba harus dilarang oleh para sepupunya,, dengan terus memohon dan beralasan bahwa ia akan aman karna ada Chenle yang satu sekolah dengan dia,, akhirnya dia di ijinkan untuk tetap sekolah tapi harus di awasi Chenle dan bodyguard.
cringg cringg cringg
"Permisi tuan muda,, anda diminta tuan Haechan bersiap untuk berbelanja" ucap salah satu bodyguard yang menjaga di luar pintu kamar lewat monitor.
"Astaga bikin kaget saja" ucap Jisung yang sebelumnya melamun karna bosan sambil mengusap dadanya.
"BAIKLAH AKU BERSIAP SEKARANG" sahut Jisung dari dalam kamar.